Great Gisnt Foods (GGF) turut ambil bagian dalam sukses pelaksanaan Rakernas Pemuda Tani Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (23/2/2025). Pada kegitan tersebut GGF membuka stan pameran untuk memperkenalkan produk-produk unggulan berkualitas yang diproduksi oleh group GGF.
Diantaranya buah olahan nanas kaleng yang melayani banyak peritel di lebih dari 60 negara. Dengan memproduksi kemasan kaleng sendiri, yang berkisar antara 8-107 oz untuk nanas kaleng hingga drum berukuran 55 galon untuk konsentrat jus nanas yang diproduksi oleh PT Great Giant Pineapple (GGP) .
Sunpride merek terkemuka untuk buah-buahan segar di Indonesia. Merek ini terdiri dari berbagai produk pisang, nanas, dan jambu pilihan, yang berkomitmen untuk mengikuti standar kebersihan dan kontrol kualitas yang ketat dalam pemilihan, penyimpanan, dan pengiriman produk yang diproduksi oleh PT Sari Segar Nusantara (SSN).
Re.juve menawarkan jus cold-pressed yang 100% segar, smoothie, kopi, dan susu badam. Tersedia lebih dari 58 lokasi di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali, merek ini telah meraih popularitas tinggi di kalangan konsumen Indonesia yang semakin memprioritaskan gaya hidup yang lebih sehat. Sistem ‘cold-pressed’ berarti produk mempertahankan seluruh enzim, nutrisi, dan antioksidan alami yang terdapat dalam buah. Re.juve merupakan merek dagang dari perusahaan PT Sewu Segar Primatama (SSP).
Hometown Dairy merupakan produsen susu segar untuk pasar Indonesia. Memiliki peternakan terintegrasi yang memiliki kendali penuh atas pemilihan sapi dan setiap langkah dalam proses pemerahan, sehingga menghasilkan susu yang segar dan tanpa memerlukan bahan tambahan. Susu Hometown di produksi oleh PT Great Giant Livestock (GGL).
Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia Budisatrio Djiwandono secara resmi membuka Rakernas Pemuda Tani Indonesia. Dalam sambutannya, Budi Djiwandono menegaskan pentingnya regenerasi petani untuk memastikan swasembada pangan dan mendorong Indonesia jadi lumbung pangan dunia.
Budi Djiwandono menyampaikan kekhawatirannya dan menyebut umur rata-rata petani Indonesia mencapai di atas 50 tahun yang menimbulkan tantangan tersendiri di sektor tersebut. Bila tidak ada regenerasi ia khawatir sektor pertanian nasional tidak terurus yang berdampak pada jumlah produksi pangan. Menurutnya masalah inilah yang kemudian melatarbelakangi berdirinya Pemuda Tani Indonesia.
“Salah satu tantangan besar juga di dunia pertanian adalah umur para petani yang kalau kita rata-ratakan mungkin sudah lebih dari 50 tahun, dan pertanyaannya ke depan bila Ini berlanjut, bila tidak ada anak-anak muda di Indonesia yang ingin atau mau menekuni dunia pertanian siapa yang akan ngurusin, yang akan memproduksi pangan bagi kita semua,” ujarnya.