GGF Corpcomm

Great Giant Foods Hadir dalam The Economic Times Future Forward 2024

Dalam dunia kerja yang semakin terdigitalisasi, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menjaga hubungan antar individu dan tim tetap kuat meskipun interaksi langsung semakin berkurang. The Economic Times Future Forward Summit 2024, yang bertempat di Pullman Hotel Jakarta pada Selasa (13/08), mengusung tema “The Great Connect: Creating Connected Workplaces” dengan tujuan untuk mengatasi tantangan tersebut dalam membangun koneksi di tempat kerja.

Acara ini mendalami berbagai strategi, teknologi, dan perubahan budaya yang dapat membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang saling terhubung, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang organisasi. Selain itu, juga dibahas bagaimana organisasi dapat secara efektif merespons disrupsi yang ditimbulkan oleh AI. Dalam rangkaian topik yang dibahas, acara ini menghadirkan para profesional HR dan pemimpin industri untuk mengeksplorasi kekuatan transformatif dari konektivitas salah satunya Tommy Wattimena, President Director of Great Giant Foods.

Teknologi AI, meskipun menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi, juga menghadirkan tantangan dalam hal menjaga aspek-aspek humanistik dari tempat kerja. Dengan menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan pendekatan yang berfokus pada manusia, organisasi dapat menciptakan tempat kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga inklusif dan memberdayakan. “Satu hal yang pasti, kombinasi antara human thinking dengan teknologi AI akan mengakselerasi produktivitas dan membuka cakrawala inovasi baru & cara kita bekerja di masa depan” jelas Tommy.

Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, ada kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat menggantikan peran manusia dalam pekerjaan tertentu, mengakibatkan ketidakpastian dan kecemasan di kalangan pekerja. Tommy menyampaikan, “AI pasti akan berdampak pada workforce dan juga culture, terlebih workforce kita terdiri dari 3 generasi yang berbeda dan hal tersebut merujuk kepada terciptanya sebuah dinamika yang menarik dalam dunia kerja. Jika kita menggunakan AI dengan baik, maka keberagaman akan menciptakan produktivitas yang baik & cara inovatif bisnis yang hebat.”

Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, ada kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat menggantikan peran manusia dalam pekerjaan tertentu, mengakibatkan ketidakpastian dan kecemasan di kalangan pekerja. Tommy menyampaikan, “AI pasti akan berdampak pada workforce dan juga culture, terlebih workforce kita terdiri dari 3 generasi yang berbeda dan hal tersebut merujuk kepada terciptanya sebuah dinamika yang menarik dalam dunia kerja. Jika kita menggunakan AI dengan baik, maka keberagaman akan menciptakan produktivitas yang baik & cara inovatif bisnis yang hebat.”

Great Giant Foods, sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia, hadir dalam acara ini untuk berbagi wawasan mengenai bagaimana mereka mengelola tantangan-tantangan tersebut. Dengan menghadirkan solusi yang seimbang antara teknologi dan keterlibatan manusia, perusahaan ini menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga berorientasi pada kesejahteraan karyawan di tengah disrupsi AI.

Dalam era di mana AI menjadi semakin dominan, Great Giant Foods berfokus pada strategi yang menggabungkan teknologi canggih dengan pendekatan humanistik, memastikan bahwa inovasi tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis tetapi juga memberdayakan karyawannya untuk berkembang dalam lanskap pekerjaan yang terus berubah. Dengan komitmen ini, Great Giant Foods tidak hanya menempatkan diri di garis depan dalam industri, tetapi juga menunjukkan bahwa masa depan yang terhubung dan inklusif adalah kunci untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

Share

Jakarta Fair: Momentum Peluncuran Produk Baru

Jakarta Fair 2024 menjadi wadah strategis bagi Great Giant Foods (GGF) untuk memperkenalkan sejumlah inovasi produk terbaru di luar merek Sunpride yang sudah terkenal. Bertempat di Hall C3 No. 63 JI Expo Kemayoran pada 12 Juni hingga 14 Juli, GGF menghadirkan berbagai produk segar, termasuk buah-buahan selain pisang melalui merek dagang Sunpride.

GGF turut meramaikan event Jakarta Fair 2024 dengan membuka booth yang menampilan berbagai produk-produk GGF. Selain produk buah pisang segar, GGF juga memperkenalkan Sunpride Lyfe, sebuah inovasi keripik pisang berkualitas tinggi dengan berbagai pilihan rasa, seperti BBQ, Chili Lemon, dan Coklat. Produk susu segar Hometown Dairy juga menjadi salah satu produk yang diperkenalkan, dibuat dari susu sapi murni tanpa penambahan air, gula, fortifikasi, ataupun pengawet. Hometown Dairy diproses melalui pasteurisasi dengan pemanasan selama 15 detik pada suhu 72 derajat Celcius, proses tersebut menjaga kandungan nutrisi alami susu, memberikan cita rasa yang legit, bold, dan creamy.

Selama acara berlangsung, GGF turut memperkenalkan Nanas Honi, buah unggulan yang selama ini lebih banyak diekspor. Produk ini juga diberikan sebagai sampel gratis kepada pengunjung, yang meningkatkan antusiasme terhadap booth GGF. Selain dari buah nanas itu sendiri, GGF juga menyediakan soft-served ice cream rasa nanas dengan tekstur creamy dan rasa yang manis dan segar.

Baru-baru ini, GGF juga meluncurkan jus kaleng Sunpride berbahan dasar Nanas Honi. President Director of GGF, Tommy Wattimena, menjelaskan bahwa jus kaleng Sunpride merupakan produk premium yang sepenuhnya dibuat dari 100% jus buah murni tanpa tambahan gula. Hal ini membuatnya jauh lebih unggul dibandingkan produk kompetitor di pasaran, yang pada umumnya hanya mengandung sekitar 20%, 15%, atau bahkan hanya 5% jus buah asli, dengan sisa kandungan yang terdiri dari pemanis buatan atau bahan tambahan lainnya.

Sunpride menghadirkan produk ini dalam lima varian rasa yang unik, yaitu pineapple, pineapple guava, pineapple passion fruit, pineapple apple, dan pineapple mango, yang masing-masing dirancang untuk memberikan pengalaman rasa yang segar dan alami kepada konsumen. Tommy Wattimena juga menekankan bahwa seluruh proses produksi jus kaleng Sunpride dilakukan dengan mengikuti standar keamanan pangan yang sangat ketat dan menggunakan teknologi pasteurisasi. Teknologi tersebut tidak hanya berfungsi untuk membunuh mikroorganisme berbahaya dan memastikan produk aman dikonsumsi, tetapi juga menjaga integritas rasa dan kandungan nutrisi alami dari jus buah tersebut.

Lebih jauh lagi, penggunaan teknologi canggih ini memungkinkan Sunpride untuk menghasilkan jus kaleng yang sepenuhnya bebas dari bahan pengawet dan pemanis buatan, namun tetap memiliki masa simpan yang lama. Dengan demikian, konsumen dapat menikmati kesegaran dan kualitas premium dari jus ini dalam jangka waktu yang lebih panjang, tanpa perlu khawatir akan penurunan kualitas. GGF berkomitmen untuk terus menjaga standar tinggi ini demi memberikan produk yang tidak hanya enak, tetapi juga menyehatkan dan aman bagi semua lapisan masyarakat.

Share

Estate PG2 Lakukan Konservasi Tanaman Albasia untuk Pelindung Waduk

Estate Plantation Group 2 (PG2) mengelola waduk sumber air irigasi dengan menanam pohon Albasia, tetap berpedoman pada pendekatan berkelanjutan yang berfokus pada inisiatif pengembangan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Melalui pengelolaan tanaman Albasia, Estate PG2 berupaya melestarikan kawasan hijau bernilai konservasi di area waduk secara berkelanjutan serta mendukung pengembangan ekosistem dan ketersediaan air. Keberadaan kawasan hijau tanaman Albasia ini bertujuan menjaga ketersediaan air untuk meningkatkan area penyiraman di kebun saat musim kering. Penyiraman tanaman dengan memanfaatkan sumber air waduk akan lebih ekonomis dibandingkan menggunakan sumber air sumur dalam.

“Estate PG2 telah menyiapkan waduk di titik-titik tertentu agar ketersediaan air melimpah dan bisa dimanfaatkan saat musim kering. Dengan pemanfaatan waduk, biaya irigasi juga akan lebih rendah. Oleh karena itu, diupayakan setiap tahun menambah sumber air waduk yang berbasis water balance,” terang Senior Manager EPG2, Joko Susilo. Artinya, di zona yang berdasarkan perhitungan mengalami defisit air, akan dibangun waduk untuk memenuhi kebutuhan air. Setelah waduk dibangun, aspek konservasi juga dipikirkan agar tetap berkelanjutan, sehingga dimensi tampungan waduk tetap terjaga baik dari sedimentasi (erosi) maupun sumber airnya.

Ada dua langkah yang dilakukan untuk mencegah erosi, yaitu dengan menanam LCC (legume cover crop) di daerah buangan tanah waduk agar tanah tidak langsung masuk ke waduk saat hujan, sehingga dimensi kedalaman waduk tetap terjaga dan tidak terjadi pendangkalan. Kemudian, di pinggiran waduk ditanam Albasia yang berfungsi menurunkan suhu di sekitar waduk serta memperkuat perakaran untuk menahan air, sehingga diharapkan evaporasi waduk lebih rendah dan penguapan air waduk berkurang saat musim panas. “Dengan adanya penghijauan di sekitar waduk, tanah bisa menyimpan air lebih banyak. Selain itu, batang Albasia dapat dimanfaatkan untuk pembuatan palet, sementara ranting dan dahan yang tidak sesuai spesifikasi dapat digunakan sebagai bahan charcoal,” kata Joko.

Estate PG2 memiliki sekitar 13 hektar tanaman Albasia di lokasi waduk 12w, 104w, 105w, 165w, dan 170w. Penanaman disesuaikan dengan kondisi cuaca. Saat ini, masih dalam pengajuan penambahan bibit Albasia untuk ditanam di area waduk 118w, 168w, dan 169w dengan total sekitar 3 hektar.

Selain itu, Joko juga menjelaskan alasan mengapa tidak menanam tanaman bambu di lokasi waduk tanaman bambu berupa rumpun-rumpun sehingga potensi penyebaran akarnya cepat. Saat ini, bambu diprioritaskan untuk area-area yang terendam air di bantaran sungai atau daerah perbatasan dengan perkampungan. “Estate PG2 terus menanam bambu yang berfungsi untuk mendukung propping banana. Ada dua lokasi dengan pemanfaatan yang berbeda, yaitu waduk untuk tanaman Albasia dan area bantaran sungai serta perbatasan kampung yang rawan pencurian singkong untuk ditanami bambu,” jelas Joko.

Saat ini, untuk Albasia atau bambu sudah dibuatkan SBT (Standar Budidaya Tanaman) oleh R&D dan sudah dimasukkan ke sistem. Jadi, alokasi biaya dan standar perawatannya sudah ada di sistem, yang merupakan status upgrade dengan standar yang tertib secara administrasi, tutupnya.

Share

Kantor Operasional Kemitraan Tanggamus Laksanakan Penyembelihan Hewan Kurban

Peringatan Hari Raya Idul Adha dimeriahkan dengan tradisi penyembelihan hewan kurban berupa sapi atau kambing. Salah satu kegiatan yang melaksanakan tradisi ini adalah Kantor Kemitraan CSV Tanggamus bersama Kelompok Tani Wisanggeni di Pekon Datarajan, Kabupaten Tanggamus. Penyembelihan sapi kurban dari PT GGP Terbanggi Besar melalui Kantor Operasional Kemitraan CSV Tanggamus dilakukan di kelompok tani kemitraan Packing House 9 Pekon Datarajan pada Kamis (20/6).

Pemotongan sapi kurban dengan bobot 540 kg berlangsung penuh semangat dan kebersamaan. Meskipun sapi tersebut sempat berontak ketika hendak disembelih, berkat kerja sama dan gotong-royong panitia penyembelihan, sapi tersebut akhirnya berhasil ditangani dengan baik. Ketua Kelompok Tani Pisang CSV Wisanggeni PH-09, Agus Widodo, mengatakan bahwa kegiatan kurban di tahun 1445 Hijriah ini sangat berkesan bagi para petani kemitraan. “Terima kasih kepada PT GGP yang telah menjadwalkan pemotongan sapi kurban tahun ini di kelompok petani Datarajan,” ungkap Agus.

Selain itu, Head of Crop Farming Tanggamus, Aris Widiyanto, menyampaikan bahwa distribusi daging hewan kurban tidak hanya diberikan kepada para petani kemitraan tetapi juga disalurkan kepada warga sekitar. “Alhamdulillah, kami dapat membagikan sebanyak 260 kantong daging dengan bobot per kantong mencapai 2 kg,” jelas Aris.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara perusahaan dan para petani kemitraan, tetapi juga menunjukkan komitmen PT GGP dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan adanya kegiatan penyembelihan dan distribusi daging kurban ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh penerima dan memperkuat ikatan sosial di antara semua pihak yang terlibat. Peringatan Hari Raya Idul Adha menjadi momen penting yang penuh makna, di mana semangat gotong royong dan kebersamaan semakin terasa kuat.

Share

Great Giant Foods Distribusikan Sapi Kurban pada Idul Adha 1445 HIjriah

Perayaan Hari Raya Idul Adha selalu dinantikan oleh para pekerja di lingkungan Great Giant Foods (GGF). Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban atau Hari Raya Haji, menjadi momen dimana manajemen dapat berbagi daging kurban dengan para pekerja. Pada Idul Adha 1445 H ini, Great Giant Foods memberikan bantuan hewan kurban sebagai bagian dari Program Corporate Social Responsibilities (CSR). Bantuan ini ditujukan untuk para pekerja, stakeholder, dan masyarakat di sekitar operasional perusahaan.

Sebanyak 42 ekor sapi kurban didistribusikan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, yaitu pada Minggu (16/6). Penyembelihan sapi kurban dari PT GGP dilakukan di berbagai divisi operasional perusahaan, termasuk di Jakarta, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Lampung Utara, Tanggamus, dan Way Lunik Bandar Lampung, setelah pelaksanaan shalat Idul Adha. Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap pekerja dan masyarakat setempat, hewan kurban diserahkan oleh perwakilan Departemen Corporate Affairs dan diterima oleh pengurus area masing-masing divisi operasional, yang kemudian akan menyerahkannya kepada panitia kurban.

Penyaluran hewan kurban ini merupakan bagian dari kegiatan CSR tahunan, menunjukkan komitmen dan kepedulian perusahaan untuk selalu berbagi dengan para pekerja dan masyarakat sekitar. “Diharapkan kegiatan CSR ini dapat memberikan dampak positif bagi para stakeholder, pekerja, dan masyarakat sekitar,” kata Corporate Affairs Lampung SubDiv Head, Hendri Tanujaya. Ia juga berharap agar bantuan hewan kurban ini dapat terus mempererat silaturahmi dan kolaborasi dengan stakeholders dan masyarakat.

Salah satu penerima hewan kurban di wilayah kerja Sentral, Eko Turnado, menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya kepada manajemen perusahaan atas bantuan dua ekor sapi kurban yang diberikan setiap tahun untuk para pekerja. “Semoga bantuan kurban dari PT GGP menjadi berkah dan bermanfaat bagi semua pihak. Panitia akan melaksanakan penyembelihan besok usai salat Idul Adha di halaman Masjid Al-Muhajirin Sentral,” terang Eko Turnado.

Share

PT GGP Sukses Raih Skor ESG Rating Pertama di Indonesia

ESG (Environmental, Social, dan Governance), telah membawa paradigma baru dalam dunia bisnis modern. Pemahaman mendalam terhadap konsep ini tidak hanya menjadi keharusan, melainkan suatu keputusan strategis bagi perusahaan yang menginginkan pertumbuhan berkelanjutan.

ESG merupakan standar yang mencakup tiga konsep utama meliputi lingkungan (Environmental), sosial (Social), dan tata kelola perusahaan (Governance). Pada standar ESG membawa pendekatan terintegrasi untuk menilai kinerja perusahaan yang melampaui aspek keuangan semata. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Pada tahun 2023 melalui penilaian Corporate Sustainability Assessment (CSA) oleh S&P Global, PT Great Giant Pineapple (PT GGP) dinilai telah memberikan nilai manfaat melalui implementasi praktik ESG yang dijalankan.

Apresiasi tersebut diberikan dalam bentuk Skor 62 yang mengindikasikan kategori Sangat Baik pada sub industry Food Product. Rating yang diterbitkan S&P Global tersebut mempublikasikan perolehan skor pada seluruh dimensi lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola (governance).

Sebagai informasi, S&P Global merupakan lembaga ESG rating global yang melakukan penilaian atas ESG dari perusahaan yang melakukan kegiatan operasi dan bisnis dalam industri tertentu.

ESG Rating memiliki kreteria penilaian yang disesuaikan dengan masing-masing faktor ESG. Kriteria Lingkungan mengacu pada pengukuran dampak Perusahaan terhadap lingkungan dan strateginya dalam mengelola resikonya.

Kriteria sosial akan mengkaji interaksi Perusahaan dengan sumber daya manusia dan lingkungan, seperti pekerja dan komunitas local. Kriteria Tata Kelola akan dilihat dari kepemimpinan, transparasi, dan manajemen Perusahaan dalam menjalankan organisasinya.

Selain itu, ada 4 (empat) langkah impresif PT GGP dalam mengelola ESG. Pertama adalah Ketahanan Iklim. Upaya yang dilakukan PT GGP untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) melalui system menajemen energi yang konsisten. Transisi menuju sumber energi terbarukan yang dimulai dengan pembangkit biogas.

Kedua, Pertanian Regeneratif dengan mempromosikan pupuk organik premium di Perkebunan, program konservasi air di seluruh operasional kerja, mempromosikan pengelolaan keanekaragaman hayati dan memperkenalkan pengendalian hayati, serta mengintegrasikan pertanian presisi untuk mengoptimalkan produktivitas Perkebunan.

Ketiga adalah Ekonomi Sirkular yaitu pemanfaatan limbah biomassa sebagai pengelolaan zero waste melalui model sirkular, pengurangan kehilangan dan limbah pangan di seluruh operasional GGP dan komunitas serta meningkatkan peluang sirkularitas limbah plastik.

Dan keempat yakni Tumbuh Bersama Komunitas, dengan melaksanakan program GREAT Indonesia mencegah stunting melalui melalui program intervensi gizi, memberdayakan petani lokal melalui penciptaan nilai Bersama yang memajukan komunitas lokal, serta memelihara kesejahteraan hewan melalui kegiatan konservasi Gajah.

Share

OJK Kunjungi PT GGP Terkait Implementasi Bursa Karbon

PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah menerima kunjungan kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia. Kunjungan ini diterima di Gedung Training Center Great Giant Foods (GGF) pada Selasa (11/6).

Deputi Pengawasan Keuangan Derivatif, Bimahyunaidi, beserta jajaran diterima hangat oleh perwakilan manajemen PT GGP, di antaranya Sustainability SubDiv Head Moehammad Gilang Nugraha, Sustainability Farming & Climate Expert Julius Sugarjanto, Compost Dep Head Remi, External Relation SubDep Head Gregorius Aris, dan Visit Event & Internal Com Sr. Specialist Wian Rahmat Erya.

Bimah menyatakan bahwa tujuan kunjungan OJK adalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai proses atau aksi mitigasi pengelolaan limbah menjadi energi yang dilakukan oleh PT GGP, yang telah berhasil menghasilkan unit kredit karbon dan menjualnya. Ia juga menjelaskan bahwa implementasi perdagangan karbon di pasar sekunder melalui bursa karbon telah menjadi target penting berbagai negara. Dalam lima tahun terakhir, berbagai bursa karbon telah didirikan di sejumlah negara seperti Malaysia, China, Korea Selatan, dan Inggris.

“Presiden Republik Indonesia telah meresmikan perdagangan karbon melalui bursa karbon Indonesia (IDX Carbon) pada 26 September 2023, sebagai salah satu upaya Indonesia untuk mendukung target pemenuhan NDC (Nationally Determined Contributions) Indonesia tahun 2030,” jelas Bimah. Untuk mencapai target NDC tersebut, Indonesia memprioritaskan lima sektor utama yaitu energi, limbah, industrial processes and production use (IPPU), pertanian, dan kehutanan (FOLU).

Bimah berharap Provinsi Lampung, dengan luas lahan hutan mencapai 1.004.735 hektar dan potensi pertanian serta perkebunan yang melimpah, dapat memberikan kontribusi penuh dalam pencapaian target NDC. Dalam kegiatan kunjungan ini, OJK juga mengharapkan dukungan dari PT Great Giant Pineapple agar dapat berpartisipasi sebagai pengguna jasa dalam perdagangan karbon di Indonesia sebagai bagian dari upaya net zero emission. “GGP sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan perubahan iklim, sebenarnya tanpa adanya bursa karbon pun sudah melakukan banyak inisiatif penurunan emisi gas rumah kaca,” terang Gilang. Perusahaan berterima kasih kepada OJK yang telah menganggap PT GGP sudah lebih awal terdaftar di Carbon Development Mechanism (CDM). “Kami telah mendaftarkan di CDM sejak tahun 2012, dan konsepnya sama seperti bursa karbon,” tutup Gilang.

Share

GGF Menyambut Kunjungan Strategis Lemhanas RI

Great Giant Foods (GGF) Lampung menerima kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI Tahun 2024 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Kunjungan ini disambut hangat oleh Manajemen GGF di Training Center GGF Lampung pada Selasa (14/5).

Corporate Affairs Lampung SubDiv Head Hendri Tanujaya, yang mendampingi Director of Corporate Affairs Welly Soegiono, mengucapkan selamat datang sekaligus terima kasih atas dipilihnya GGF sebagai salah satu objek kunjungan dalam kegiatan SSDN PPRA LXVI Lemhannas RI Tahun 2024. Dalam kunjungan tersebut, Welly Soegiono memaparkan bahwa GGF memiliki lahan perkebunan seluas 32 ribu hektar yang berada di tiga kabupaten, yaitu Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Lampung Timur. GGF mempekerjakan sekitar 18 ribu tenaga kerja sepanjang tahun.

“GGF menerapkan circular economy, di mana satu unit bisnis terhubung secara terintegrasi dengan unit bisnis lainnya. Great Giant Foods membawahi beberapa unit usaha, yaitu PT Great Giant Pineapple (GGP), PT Great Giant Livestock (GGL), PT Umas Jaya Agrotama (UJA), PT Inbio Tani Nusantara (ITN), dan PT Bromelain Enzyme (BE). Pada kesempatan tersebut, Welly Soegiono juga menyampaikan bahwa GGP saat ini telah menjadi perusahaan perkebunan pengolahan buah nanas terbesar di dunia dengan pasar ekspor mencakup 65 negara.

“Saat usaha lain terpuruk ketika pandemi COVID-19, ekspor produk nanas olahan kami justru naik 25%. GGF tetap bisa mempekerjakan karyawannya, tidak merumahkan bahkan tidak ada pemutusan hubungan kerja,” terang Welly. GGF juga mengembangkan pola kerja sama dengan petani melalui program creating shared value (CSV) di beberapa sektor, seperti kemitraan pisang mas dan cavendish yang sudah berjalan di beberapa provinsi di Indonesia, serta kemitraan sapi penggemukan dan kemitraan swasembada ternak (breeding),” lanjutnya.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas yang diwakili oleh Laksamana Muda TNI I Wayan Suarjaya selaku pimpinan rombongan SSDN PPRA LXVI Lemhannas RI Tahun 2024 mengatakan bahwa Lemhannas RI adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Salah satu tugas dan fungsinya adalah menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat nasional.

Adapun kegiatan ini bertujuan untuk membekali para peserta PPRA LXVI Lemhannas RI dengan pengalaman meneliti secara langsung berbagai persoalan di daerah melalui kunjungan studi, audiensi, dan diskusi sesuai kondisi objektif suatu daerah yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“GGF sangat bagus. Perusahaan ini bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain, apalagi dengan 18 ribu tenaga kerja yang melibatkan banyak orang. Lemhannas Angkatan 66 ini tentunya sangat tepat mengunjungi perusahaan sebesar ini, yang juga menjadi aset kebanggaan nasional,” ucapnya.

Share

Sunpride Berbagi 1.500 Box Pisang Cavendish

Sunpride berkomitmen untuk berbagi manfaat kesehatan dari pisang, dengan melakukan donasi 1.500 boks Pisang Cavendish kepada beberapa pihak, antara lain kepada Mitra Binaan Komunitas Sosial di bawah binaan LSPR School of Communication and Business Jakarta, serta ke 6 Puskesmas dan 471 posyandu yang terletak di 7 kecamatan di Jakarta. Penyerahan donasi ini bertepatan dengan “Kupas Semarak Sunpride” yang digelar pada Minggu, 2 Juni 2024 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Cindyanto Kristian, CEO Fresh Fruit and GTM Sewu Segar Nusantara, mengatakan, “Donasi ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Sunpride untuk berbagi manfaat kesehatan dari pisang kepada masyarakat luas. Kami sangat bangga dengan apa yang telah kita capai sejauh ini, dan saya yakin kita akan terus maju dan mencapai lebih banyak lagi. Mari kita jadikan acara ini sebagai momentum untuk terus menyebarkan energi positif dan gaya hidup sehat kepada seluruh masyarakat Indonesia.”

“Kupas Semarak Sunpride” ini merupakan sebuah acara yang menandai puncak dari rangkaian kegiatan yang telah kami lakukan sejak bulan Ramadhan lalu. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Sunpride telah melakukan roadshow ke berbagai kota di Indonesia. Melalui program “Berbagi Energi dari Sunpride – Makan 1 Pisang per Hari”, Sunpride berusaha menyebarkan pesan penting tentang manfaat kesehatan dari mengkonsumsi pisang setiap hari. “Kami memilih pisang Cavendish dari Sunpride sebagai simbol dari kampanye ini karena kandungan gizinya yang tinggi. Pisang Cavendish tidak hanya kaya akan vitamin dan mineral, tetapi juga merupakan sumber energi yang mudah dicerna dan sangat baik untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Dalam setiap perjalanan roadshow, kami tidak hanya membagikan pisang, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif,” tambah Cindyanto.

Kedepannya, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup yang aktif, diharapkan dapat menekan permasalahan gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini juga dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menyiapkan generasi muda yang sehat dan berkualitas untuk Indonesia Emas 2045 mendatang.

Share