Dalam dunia kerja yang semakin terdigitalisasi, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menjaga hubungan antar individu dan tim tetap kuat meskipun interaksi langsung semakin berkurang. The Economic Times Future Forward Summit 2024, yang bertempat di Pullman Hotel Jakarta pada Selasa (13/08), mengusung tema “The Great Connect: Creating Connected Workplaces” dengan tujuan untuk mengatasi tantangan tersebut dalam membangun koneksi di tempat kerja.
Acara ini mendalami berbagai strategi, teknologi, dan perubahan budaya yang dapat membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang saling terhubung, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang organisasi. Selain itu, juga dibahas bagaimana organisasi dapat secara efektif merespons disrupsi yang ditimbulkan oleh AI. Dalam rangkaian topik yang dibahas, acara ini menghadirkan para profesional HR dan pemimpin industri untuk mengeksplorasi kekuatan transformatif dari konektivitas salah satunya Tommy Wattimena, President Director of Great Giant Foods.
Teknologi AI, meskipun menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi, juga menghadirkan tantangan dalam hal menjaga aspek-aspek humanistik dari tempat kerja. Dengan menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan pendekatan yang berfokus pada manusia, organisasi dapat menciptakan tempat kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga inklusif dan memberdayakan. “Satu hal yang pasti, kombinasi antara human thinking dengan teknologi AI akan mengakselerasi produktivitas dan membuka cakrawala inovasi baru & cara kita bekerja di masa depan” jelas Tommy.
Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, ada kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat menggantikan peran manusia dalam pekerjaan tertentu, mengakibatkan ketidakpastian dan kecemasan di kalangan pekerja. Tommy menyampaikan, “AI pasti akan berdampak pada workforce dan juga culture, terlebih workforce kita terdiri dari 3 generasi yang berbeda dan hal tersebut merujuk kepada terciptanya sebuah dinamika yang menarik dalam dunia kerja. Jika kita menggunakan AI dengan baik, maka keberagaman akan menciptakan produktivitas yang baik & cara inovatif bisnis yang hebat.”
Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, ada kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat menggantikan peran manusia dalam pekerjaan tertentu, mengakibatkan ketidakpastian dan kecemasan di kalangan pekerja. Tommy menyampaikan, “AI pasti akan berdampak pada workforce dan juga culture, terlebih workforce kita terdiri dari 3 generasi yang berbeda dan hal tersebut merujuk kepada terciptanya sebuah dinamika yang menarik dalam dunia kerja. Jika kita menggunakan AI dengan baik, maka keberagaman akan menciptakan produktivitas yang baik & cara inovatif bisnis yang hebat.”
Great Giant Foods, sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia, hadir dalam acara ini untuk berbagi wawasan mengenai bagaimana mereka mengelola tantangan-tantangan tersebut. Dengan menghadirkan solusi yang seimbang antara teknologi dan keterlibatan manusia, perusahaan ini menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga berorientasi pada kesejahteraan karyawan di tengah disrupsi AI.
Dalam era di mana AI menjadi semakin dominan, Great Giant Foods berfokus pada strategi yang menggabungkan teknologi canggih dengan pendekatan humanistik, memastikan bahwa inovasi tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis tetapi juga memberdayakan karyawannya untuk berkembang dalam lanskap pekerjaan yang terus berubah. Dengan komitmen ini, Great Giant Foods tidak hanya menempatkan diri di garis depan dalam industri, tetapi juga menunjukkan bahwa masa depan yang terhubung dan inklusif adalah kunci untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.