superadmin

Mendag Zulkifli Hasan Berdialog dengan Petani Mitra PT GGP

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan buka dialog interaktif dengan kelompok tani program Creating Shared Value (CSV) PT Great Giant Pineapple (GGP) dan PT Great Giant Livestock (GGL), Jumat (3/3).

Zulkifli Hasan yang merupakan putra daerah asal Lampung sangat senang berada diantara petani kemitraan pisang mas, Kabupaten Tanggamus dan Kelompok PIR sapi limosin, Asto Mulyo, Punggur, Lampung Tengah. Dalam kesempatan ini Mendag berdiskusi tidak hanya tentang pertanian namun juga perihal penididkan anak para petani.

Drimo salah satu petani pisang mas, bercerita langsung di hadapan Mendag bahwa dari hasil budidaya pisang mas yang berkerjasama dengan GGP dia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.

“Alhamdulillah, anak-anak bisa sekolah sampai perguruan tinggi dan secara ekonomi juga sangat membantu,” ujar Drimo.

“Program ini sangat luar biasa, dengan sedikit sentuhan teknologi yang diberikan perusahaan, petani bisa menghasilkan buah pisang dengan orientasi ekspor. Tentunya Pemerintah harus berkomitmen membantu mendorong peningkatan ekspor produk hortikultura Indonesia guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani,” kata Zulkifli Hasan.

“Pemerintah, pengusaha, dan rakyat satu kesatuan. Jika petani dan pengusaha sukses, ekspor akan naik sehingga pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan sukses. Peningkatan ekspor produk hortikultura tentu akan meningkatkan kesejahteraan petani,” tandasnya.

Sebelum berdialog dengan para petani, Zulkifli Hasan mengunjungi pabrik proses pengolahan nanas kaleng dan lokasi kandang penggemukan sapi.

“Perusahaan seperti ini harus diperjuangkan karena mendapat perlakuan tidak adil di negara tujuan ekspor. Untuk itu, tugas pemerintah untuk mengupayakan agar jangan sampai ada hambatan ekspor di negara tujuan, salah satunya melalui perjanjian dagang,” kata Zulkifli Hasan.

“Diharapkan perundingan dagang ini akan diselesaikan Agustus 2023. Jika dapat diselesaikan, pengusaha tidak perlu membayar bea masuk produk hortikultura ke Uni Eropa,” tandasnya

Share

PT GGP Raih Penghargaan LKS Bipartit 2022 248

PT Great Giant Pineapple (PT GGP) meraih penghargaan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit Tahun 2022. PT GGP dinobatkan sebagai penerima penghargaan berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 123 Tahun 2022 sebagai juara 1 Tingkat Provinsi Lampung.

Piagam penghargaan LKS Bipartit Tahun 2022 yang ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziah, diserahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Agus Nompitu kepada pihak PT GGP yang diwakili oleh People Partner Prot & Plant Based Department Head Movery Ferestian.

Acara seremoni penyerahan penghargaan juga dihadiri oleh Corporate Communication PT GGP Indra Ardiyanto, Internal CRD Gregorius Aris Cjahja Kristiawan, dan Sekjen P2K3 PT GGP Riana Rachman, dan Ketua PUK SPSI GGF Ishak Hendra Purnama, di Aula Camp Putri PT GGP, Rabu (22/2).

Agus Nompitu, menjelaskan bahwasanya kehadirannya bersama tim Disnaker Propinsi Lampung ke Great Giant Pineapple sebagai penyambung dari Kementerian Tenaga Kerja RI untuk menyampaikan anugerah penghargaan LKS Bipartit dimana PT GGP dinilai mampu menciptakan suasana kondusif dan hubungan yang harmonis serta membangun komunikasi yang baik antara manajemen dengan pekerja.

“Selain menyerahkan penghargaan, kami juga meninjau langsung bagaimana kondisi perusahaan khususnya ketenagakerjaan yang ada di perusahaan. Harapannya di PT GGP semuanya berjalan baik dan terpenuhi semua norma-norma yang terkait dengan kesejahteraan tenaga kerja,” ujarnya.

Dalam hal ini, Kadisnaker Lampung juga menghimbau kepada pihak manajemen sekiranya terus menjaga reputasi PT GGP sebagai perusahaan besar yang produknya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal akan tetapi juga ekspor yang hampir ke 60 negara.

Dan yang tidak kalah pentingnya, dikatakan Agus Nompitu, perusahaan harus terus menjaga perlindungan kesehatan dan keselamatan pekerja termasuk jaminan sosial seperti jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua, pensiun.

“Terima kasih kepada semua pihak, dalam hal ini manajemen, pekerja, serikat pekerja yang sama-sama telah mengantarkan PT GGP meraih juara pertama LKS Bipartit tahun 2022 Tingkat Provinsi Lampung. Penghargaan ini tentunya menjadi amanah bagi kita semua untuk selalu menjaga dan meningkatkan hubungan industrial yang sudah berjalan baik selama ini,” kata Movery Ferestian pada sambutannya.

“Ini adalah tanggungjawab yang harus kita jaga. Sesuai dengan tujuan LKS Bipartit yaitu menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan di perusahaan,” tutup Movery.

Share

Bimtek In-Line Inspection Quality Control

Balai Karantina Lampung berikan pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) In-Line Inspection Quality Control di PT Great Giant Pineapple (PT GGP) sebagai tindakan karantina selama proses produksi dalam rangka penerbitan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan (Phytosanitary Certificate) untuk pemenuhan persyaratan protokol ekspor bebas dari organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dipersyaratkan negara tujuan.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan dihadiri oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Lampung Donni Muksydayan, Subkoordinator Karantina Tumbuhan Karantina Pertanian Lampung Irsan Nuhantoro, Technical Advisor for Plantation and R&D Fauzan, Senior Manager Banana Aris Wahyudi, dan Crop Development Manager Margo Tri Laksono.

Irsan Nuhantoro, menjelaskan bahwasanya Bimtek program In-Line Inspection salah satu tujuannya adalah untuk memberikan kewenangan Balai Karantina kepada PT GGP untuk melaksanakan pemeriksaan secara mandiri.

“Untuk mendapatkan program In-Line Inspection, Karantina melatih personil di perusahaan bagaimana mereka bisa melaksanakan tugas karantina untuk melakukan pemeriksaaan produk yang akan diekspor. Semua dinilai, harus memenuhi standar nilai diatas 7,5 untuk lolos sertifikasi,” kata Irsan.

Bagi yang lolos sertifikasi berhak dan bisa mewakili tugas Karantina di PT GGP untuk melakukan pemeriksaaan dan mengambil keputusan produk layak atau tidak untuk ekspor. Makanya Karantina melakukan bimbingan pelatihan teknis In-Line Inspection Quality Control, tambahnya.

“Ini mempermudah PT GGP karena Perusahaan tidak lagi menunggu pelayanan pemeriksanaan dari Karantina tetapi bisa melakukan pemeriksaan mandiri tinggal kami mengajukan permohonan cetak sertifikat yang akan mempercepat proses. Jadi ini bagian dari penyederhanaan proses layanan Karantina dan setiap kali pengiriman ekspor Karantina tidak harus hadir,” terang Irsan.

Aris mengatakan, permohonan pelatihan kepada Karantina tujuannya untuk menyiapkan kader internal perusahaan yang memiliki sertifikat, yang akan bertugas membantu fungsi pemeriksaaan karantina dalam upaya memastikan tidak ada organisme pengganggu tanaman sampai terkirim kenegara tujuan ekspor.

“In-Line Inspection dikerjakan sendiri oleh perusahaan melalui mereka yang sudah dilatih dan bersertifikat. Tim ini berfungsi sebagai tahap serupa dengan quality control, terkait dengan OPT,” kata Aris.

Share

Perumda Bali Ingin Perkuat Kerjasama Kemitraan Cavendish GGF

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bali mengunjungi perkebunan Great Giant Foods (GGF) di Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Propinsi Lampung setelah menjalin kerjasama penanaman Pisang Candesih dengan PT Nusantara Segar Abadi (PT NSA) sejak 2019.

“Selama ini mengetahui Great Giant Foods sekilas dari tayangan video dan foto saat berdiskusi dengan teman-teman NSA Bali. Kunjungan ini tentunya menjawab rasa penasaran kami bagaimana GGF Lampung mengelola perkebunan modern, pabrik, dan produksinya,” kata Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Kerta Bali, Saguna Nyoman Kami Artana saat berada di Gedung Training GGF Lampung, Selasa (21/2).

Didampingi Head of Operation NSA Bali, Rahmat Hidayatullah Sofyan, Senior Manager Banana, Aris Wahyudi, Corporate Communication GGF, Indra Ardiyanto, Packing House and Harvest Banana Manager PG1, Edwin Bahari secara langsung melihat proses panen buah nanas, proses packing Pisang Cavendish, dan proses packing Jambu Kristal (Guava).

Kami Artana, mengatakan, kunjungannya bersama tim sangat menambah wawasan terhadap pengelolaan perkebunan modern. Karena di Bali lahan sedikit, kebun tradisional tidak ada yang semodern atau seprofesional seperti di GGF.

Atas izin Gubernur, program ini akan terus dilanjutkan. Masyarakat semakin melihat bukti keberhasilan dari kerjasama ini termasuk kemitraan program Creating Share Value (CSV) dengan petani seluas 10 hektar yang ada di Kabupaten Bangli dan Gianyar, lanjutnya.

Menurut Kami Artana, pola kerjasama ini ada peluang diintegrasikan dengan model agrowisata. Selama ini wisatawan datang ke Bali untuk menikmati pantai, gunung, dan obyek wisata lainnya. Ia kira ini juga bisa menjadi wisata baru di Bali, orang bisa datang melihat kebun pisang yang tertata rapih sambil menikmati buah pisangnya.

“Selain Agrowisata, Eduwisata bisa dilakukan karena praktisi kampus atau pelajar sekolah bisa mengetahui bahwa ini ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimplementasikan. Saya kira kedepan di Bali ada wisata agro dan edukasi tentang perkebunan,” selorohnya.

Bali punya Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pemanfaatan dan penggunaan potensi produk lokal seperti ikan, buah, dan sayuran. Gubernur selalu menghimbau kepada hotel-hotel di sana untuk menggunakan buah lokal asli Bali.

“Saya kira ini bagus untuk GGF mengembangkan komoditi lain seperti nanas, alpukat, dan durian, karena hotel sudah siap sebagai offtaker. Banyak buah-buahan unggul di Bali seperti manggis, salak, yang kadang produksinya banyak setelah panen besar, harga jatuh pasca panennya belum termaksimalkan,” tandasnya.

Ditambahkan Rahmat, dengan kebun yang ada saat ini sudah bisa memproduksi 4.000 box per minggu. Kurang lebih sepertiga dari permintaan kebutuhan (demand) di Bali bisa dipenuhi dan kekurangannya masih disupply dari GGF Lampung.

Share

Stafsus Mentan dan Balai Karantina Beri Apresiasi kepada PT GGP

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian Ery Tamalagi bersama Kepala Balai Karantina Pertanian Lampung Donni Muksudayan melakukan kunjungan kerja di PT Great Giant Pineapple (PT GGP), Jum’at (3/2).

Tamu rombongan tiba di perusahaan olahan nanas terbesar di dunia dan diterima di ruang Perpustakaan Gedung Training Center. Ery Tamalagi dan rombongan diberi perkenalan kepada GGF melalui tayangan video singkat profile perusahaan.

Stafsus Mentan beserta tim Karantina diterima hangat oleh Technical Advisor for Plantation and R&D Fauzan, Senior Manager Banana Aris Wahyudi, dan Crop Development Manager Margo Tri Laksono sekaligus mendampingi peninjauan Packing House Banana dan kebun nanas di area Plantation Group 1 (PG1).

Ery Tamalagi, mengatakan dalam sejarah Republik Indonesia berdiri, tahun 2022 nilai ekspor mencapai yang paling tinggi dan tahun 2023 kita targetkan lagi karena ada tiga kali gerakan ekspor dan GGF menjadi bagian dari itu.

“Kementerian Pertanian harus berterimakasih kepada PT GGP karena tidak terhitung legacy yang sudah ditinggalkan. Selain perusahaan menjadi bagian kontribusi naiknya ekspor Indonesia, selama ini perusahaan juga membagi share dengan petani melalui program kemitraan,” katanya.

Kementerian Pertanian memliki tugas merancang bagaimana kebijakan pertanian bisa menghasilkan manfaat untuk masyarakat. PT GGP melakukan kemitraan dengan petani sudah sangat luarbiasa. Bukan hanya sekedar bisnis tetapi juga menghidupkan sekian banyak orang, sambungnya.

“Pertanian itu selalu berkembang, PT Great Giant Pineapple sudah melakukan Maju, Mandiri dan Modern seperti semboyan di Kementan. Hal itu disini sudah diterapkan dengan benar. Pertanian itu tidak bisa kerja sendiri. Tentu saja kerjasama perusahaan dengan teman-teman Karantina sudah jelas, sehingga bisa cepat melakukan ekspor,” tandas Ery.

Salah satu yang juga menjadi kebanggaan dan program unggulan yang mulai populer yaitu creating shared value (CSV) dimana keberhasilan perusahaan ingin ditularkan ke pada petani mitra. Kemitraan di Kabupaten Tanggamus, Lampung sudah lebih dari 100 petani bermitra dengan PT GGP mengembangkan pisang Mas dan di provinsi lain seperti Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Aceh.

Yang tidak kalah penting adalah tanaman Singkong. Walau saat ini bukan lagi produsen utama singkong, tetapi perusahaan tetap merilis jenis singkong unggulan dari hasil riset R&D perusahaan. “Tahun ini sedang proses rilis singkong yang bisa panen diumur tanam 7 bulan. Meskipun umurnya muda kandungan patinya cukup bagus,” tutup Fauzan.

Share

Re.juve Menggelar Community Fun Run untuk Memperingati Hari Kanker Sedunia

Dalam rangka memperingati World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia tahun 2023, Re.juve menggelar acara community fun run bersama komunitas pelari Indo Runners Yogyakarta dengan mengusung tema “Standing Together to #LiveHappier”, sekaligus sebagai perayaan dibukanya toko ke-dua Re.juve di Yogyakarta, yang berlokasi di Plaza Ambarrukmo.

“Setelah mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat pada pembukaan gerai pertama di Pakuwon Mall Yogyakarta pada Desember 2022, kami memulai tahun 2023 dengan pembukaan toko yang ke-86 di kota ini, tepatnya di Plaza Ambarrukmo, lantai dasar. Pembukaan gerai ini tentunya merupakan bagian dari komitmen kami agar produk Re.juve semakin mudah diakses oleh masyarakat Yogyakarta, sehingga semakin banyak orang dapat hidup lebih bahagia dan menjalankan gaya hidup sehat yang berkesinambungan (sustainable healthy lifestyle) dengan memilih produk makanan dan minuman yang lezat, sehat, serta jujur. Momen Hari Kanker Sedunia ini merupakan momen yang tepat untuk kami dalam memberikan kontribusi yang lebih baik bagi masyarakat Yogyakarta,” ujar Richard Anthony, CEO dan Presiden Direktur Re.juve.

Momen peringatan Hari Kanker Sedunia ini diadakan dengan maksud mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), kanker adalah penyebab kematian terbesar di dunia, dan beban yang ditimbulkan penyakit ini semakin besar. Pada 2021, WHO memperkirakan 20 juta orang terdiagnosis kanker dan 10 juta orang meninggal karena kanker.

“Sebagai komunitas yang peduli dengan gaya hidup sehat berkelanjutan, kami sangat senang sekali diajak bekerjasama dengan Re.juve untuk mengadakan acara community fun run seperti ini. Kegiatan ini merupakan gebrakan untuk masyarakat agar semakin sadar akan pentingnya bijak dalam memilih asupan makanan dan minuman untuk kesehatan tubuh kita. Terutama bagi kami yang aktif, kini semakin terbantu dalam pemenuhan nutrisi yang tepat dan praktis dalam menunjang aktivitas dan hobby kami ini,” ujar Robertus Indra, Ketua Indo Runners Yogyakarta.

Untuk melengkapi kegiatan community fun run ini, Re.juve juga menggelar health talk bertajuk “Standing Together to #LiveHappier” bersama dr. Noviani, SpGK, dokter spesialis gizi klinis dan Richard Anthony, CEO dan Presiden Direktur Re.juve. Talkshow tersebut menguraikan pentingnya cermat memilih asupan nutrisi yang tepat dalam membantu mencegah risiko kanker. “Kandungan antioksidan, vitamin C, dan beta-karoten banyak bersumber dari buah dan sayuran. Studi menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi buah dan sayuran memiliki risiko kanker yang lebih rendah. Fitokimia yang terkandung di dalamnya dapat melindungi sel dari senyawa berbahaya dalam makanan dan lingkungan, serta mencegah kerusakan dan mutasi sel,” ujar dr. Noviani, SpGK.

“Melalui kegiatan ini dan ekspansi toko kami yang ke-dua di Yogyakarta ini, kami harapkan semakin banyak konsumen yang peduli dan semakin bijak dalam memilih asupan makanan dan minuman yang baik guna mencegah penyakit seperti kanker. Tentunya kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan, baik di Yogyakarta maupun kota-kota lainnya di Indonesia agar semakin banyak masyarakat terpapar dengan gaya hidup yang lebih seimbang melalui makanan dan minuman yang sehat, serta aktif berolahraga” tutup Richard Anthony, CEO dan Presiden Direktur Re.juve.

Share

GGF Raih 2 Penghargaan dalam Indonesia’s Best Corporate Sustainability Initiatives

Program Indonesia’s Best Corporate Sustainability Initiatives kembali digelar Majalah MIX MarComm (SWA Group). Program tahunan yang memasuki perhelatan ke-7 itu, merupakan rekognisi bagi dunia usaha di Indonesia untuk program-program keberlanjutan perusahaan atau yang lebih dikenal dengan program CSR (Corporate Social Responsibility). Great Giant Foods (GGF) dalam kesempatan ini berhasil menyabet 2 penghargaan untuk kategori Circular Economy dan Creating Shared Value (CSV). Penghargaan diserahkan Rabu 18 Januari 2023 oleh Group Chief Editor SWA Kemal Effendi Gani dan diterima langsung oleh Managing Director of Financial Accounting and Corporate Strategy Jane Fransisca di Auditorium LSPR Jakarta.

Pada kesempatan tersebut Managing Director of Financial Accounting and Corporate Strategy Jane Fransisca mengatakan “Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Majalah Mix Marcomm dan SWA Group atas penghargaan yang diberikan kepada GGF. GGF melalui program Created Shared Value telah berkolaborasi dengan petani buah lokal sejak tahun 2016, hingga saat ini, GGF telah bekerja sama dengan sekitar 1.400 petani buah dan kedepannya GGF menargetkan untuk bekerja sama dengan 3.000 petani buah.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Majalah MIX MarComm Lis Hendriani mengatakan berbeda dengan penyelenggaraan rekognisi untuk CSR pada umumnya, Indonesia’s Best Corporate Sustainability Initiatives yang diselenggarakan Majalah MIX MarComm-SWA Media Group menggunakan konsep Philip Kotler dan Nancy Lee tentang MARKETING & CORPORATE SOCIAL INITIATIVES. “Hal ini untuk mendorong dunia usaha menularkan inisiatif keberlanjutan mereka secara lebih luas, lebih kreatif, inovatif, dan relevan dengan bisnis mereka,” kata Lis Hendriani.

Selain telah menjalankan program Created Share Value (CSV), GGF juga telah menerapkan Konsep Circular Economy dengan sistem yang terukur dan terintegrasi dalam menjalankan proses produksinya. Konsep Circular Economy yang berkelanjutan diimplementasikan mulai dari hulu hingga ke hilir. Semua limbah atau uncommercial product yang dihasilkan diolah kembali sebagai peluang bisnis yang manfaatnya juga dirasakan oleh petani dan peternak sebagai mitra, masyarakat sekitar dan konsumen.

Share

Circolearn 2022: Edukasi Sustainability dan Circular Economy

Jajaran Executive Great Giant Foods (GGF) mengajar di SMA Negeri 5 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Jumat, 16 Desember 2022. Aktivitas ini adalah bagian dari program Circolearn, yaitu program praktisi mengajar dimana jajaran Senior Executive GGF terjun langsung ke sekolah guna menyampaikan materi ajar terkait Sustainability dan Circular Economy kepada siswa.

Masing-masing unit bisnis GGF telah dibentuk dengan model pertanian terintegrasi berkelanjutan yang menerapkan 3 prinsip utama ekonomi circular: Minimize Waste, Maintain The Products and Material Used, dan Regeneration of Natural System. Model bisnis GGF mengedepankan pemanfaatan limbah dan material sisa produksi untuk dapat dimanfaatkan kembali dan diolah menjadi Value Added Product.

Dalam sesi perdana Cicrolearn kali ini, Senior Executive GGF membawakan materi dengan elemen fun learning yang sesuai dengan peserta yaitu siswa kelas 1 SMA. Berbagai permainan diberikan seperti quiz yang mengedukasi siswa mengenai pilihan yang sustainable dalam kegiatan sehari-hari.

Pada akhir acara, booth Sunpride dan Duta hadir membagikan serangkaian buah-buahan seperti Pisang Cavendish dan Crystal Guava yang dipasangkan dengan Duta Pineapple & Passion Fruit Juice. Tiap siswa juga membawa pulang souvenir berupa buku tulis yang terbuat dari kertas daur ulang

Share

PT GGP Mendapat Apresiasi dari LPHPA Provinsi Lampung

Lembaga Pemerhati Hak Perempuan dan Anak (LPHPA) Provinsi Lampung memberikan apresiasi kepada PT Great Giant Pineapple (PT GGP) sebagai perusahaan yang memenuhi 12 indikator responsif dalam mendukung pemerintah khususnya di Kabupaten Lampung Tengah sebagai Kabupaten Layak Anak.

Hal ini diungkapkan Direktur LPHPA Lampung Toni Fisher selaku narasumber pada kegiatan Rapat Koordinasi Gugus Tugas dan Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2023 yang dilaksanakan di Aula Siger Mas Lantai IV Kantor Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Selasa (10/1).

“LPHPA tentunya sangat bangga dan memberikan apresiasi kepada PT GGP dimana perusahaan ini begitu responsif terhadap Program Kabupaten Layak Anak, yaitu antara lain dengan menyediakan tempat laktasi (menyusui), TPA pekerja, sarana pendididikan dan bermain, fasilitas olahraga, balai pengobatan ibu dan anak, bis penjemputan sekolah, rumah ibadah, program CSR stunting, program CSR kemitraan jahit, kemitraan keripik pisang cavendish dan juga mendukung Kelompok Wanita Tani (KWT),” kata Toni Fisher.

Toni menambahkan, bahwa adanya program corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT GGP tentunya sangat membantu Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya ibu dan anak. Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Kepala Dinas Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lamteng

Nuliana, Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (P2M) Ancar, Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Kabupaten Lampung Tengah, dan PT Great Giant Pineapple yang diwakili oleh Internal CRD Gregorius Aris Tjahja Kristiawannoegroho.

Rapat Koordinasi Team Gugus Tugas dan Tim KLA dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi Umum dan SDM Eko Dian Susanto. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak dibutuhkan strategi yang harus dilakukan dalam mengintegrasikan pemenuhan hak dasar anak dalam penyusunan Perundang-Undangan dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.

“Membangun jejaring kerja sama dan komitmen operasional kebijakan KLA dengan memperkuat kelembagaan Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak. Lembaga Swadaya Masyarakat dan Dunia Usaha harus proaktif dalam upaya pemenuhan hak anak yang dilakukan melalui advokasi, sosialisasi dan fasilitas di bidang ketenagaan, anggaran, sarana prasarana, dan metode teknologi,” kata Eko.

Dalam Rakor Gugus Tugas tersebut juga menyoal perihal tingginya angka perceraian dan pernikahan anak di bawah umur yang terjadi di Lampung Tengah. Sebagai langkah upaya untuk mencegah dampak pada meningkatnya penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat karena kasus perceraian.

“Ini tentunya menjadi catatan PPPA untuk mewujudkan Kabupaten Lampung Tengah menjadi Kabupaten Layak Anak dengan duduk bareng bersama Pengadilan Agama bagaimana proses perceraian atau pernikahan di bawah umur aturannya bisa dipertegas sehingga masyarakat tidak mudah dalam pengajuan gugatan cerai atau pun pengajuan pernikahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” terang Nuliana.

Dalam waktu dekat LPHPA dan PPPA berencana akan melakukan program sosialisasi di perusahaan dengan materi seminar mengenai pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk ibu dan anak di kalangan pekerja, terang Aris usai kegiatan

Share