GGF Corpcomm

Panen Perdana Pisang Cavendish di Pekutatan

Panen perdana pisang cavendish di Koperasi Mitra Nusantara Abadi, Banjar Segah, Desa Asahduren Kecamatan Pekutatan sebagai bentuk kemitraan antara PT Nusantara Segar Abadi (NSA) dengan petani yang diwadahi ke dalam Koperasi Mitra Nusantara Abadi.

Saat panen perdana, Bupati Jembrana I Nengah Tamba langsung menghadiri panen tersebut pada Rabu, 2 November 2021. Bupati Jembrana I Nengah Tamba seusai panen perdana pisang cavendish menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT NSA yang telah serius untuk memberdayakan petani-petani di Jembrana untuk ikut serta mengembangkan pisang cavendish di lahan-lahan yang kurang produktif.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Welly Soegiono selaku perwakilan dari PT NSA, yang telah berhasil memandu para petani-petani pisang sampai dengan berhasil melaksanakan panen perdana ini. Dari awal petani kita sudah diberi bibit secara gratis, kemudian ditanam selama 9 bulan dan didampingi juga selama proses pemeliharaan, serta yang terpenting hasil panen pun sudah dibeli, itu artinya bahwa dari hulu ke hilir sudah selesai dan tentunya itu yang sangat kita harapkan,” ujar I Nengah Tamba.

Bupati Tamba berharap ke depan makin banyak lagi petani-petani di Jembrana yang mau berkecimpung dalam mengembangkan tanaman hortikultura pisang cavendish. Sementara Welly Soegiono perwakilan dari PT NSA menyampaikan bahwa hal ini adalah bentuk pemberdayaan lahan-lahan milik petani di Jembrana.

“Hal tersebut mampu memenuhi kebutuhan pisang lokal khususnya di Bali, jadi tidak lagi mendatangkan dari Lampung. Apalagi hal itu juga sesuai dengan Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.” tutup Welly.

Nyoman Sudana selaku petani pertama yang mengembangkan pisang cavendish di Jembrana dan bermitra dengan PT NSA menuturkan mengawali untuk melakukan penanaman pisang Cavendish bekerjasama dengan PT NSA sekitar 10 bulan yang lalu. “Ketertarikan terhadap pengembangan pisang cavendish ini, karena dari segi panen, kurun waktu 10 bulan sudah bisa dipanen,” ungkapnya

Share

Wantannas RI Sambangi PT GGP

Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia (RI) melakukan kunjungan ke PT Great Giant Pineapple (GGP) pada Senin, 25 Oktober 2021 di Gedung Training Center PT GGP, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Rombongan Wantannas dIterima oleh perwakilan manajemen PT GGP yaitu, Managing Director Wayan Ardana yang didampingi Technical Advisor for Plantation and R&B Fauzan dan Corporate Affairs Sn. Manager Hendri Tanujaya.

Deputi Pengkajian dan Penginderaan Laksda TNI Greg. Agung WD, M.Tr (Han) selaku penanggungjawab Wantannas RI menyampaikan, bahwa tugas pokok Wantannas adalah memberikan kajian dan masukan terkait kebijakan strategis secara langsung kepada Presiden. “Keanggotaan Wantannas melibatkan 13 Kementerian yang tujuannya adalah untuk mendorong perekonomian inklusif dengan model pendekatan ramah lingkungan menggunakan kearifan lokal,” ujar Agung.

Hal tersebut disampaikan karena menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menghadapi situasi-situasi negara. Misalnya kondisi krisis terkait dengan gangguan nasional, sehingga yang dilakukan dapat memantapkan ketahanan nasional negara. Menurut Agung, salah satu agroindustri yang menonjol di Lampung adalah adanya perusahaan PT GGP.

“Wantannas ingin mengetahui apakah di sini ada potensi kerawanan atau hambatan di dalam perusahaan, terutama dalam kerawanan sosial. Jika ada, apa permasalahannya dan bagaimana saran-sarannya agar bisa disampaikan. Kami datang bukan khusus menyelesaikan masalah yang ada di Lampung saja, tetapi hasil kajian ini diharapkan ada output yang bisa diterapkan di provinsi lain secara nasional.”

Technical Advisor for Plantation and R&B Fauzan menyampaikan bahwa PT GGP bisa berkembang karena dari awal telah menerapkan program Creating Shared Value (CSV). “PT GGP menyadari bahwa dari awal program CSV bisa menjadi potensi bagi sosial ekonomi masyarakat. Kemudian salah satu kunci keberhasilan PT GGP ialah dari sisi market, banyak auditor buyer menyarankan untuk mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan usaha,” tutup Fauzan

Share

Hadir di Semarang, Re.juve Buka Gerai di Tentrem Mall

PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve sebagai pemimpin dan pelopor True Cold-Pressed Juice kini mulai hadir di Kota Semarang. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran gerai pertamanya di basement Unit Nomor 16 Tentrem Mall Semarang.

Richard Anthony CEO dan Presiden Direktur Re.juve berharap sebagai True Cold-Pressed Juice yang ultra-premium di Indonesia berharap produk jusnya diminati masyarakat Semarang. “True Cold-Pressed Juice Re.juve yang kian meluas hingga ke Semarang ini menjadi langkah nyata untuk mendukung penerapan gaya hidup sehat dan berkelanjutan di tengah masyarakat,” ungkap Richard Anthony.

Di tengah pandemi Covid-19, Re.juve bisa menjadi solusi dan alternatif untuk mengkonsumsi buah dan sayur segar untuk meningkatkan imunitas tubuh. True Cold-pressed Juice dibuat dengan proses tanpa menghasilkan panas dan oksidasi sehingga kesegaran rasa dan nutrisi didalamnya bisa terjaga.

Asian green Re.juve mengandung serat pangan sebanyak 6gr. Jika dibandingkan dengan beras putih dan merah, Re.juve memiliki kandungan serat pangan lebih tinggi dengan hampir memenuhi seperempat kebutuhan serat pangan. Hal tersebut membuktikan bahwa Re.juve hadir ingin membantu memenuhi kebutuhan orang untuk hidup lebih bahagia.

Melalui pilihan makanan dan minuman yang tidak hanya sehat, Re.juve dibuat dengan menggunakan teknologi bersertifikat dan menggunakan digital control sehingga tanpa menggunakan pengawet mampu bertahan lama. “Sesuai dengan komitmen yang dipegang, kami ingin menolong lebih banyak orang menjalani hidup bahagia dengan gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Hal inilah yang kemudian kami terapkan melalui pemilihan kota Semarang sebagai wilayah ekspansi Re.juve,” tutup Richard Anthony

Share

PT GGP Raih Dua Penghargaan TOP GRC Awards 2021

PT Great Giant Pineapple (GGP) meraih dua penghargaan dalam ajang TOP GRC Awards 2021, yakni TOP GRC 2021 #4 Star dan The Most Committed GRC Leader 2021 untuk Presiden Direktur PT GGP Bapak Iswanto. Penghargaan tersebut diterima oleh Head of Communication PT GGP Indra Ardiyanto pada puncak acara TOP GRC Awards 2021 yang digelar pada Kamis, 7 Oktober 2021 di Hotel Raffles, Jakarta.

Ajang TOP GRC Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business mengusung tema The Strategic Role of GRC for Business Continuity in Pandemic Covid-19. Pada acara puncak TOP GRC Awards 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto tampil secara virtual memberikan keynote speech.

Penghargaan yang diraih oleh PT GGP merupakan hasil dari penilaian yang dilakukan secara objektif dan independen dari tim dewan juri sejak 1 Juni hingga 14 September 2021. Peserta TOP GRC Awards 2021 diikuti oleh 880 perusahaan yang terdiri dari BUMN, perusahaan di pasar modal, dan perusahaan swasta nasional maupun multinasional.

Compliance and Risk Management Department PT GGP Sodugan Manullang mengatakan “Dalam melakukan aktivitas bisnis dan investasi, PT GGP telah menerapkan sistem perencanaan berdasarkan framework manajemen risiko, sehingga kemungkinan risiko menjadi lebih terukur. Begitu juga dalam kegiatan usaha, sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pertanian dan perkebunan terpadu, PT GGP juga telah menerapkan praktik praktik usaha perkebunan yang berkelanjutan,” ujar Sodugan Manullang.

Ketua Dewan Juri TOP GRC Awards 2021 Antonius Alijoyo mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19 peranan GRC semakin penting bagi banyak perusahaan. Dengan implementasi GRC yang baik, perusahaan-perusahaan dapat melalui masa masa sulit. “Ini berarti melalui kegiatan TOP GRC Awards, kita semua ikut berperan aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan membantu perekonomian masyarakat,” ungkap Antonius.

Melalui penerapan prinsip GRC dan praktik keberlanjutan yang dilakukan, PT GGP optimis bisa terus tumbuh dan berkembang dengan tetap melindungi lingkungan, biodiversitas, dan meningkatkan hasil produksi secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

Share

PT GGP Raih Penghargaan Indonesia’s Best Managed Companies 2021

PT Great Giant Pineapple (GGP) menerima penghargaan Indonesia’s Best Managed Companies pada Agustus 2021, sebagai bagian dari program global Deloitte’s Best Managed Companies. Program ini menilai kualitas manajemen bisnis di berbagai bidang, termasuk strategi, inovasi, budaya perusahaan, komitmen, tata kelola, dan keuangan.

Penghargaan ini diberikan karena PT GGP dianggap berhasil menunjukkan keunggulan manajerial serta kontribusi signifikan terhadap industri dan ekonomi Indonesia. Dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19, PT GGP mampu mengevaluasi strategi dan mengimplementasikan inovasi yang mendukung keberlanjutan bisnis.

Claudia Law, Country Managing Partner Deloitte Indonesia, menyatakan, “Setahun terakhir ini, beberapa perusahaan bahkan seluruh industri mengalami stagnasi. Perusahaan penerima penghargaan ini berhasil menunjukkan kreativitas, inovasi, dan fokus pada pengembangan sumber daya manusia,” pada Kamis, 30 September 2021.

Menurut Ali Mardi Djohardi, Deloitte Private Leader Indonesia, manfaat utama program penghargaan ini adalah membuka peluang bagi para pemenang untuk berpartisipasi dalam workshop, roundtable discussion, serta menjadi bagian dari komunitas global perusahaan swasta terbaik.

Iswanto, CEO PT GGP, mengatakan, “Penghargaan ini membuktikan bahwa PT GGP memiliki praktik manajerial terdepan dan mengukuhkan posisi kami sebagai pemimpin dalam industri nanas olahan. Kami akan terus fokus pada penyediaan makanan bergizi, berkualitas, yang diproduksi secara berkelanjutan dan inovatif.”

Share

Kepala Bidang Karantina Pertanian Lakukan Kunjungan Kerja ke PT GGP

PT Great Giant Pineapple (GGP) menerima kunjungan Kepala Badan Karantina Pertanian pada Selasa, 21 September 2021 di Terbanggi Besar, Lampung. PT GGP menjadi salah satu perusahaan yang diapresiasi oleh pemerintah melalui kunjungan Kepala Badan Karantina Pertanian karena telah memiliki kontribusi seperti yang diharapkan pemerintah Indonesia.

Kepala Badan Karantina Pertanian menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia memberikan respon luar biasa atas kerja perusahaan-perusahaan yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, dan memberikan manfaat terhadap pengelolaan sumber daya manusia dengan baik.

Dalam kunjungan ke PT GGP, Badan Karantina Pertanian berharap bahwa kedepannya perusahaan besar mampu memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam bentuk kemitraan. Sehingga hal tersebut dapat berkesinambungan demi mencukupi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan dan membuka lapangan bisnis bagi masyarakat sekitar agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Corporate Affairs PT GGP Bapak Welly Sugiono turut hadir mendampingi kunjungan kerja tersebut. Beliau menjelaskan bahwa kedatangan Kepala Badan Karantina di GGP bertujuan untuk melihat langsung fasilitas yang sudah ada dan beberapa fasilitas lain yang bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Di akhir kegiatan rombongan berkesempatan meninjau proses produksi nanas kaleng, aktivitas panen buah nanas, usaha penggemukan sapi, dan usaha sapi perah yang sudah terintegrasi di PT GGP.

Share

Wakil Bupati Jembrana Kunjungi Kebun Pisang Cavendish

Wakil Bupati (Wabup) Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, melakukan kunjungan ke perkebunan pisang cavendish di Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana pada Sabtu, 21 Agustus 2021. Dalam melakukan kunjungannya, Patriana Krisna didampingi oleh Camat Pekutatan I Wayan Yudana untuk melihat secara langsung kebun pisang cavendish yang dikelola oleh PT Nusantara Segar Abadi (NSA) di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Bali.

Kunjungan dilakukan selain untuk melihat langsung tanaman pisang cavendish di lahan seluas 50 hektar milik provinsi Bali, Wabup Patriana Krisna juga melihat tempat proses pemilahan, proses packing pisang, hingga siap di distribusikan ke masyarakat. Hal tersebut disampaikan Wabup Patriana Krisna, bahwa potensi pasar yang dapat dijangkau masih sangat bagus, karena kebutuhan pasar khususnya pasar lokal di Bali sendiri untuk buah pisang masih cukup tinggi.

Patriana Krisna menyampaikan bahwa hingga saat ini, kebutuhan pasar belum tercukupi jika hanya mengandalkan hasil produksi pisang dari Kabupaten Jembrana. “Saya berpikir Kabupaten Jembrana, potensinya sangat luar biasa, kebutuhan pasar yang sudah ada masih belum terpenuhi permintaan produksi pisangnya,” ucap Wabup Patriana Krisna.

Setelah melakukan kunjungan dan melihat langsung tempat dan proses pengolahan pisang cavendish, Wabup Patriana Krisna, yang berasal dari Kelurahan Tegal Cangkring meminta agar dapat menjalin kerjasama dengan para petani lokal. Harapannya peluang yang baik ini dapat terus dikembangkan dan mendatangkan pemasukan bagi para petani di Jembrana.

“Jadi masih potensial sekali untuk dikembangkan, bahkan dapat membentuk kerjasama dengan petani lokal sehingga potensi pasar yang sudah ada bisa terpenuhi,” imbuhnya.

Bagi PT NSA yang merupakan anak perusahaan dari PT Great Giant Pineapple (GGP), bermitra dengan petani lokal memang bukan suatu hal yang asing. PT GGP sudah menjalankan kemitraan dengan petani lokal dalam proses produksinya di Lampung. Melihat kebutuhan pasar yang ada, tentunya bermitra dengan petani lokal adalah peluang yang baik untuk memaksimalkan produksi.

Hal ini senada juga dengan yang disampaikan oleh Kepala Operasional PT NSA Rahmat, bahwa Bali sendiri saat ini kebutuhan buah pisang masih sangat tinggi, dalam satu minggu dapat mencampai 4000 box, sedangkan hasil produksi baru bisa mencapai 1000 box dalam satu minggu.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasar masih sangat kurang, maka dengan adanya potensi dan peluang yang sangat besar bagi petani lokal untuk ikut mengembangkan pertanian kebun pisang cavendish. Terlebih saat ini masih pandemi dan pertanianlah merupakan salah satu solusi untuk menggerakan kembali roda perekonomian.

Rahmat juga menambahkan bahwa proses panen pisang yang memiliki warna, tekstur, dan rasa sangat menarik serta penampilan seperti Pisang Ambon, ini hanya dilakukan satu tahun sekali di masa tanam pertama. Selanjutnya, jika sudah berbuah kembali, panen dapat dilakukan setiap bulan, bahkan setiap mingg. Menurut Rahmat, panen setiap minggu dapat menghasilkan kurang lebih 16 ton atau 1200 box,” imbuhnya.

Inovasi dan pengembangan masih terus dilakukan oleh PT NSA dalam menjalankan produksinya di Jembrana Bali. Hal ini dilakukan untuk menopang kebutuhan pasar sekitar akan pisang cavendish. Selain itu, inovasi tentunya juga dilakukan untuk memberikan dampak baik bagi masyarakat sekitar.

Produksi dan pemenuhan kebutuhan pasar memang saat ini merupakan hal utama yang terus ditunjang. Tetapi disisi lain, sebagai sebuah perusahaan tentunya memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengaruh baik bagi masyarakat sekitar dengan memberikan nilai-nilai yang menguntungkan kedua belah pihak.

Share

GGF Lampung Memiliki Unit Mobil Vaksinasi Covid-19

Penyebaran Virus Covid-19 yang masih terjadi membuat berbagai pihak berupaya membentuk kekebalan keloompok (Herd Immunity), tidak terkecuali Great Giant Foods (GGF) Lampung yang memiliki banyak karyawan. Kegiatan produksi yang berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat tentu perlu didukung dengan pengadaan vaksinasi kepada seluruh karyawan.

Pelaksanaan vaksinasi oleh GGF berlangsung secara bertahap untuk meminimalisir terjadinya kerumunan yang justru membahayakan karyawan. Kepedulian ini dilakukan perusahaan untuk menjaga para pekerja dari kemungkinan yang tidak diharapkan seperti terpapar Covid-19.

Kegiatan vaksinasi dilakukan dengan mengirimkan undangan kepada karyawan yang berisikan lokasi serta waktu pelaksanaan vaksinasi. Penempatan pelaksanaan vaksinasi sudah diusahakan sedemikian rupa untuk mudah dijangkau oleh karyawan. Tetapi, tidak dapat diabaikan karyawan yang tidak bisa datang saat pelaksanaan vaksinasi kaena jarak lokasi kerja yang jauh adanya tuntutan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Lokasi operasional kerja GGF yang berjauhan menjadi kendala bagi Emergency Response Team (ERT) GGF Lampung untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi pada pekerja. Guna mengatasi kendala ini, perusahaan mencoba mengambil langkah dengan menyiapkan unit vaksinasi secara mobile. Jadi vaksin mobile ini yang akan mendekatkan peserta vaksin ke lokasi-lokasi yang mudah dijangkau misalnya di Plantation Group 2 (PG2), PG3, atau PG4.

Unit mobil vaksinasi ini juga secara mobile ditempatkan ke lokasi-lokasi yang terdapat banyak pekerja tetapi kesulitan untuk hadir ke lokasi vaksinasi yang sudah ditentukan. Selain digunakan untuk internal perusahaan, mobil vaksin ini juga direncanakan untuk dipinjamkan kepada pemerintah agar pemerintah juga dapat melakukan hal yang sama, dengan harapan distribusi vaksin kepada masyarakat akan lebih cepat berlangsung.

Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad telah melihat langsung unit mobil vaksin yang dimiliki GGF. Dengan adanya mobil vaksin yang dimiliki GGF, Musa Ahmad sangat berterima kasih atas dukungan dan keikutsertaan perusahaan untuk membantu program pemerintah. Hal ini juga selaras dengan rencana dari Pemerintah Pusat untuk membentuk Herd Immunity skala nasional.

Share