PT GGL dan IPB Implementasikan Program Matching Fund

PT GGL dan IPB Implementasikan Program Matching Fund

PT Great Giant Livestock (GGL) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai implementasi dari Program Matching Fund Kedaireka TA. 2021 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk upaya mendorong, memfasilitasi, dan mempercepat perguruan tinggi dalam melaksanakan kebijakan Kampus Merdeka dalam rangka mencapai indikator kinerja utama Perguruan Tinggi di Lingkungan Kemendikbud.

FGD dilaksanakan di Gedung Training Center Great Giant Foods (GGF), Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada Kamis 7 Oktober 2021. Pada FGD tahap pertama mengangkat tema “Manajemen Pakan Sapi, Katuk Depolarisasi sebagai Feed Additive, dan Kelembagaan Peternakan Rakyat (SPR-IPB), serta Supervisi Mahasiswa Magang Penelitian Skripsi di PT GGL”.

Dalam diskusi tersebut hadir mewakili IPB diantaranya Prof. Dr. Drh. Agik Suprayogi, MSc, Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA, IPU, Dr. Ir. Afton Atabani, Dr. Drh. Ronald Tariganj, M.Si, Drh. Riki Sisadi, M.Si, PhD, Dr. Ir. Anggraini Sukmawati,MM, Dr. Ir. Didit Diapari, M.Si, dan Edit Lesa Aditya, S.Pt, MSc.

Tim dari IPB melakukan ujicoba daun Katuk, karena daun Katuk adalah proses teknologi yang sudah dipatenkan untuk kemudian dimasukan dengan teknologi dari PT GGL yang dinamakan pakan komplit untuk asupan pakan ternak baik penggemukan atau sapi perah. “Jika ujicoba ini berhasil akan menjadi industri baru bagi PT GGL, yaitu pakan ternak feed additive yang nantinya juga bisa diselaraskan dengan program kemitraan PIT peternakan rakyat,” ungkap Agik Suprayogi Ketua Peneliti Program Matching Fund.

Program ini diawali dengan inovasi, teknologi baru yang sudah jadi dan disetujui oleh perguruan tinggi sudah diuji di mana-mana. Sementara PT GGL mempunyai inovasi yang disebut dengan pakan komplit, hal ini oleh ahli nutrisi PT GGL tidak mudah untuk mengembangkan komposisinya.

Saat ini, apa yang sudah dimiliki dan di ujicoba dapat menguatkan PT GGL dan IPB. Hal tersebut agar kedepannya bisa melibatkan pemerintah daerah untuk mensosialisasikan teknologi kepada masyarakat. “IPB punya konsep dan ide, kemudian digabungkan dengan PT GGL sebagai pebisnis. Pada akhirnya terjadi simbiosis mutualisme dan akan sampai ke peternak kecil. Kita melihat program ini bagus dan punya tujuan yang mulia,” kata Yuliantoni Queen.

Menurut Yuliantoni Queen, tujuan utama dari ujicoba ini adalah untuk meningkatkan produksi, baik di susu maupun daging. Tujuan akhirnya akan bermuara pada pemberdayaan peternak rakyat yang didanai oleh Dikti dengan program Kedairek.

Share