Great Giant Foods (GGF) Lampung memiliki fasilitas pelayanan Laboratorium Medis Khusus Patologi Klinik Utama. Izin operasional laboratorium medis diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan pada 5 Juli 2023.
Seremonial pembukaan pelayanan Laboratorium berlangsung di Dining Room Training Center GGF ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh People Partner Protein and Plant Based Department Head Movery Ferestian yang diberikan kepada dr Intanri Kurniati Sp.PK selaku Penanggung Jawab Laboratorium Medis Khusus Patologi Klinik Great Giant Lampung Selasa, (29/8).
Pada sambutannya, Movery Ferestian, menjelaskan bahwa keluarnya izin operasional dari Kemenkes tidak lepas adanya support semua tim GGF mulai dari proses perizinan, penyediaan sarana dan prasarana, alat dan bahan yang dibutuhkan laboratorium medis. “Terima kasih atas dukungan rekan-rekan dari tim Legal, General Service, Purchasing, Finance Accounting, Sustainability dan tim HRBP sehingga apa yang kita siapkan untuk perizinan ini berbuah manis,” kata Movery.
Lebih jauh, Movery berharap, dengan adanya layanan laboratorium medis bisa mensupport semua kebutuhan pemeriksaan kesehatan karyawan dalam rangka pengawasan dan pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan, Medical Check Up karyawan dan pemeriksaan laboratorium lainnya yang dibutuhkan. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan visi menjadi laboratorium dengan kualitas mutu terbaik.
Sementara Nana Kuprihatin selaku Kepala Laboratorium Klinik Great Giant Lampung, mengatakan laboratorium yang dimiliki GGF saat ini merupakan laboratorium satu-satunya di Provinsi Lampung untuk Kelas Utama. Menurutnya, sudah sejak pandemi Covid-19 manajemen menginginkan memiliki Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR), dimana saat itu dibutuhkan sekali untuk penanganan Covid-19 di perusahaan.
Saat ini, PT Great Giant Pineapple (GGP) dipercaya oleh Kemenkes RI untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan laboratorium medis, dan untuk kelas utama ini memang harus dari pusat yang verifikasi, banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
“Laboratorium ini memiliki dua fungsi untuk penunjang medis pada penegakan diagnosa. Program klinik ada penanggulangan penyakit menular, ada penyakit tidak menular. Penyakit menular yang disebabkan virus atau bakteri bisa didiagnosa dengan penunjang medis berupa pemeriksaan laboratorium,” jelas Nana. Penanggulangan penyakit tidak menular seperti diabet, ginjal, darah tinggi, bisa juga pemeriksaannya menggunakan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa supaya terapi dokter bisa lebih baik, tambahnya.
Keberadaan laboratorium medis ini juga sangat dibutuhkan untuk menunjang proses produksi supaya pengawasan kepada pekerja bisa terus dilakukan karena lingkungan kerja itu tempat berisiko sesuai dengan pekerjaannya.
Seperti pekerja yang beraktivitas di area pestisida setahun sekali dilakukan pemeriksaan kesehatan cholinesterase, bila kadar cholin dalam darah turun itu artinya ada indikasi terpapar bahan kimia pestisida, kemudian pekerja tersebut akandiberikan treatment dan evaluasi selama tiga bulan, jika kesehatannya baik maka akan direkomendasikan untuk bekerja kembali.
“Harus diantisipasi dari awal mempersiapkan lingkungan kerja yang aman sehingga resiko yang akan muncul bisa ditekan. Kebutuhan alat pelindung diri (APD) perlu untuk membentengi pekerja,” tutup Nana Kupriatin.