Direktur IPC Melakukan Kunjungan Kerja ke GGP

Direktur IPC Melakukan Kunjungan Kerja ke GGP

David P Sirait selaku Direktur Operasional Indonesia Port Corporation (IPC) dan jajarannya melakukan kunjungan kerja ke PT Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar Lampung Tengah, Jumat (10/6/22)

Kunjungan kerja tersebut disambut oleh Maria Imawati selaku Traffic Manager beserta deretan manajemen GGP lainnya. Pada kunjungan ini rombongan IPC berkesempatan untuk melihat business process GGP mulai dari kegiatan operasional di plantation hingga proses produksi canned pine di Cannery.

Dalam kunjungan ini David dan jajarannya memiliki agenda untuk berdiskusi terkait investasi dan pengembangan pelabuhan khususnya untuk Pelabuhan Panjang. David yang juga mengelola Terminal Petikemas Regional 2 Jakarta, Pontianak, Panjang Lampung, Palembang, Teluk Bayur, dan Jambi, juga menjelaskan bahwa IPC Panjang merupakan perusahaan BUMN yang sustainable sebagai pintu gerbang perekonomian di Provinsi Lampung.

“Kami dari Jakarta ingin melihat langsung tempat produksi barangbarang ekspor yang melalui pelabuhan. Sekaligus ingin mengetahui bagaimana bisnis kedepannya, tantangan hambatan terutama yang melalui pelabuhan yang bisa kita kerjasamakan untuk efisiensi dan efektif ekspor produk-produk yang dari lampung keluar negeri,” terang David.

Pelabuhan Petikemas selalu mendukung untuk mempercepat pergerakan barang maupun dokumen melalui pelabuhan termasuk dengan instansi-instansi lain. Namun demikian karena pandemi Covid-19 kemarin terjadi kesulitan kargo, kesulitan muatan atas kapal sehingga memberikan harga tinggi untuk kargo ekspor nanas, tambahnya.

Dalam hal ini, David mengakui bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi dengan shipping line terkait kendala sehingga menyebabkan harga bisa tinggi. Masalah ini juga bukan hanya menjadi tanggung jawab IPC selaku pengelola pelabuhan, namun melibatkan berbagai stakeholders terkait aktifitas bisnis pendukungnya termasuk operator depo kontainer kosong.

“Kalau dari sisi pelabuhan, komitmen kami sudah jelas bahwa tidak boleh ada hambatan apapun terhadap kegiatan di pelabuhan. Oleh karenanya IPC telah membangun depo yang sangat dekat langsung masuk terminal Pelabuhan,” ujar David.

Komitmen tersebut dapat dilihat dari jarak dekat antara depo container kosong Petikemas dengan pelabuhan yang diletakkan di dalam Terminal Petikemas. Hal ini telah disetujui oleh Bea Cukai dan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

Di lain sisi, Ima, selaku Traffic Manager, menyampaikan bahwa GGP punya 2 produk besar ekspor yaitu Canned Pineapple dan Fresh Banana and Pine, kadang mengalami kendala dengan service empty. Ketika sudah memasukin tahap stuffing, kontainer baru datang sehingga terburu-buru dari pelabuhan padahal bisa memiliki waktu yang cukup lama.
“Kadang kami bingung kontainer kosong tidak bisa segera ditarik karena surat belum keluar dari bea cukai,” terang Ima.

Secara umum lebih aman menggunakan kontainer, tapi harga yang diberikan tinggi dan customer terpaksa mau tidak mau harus ambil. Hyundai sudah melihat GGP, dan mereka akan serius mendatangkan kontainernya, tambahnya. Dalam waktu dekat IPC akan investasi 1 unit alat terbaru untuk mempercepat kalau ada kapal yang terlambat bisa tetap langsung melayani sehingga ekspornya tidak tertahan. dari peralatan mungkin dalam 2 tahun terakhir akan kita lengkapi lagi, tutup David.

Share