Barantin Lakukan Kunjungan Kerja di PT GGP

Barantin Lakukan Kunjungan Kerja di PT GGP

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat Manaor Panggabean, melakukan kunjungan kerja di PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Ini menjadi kehormatan bagi PT GGP sebagai perusahaan produsen produk olahan nanas kaleng nomor 1 di dunia yang dikunjungi oleh Sahat sejak dilantik oleh Presiden RI pada 14.

September 2023. Sahat secara langsung melakukan pemeriksaan fasilitas dan sistem yang telah diterapkan Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung yang ada di PT GGP. “Saya melihat langsung proses layanan yang sudah berjalan, optimis ke depan karantina menjadi solid, memberikan layanan terbaik bagi masyarakat serta menjaga integritas dalam bekerja,” ucapnya.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung, Donni Muksydayan, turut mendampingi Barantin saat meninjau fasilitas karantina yang ada di PT GGP dan melihat langsung kegiatan Packing House Banana serta proses pengolahan nanas kaleng di Cannery Factory. Rombongan kunjungan Kepala Badan Karantina Indonesia diterima oleh Director of Corporate Affairs Great Giant Foods (GGF), Welly Soegiono, didampingi Corporate Affairs Lampung Subdiv Head Hendri Tanujaya di Gedung Training Center Great Giant Foods (GGF) Lampung, pada Kamis (9/11).

“Kunjungan hari ini, kami ingin melihat kegiatan Karantina di PT GGP, memastikan semua flow yang ada di sini diikuti oleh teman-teman di Karantina. Memastikan kalau negara-negara yang kita kirim produk syarat-syaratnya bisa terpenuhi. “Saya melihat semua sistem yang ada sudah bagus, kerjasama dengan karantina komunikasinya bagus. Saya memberikan apresiasi karena PT GGP juga melibatkan masyarakat melalui program Creating Shared Value (CSV). Bagaimana pun masyarakat harus disejahterakan melalui pembinaan pembinaan dan saya meminta ke depan semakin banyak masyarakat yang dibina oleh perusahaan dan teman-teman di karantina,” ucap Sahat.

Dalam sambutannya, Welly Soegiono menyambut senang kehadiran langsung Kepala Badan Karantina dan jajaran. Dengan demikian, bisa melihat langsung bahwa selama ini PT GGP telah bekerja sesuai prosedur, sesuai dengan semua sertifikasi, sesuai dengan hazard certification. Dimulai dengan quality sehingga wajar bisa sampai di tingkat dunia. Di sisi lain, Sahat mengharapkan masyarakat perlu dibantu, apalagi bisa membantu untuk akses marketnya. Hanya itu mungkin yang penting di masyarakat, karena kalau marketnya ada, masyarakat akan mudah untuk diajak di bisnis ini.

Tentunya bagaimana masyarakat itu cepat sejahtera dengan aktivitas program CSV yang dilakukan oleh PT GGP. Itulah harapan-harapan kami dan saya kira program ini sangat bagus dan minta teman-teman karantina bisa mencontoh ini dan menyampaikan atau menduplikasikan di tempat-tempat lain. Konsep yang bagus bukan hanya segi produksinya yang zero waste dan sirkuler ekonomi, tetapi masyarakat juga dilibatkan. Jadi dua hal yang saya kira penting diperhatikan bukan hanya bicara perekonomian atau untuk bisnis saja tetapi masyarakat juga dibantu.

“Saya melihat dengan konsep ini, lapangan pekerjaan semakin banyak sampai puluhan ribu kebunnya. Selain membuka lapangan pekerjaan, juga membuka lahan lebih produktif. Satu model yang bisa diterapkan di tempat lain supaya Indonesia bisa lebih cepat maju, saya juga melihat keterbukaan informasi di PT GGP sangat bagus. Sengaja saya mengikuti flow dari hulu sampai ke hilir, semua tahapan-tahapan dijelaskan dengan baik. Kalau orang ingin belajar, saya kira bisa langsung terbayang apa yang dia inginkan. Kalaupun mau dipublikasikan di tempat lain, akan lebih mudah karena setiap tahapantahapan diinformasikan dengan jelas. Saya kira keterbukaan informasi juga perlu terus digaungkan. Bahasanya di Indonesia ini harus ada yang menjadi contoh dan PT GGP bisa menjadi contoh bagi yang lain,” tutupnya.

Share