Demplot LOB Tingkatkan Tonase Produksi Tanaman Padi

Demplot LOB Tingkatkan Tonase Produksi Tanaman Padi

Demplot pupuk hayati cair Liquid Organic Biofertilizer (LOB) yang diaplikasikan pada tanaman padi hasilnya cukup memuaskan petani. Demplot LOB sudah disertai dengan perlakuan pengurangan pemakaian pupuk kimia sebesar 25 persen dan 50 persen. Namun demikian, gabah yang dihasilkan mencapai tonase 9 ton per hektar dibandingkan dengan lahan kontrol yang tonasenya hanya 6 ton dalam sekali tanam.

Melalui Big Farmers Field Day, PT Inbio Tani Nusantara (ITN) berkomitmen membantu meningkatkan hasil produksi panen petani padi melalui pemakaian produk pupuk hayati cair LOB. Teknologi LOB sejalan dengan garis besar tujuan Kementerian Pertanian dalam mengurangi residu kimia di lahan pertanian. Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, Jekvy Hendra, yang hadir pada acara Big Farmers Field Day di lahan demplot Pupuk Hayati Cair LOB bekerja sama dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Lampung di Kampung Bumiharjo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (28/3).

Jekvy mengatakan bahwa dengan menerapkan pemakaian LOB di lahan sawah, hasil panen dapat berlimpah. Selain meningkatkan produksi, LOB juga dapat membantu pemenuhan kebutuhan beras nasional. “Panen hari ini, dengan mengurangi aplikasi pupuk kimia, terbukti LOB menunjukkan peningkatan hasil yang baik. Biasanya hanya 6 ton, dengan LOB bisa mencapai 9 ton per hektar,” ujar Jekvy. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dengan kondisi kelangkaan pupuk kimia, kenaikan harga input pertanian, serta musim yang tidak menentu, LOB menjadi solusi terbaik dalam membantu pertanian di Lampung.

Hadir pada acara panen bersama di lokasi demplot LOB dan BSIP Lampung antara lain Kabid Tanaman Pangan Provinsi Lampung Ida Rahmawati, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lampung Timur Tri Wibowo, Camat Batanghari Mira Hayati, Kapolsek Batanghari Iptu Erson Hamzah, Danramil Batanghari Kapten Inf Jumingan, serta para petani dari tiga kabupaten yang telah menerapkan LOB di lahan pertanian mereka yang berasal dari Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.

Juga hadir segenap jajaran manajemen Great Giant Foods (GGF) dan PT Inbio Tani Nusantara, antara lain CEO Protein & Plant Based Josep Lay, Direktur External Affairs Welly Soegiono, dan LOB & Compost Production Head Pardi Tanojo. Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lampung Timur Tri Wibowo kepada PT ITN yang telah mengenalkan LOB sebagai produk revolusioner kepada petani dan berharap agar segera dapat diadaptasi secara masif di lahan pertanian.

“Kami sangat mendukung diluncurkannya LOB. Kami berharap jika LOB ini sangat bermanfaat bagi petani, harganya juga jangan dinaikkan. Sudah saatnya petani sejahtera dan tidak dipandang sebelah mata terus,” ujar Tri.

Sementara itu, dalam sambutannya, Josep Lay menegaskan bahwa LOB dibuat berdasarkan kebutuhan dan pengalaman perusahaan sebagai perusahaan perkebunan dan industri pengalengan nanas terbesar di dunia. Karena produk LOB sudah terbukti baik, maka diuji cobakan ke petani. Ternyata hasilnya sangat memuaskan, sebagaimana kita saksikan panen padi hari ini yang menggunakan pupuk cair hayati LOB. “Melalui produk ini, kami berharap bisa membantu mensejahterakan petani. Demplot LOB ini sudah dilakukan sampai dengan musim keempat tanam padi, kenaikan produksinya mencapai 29 persen. Jika sesuatu yang bagus dan bisa dirasakan manfaatnya, perusahaan baru akan berbagi kepada petani,” tegas Josep.

Misrok, seorang petani asal Desa Sekampung, Lampung Timur mengatakan bahwa pemberian LOB bisa membantu meningkatkan panen dan mengurangi penggunaan pestisida. Imam, petani asal Desa Batanghari, menuturkan bahwa dirinya sudah menggunakan LOB sejak tahun 2019 dan secara bertahap mengurangi penggunaan pupuk kimia. Selanjutnya, Dharmaya, petani asal Lampung Selatan, mengaku sudah menggunakan LOB sejak 2016 di lahan sawahnya dan sampai sekarang terus mengaplikasikan LOB karena hasil panennya semakin meningkat.

Share