OJK Kunjungi PT GGP Terkait Implementasi Bursa Karbon

OJK Kunjungi PT GGP Terkait Implementasi Bursa Karbon

PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah menerima kunjungan kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia. Kunjungan ini diterima di Gedung Training Center Great Giant Foods (GGF) pada Selasa (11/6).

Deputi Pengawasan Keuangan Derivatif, Bimahyunaidi, beserta jajaran diterima hangat oleh perwakilan manajemen PT GGP, di antaranya Sustainability SubDiv Head Moehammad Gilang Nugraha, Sustainability Farming & Climate Expert Julius Sugarjanto, Compost Dep Head Remi, External Relation SubDep Head Gregorius Aris, dan Visit Event & Internal Com Sr. Specialist Wian Rahmat Erya.

Bimah menyatakan bahwa tujuan kunjungan OJK adalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai proses atau aksi mitigasi pengelolaan limbah menjadi energi yang dilakukan oleh PT GGP, yang telah berhasil menghasilkan unit kredit karbon dan menjualnya. Ia juga menjelaskan bahwa implementasi perdagangan karbon di pasar sekunder melalui bursa karbon telah menjadi target penting berbagai negara. Dalam lima tahun terakhir, berbagai bursa karbon telah didirikan di sejumlah negara seperti Malaysia, China, Korea Selatan, dan Inggris.

“Presiden Republik Indonesia telah meresmikan perdagangan karbon melalui bursa karbon Indonesia (IDX Carbon) pada 26 September 2023, sebagai salah satu upaya Indonesia untuk mendukung target pemenuhan NDC (Nationally Determined Contributions) Indonesia tahun 2030,” jelas Bimah. Untuk mencapai target NDC tersebut, Indonesia memprioritaskan lima sektor utama yaitu energi, limbah, industrial processes and production use (IPPU), pertanian, dan kehutanan (FOLU).

Bimah berharap Provinsi Lampung, dengan luas lahan hutan mencapai 1.004.735 hektar dan potensi pertanian serta perkebunan yang melimpah, dapat memberikan kontribusi penuh dalam pencapaian target NDC. Dalam kegiatan kunjungan ini, OJK juga mengharapkan dukungan dari PT Great Giant Pineapple agar dapat berpartisipasi sebagai pengguna jasa dalam perdagangan karbon di Indonesia sebagai bagian dari upaya net zero emission. “GGP sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan perubahan iklim, sebenarnya tanpa adanya bursa karbon pun sudah melakukan banyak inisiatif penurunan emisi gas rumah kaca,” terang Gilang. Perusahaan berterima kasih kepada OJK yang telah menganggap PT GGP sudah lebih awal terdaftar di Carbon Development Mechanism (CDM). “Kami telah mendaftarkan di CDM sejak tahun 2012, dan konsepnya sama seperti bursa karbon,” tutup Gilang.

Share