PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah, menerima kunjungan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, National University of Singapore (NUS), dan Universitas Trisakti Jakarta, dalam rangka Pengembangan Logistik Nasional pada hari Kamis (26/10).
Dalam kunjungan tersebut, Kemenko Perekonomian RI mendampingi The Logistic Institute of Asia Pacific National University of Singapore (TLIAP – NUS) & Institut Transportasi – Logistik Universitas Trisakti (ITL Trisakti) Jakarta untuk melakukan kajian tentang rantai pasok produk unggulan nasional. Objek analisis kajian ini adalah komoditas ekspor buah pisang cavendish dari brand Sunpride, yang diproduksi oleh PT GGP di bawah bisnis Great Giant Foods (GGF) Lampung. Tamu kunjungan diterima oleh Packing House SubDiv Head Aris Wahyudi, Packing House Plant 1 Dep Head Edwin Bahari, dan External Relation Sub Dep Head Gregorius Aris Tjahja Kristiawan Noegroho di Ruang Meeting Guest House GGF.
Aris Wahyudi menjelaskan secara singkat operasional kegiatan bisnis GGF Lampung, yang melibatkan unit usaha seperti PT GGP, PT Umas Jaya Agrotama (PT UJA), PT Great Giant Livestock (PT GGL), PT Inbio Tani Nusantara (PT ITN), dan PT Bromelain Enzyme (PT BE). “Semua unit bisnis ini terintegrasi satu dengan yang lainnya.
Keberadaan GGP membutuhkan GGL untuk mengatasi limbah kulit nanas, yang diserap menjadi pakan sapi. Begitu juga, limbah ternak akan dikelola oleh ITN menjadi kompos dan dikembalikan ke kebun,” jelas Aris. Dalam sesi lain, Edwin Bahari menjelaskan proses produksi, tata kelola pelaksanaan, dan regulasi karantina yang diterapkan untuk produk pisang yang akan masuk pasar ekspor.
Analis Kebijakan Ahli Muda Pengembangan Logistik Nasional Kemenko Perekonomian, Andias Wibisono, menyatakan bahwa dalam kerjasama untuk mengembangkan logistik nasional, Kemenko Bidang Perekonomian bekerja sama dengan TLIAP – NUS dan ITL Trisakti untuk melakukan kajian mengenai rantai pasok produk unggulan nasional. Ini mencakup komoditas penggerak utama, infrastruktur transportasi, pelaku dan penyedia jasa logistik, teknologi, informasi, dan komunikasi, manajemen SDM, serta regulasi, peraturan, dan perundangan. Jika semua aspek tersebut semakin baik, maka hal ini dapat memberikan efek positif terhadap kelancaran kegiatan logistik sehingga biaya logistik dapat ditekan.
Sistem Logistik Nasional yang efektif dan efisien menjadi salah satu penggerak utama bagi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah persaingan ekonomi global yang semakin tinggi, Sislognas yang berkualitas menjadi nilai tambah bagi daya saing Indonesia di kancah perekonomian global.