PT GGP Ikut Urun Rembuk Program Stunting Tahun 2024

PT GGP Ikut Urun Rembuk Program Stunting Tahun 2024

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembagunan Manusia, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Tengah Dedi Prasetyo, lakukan koordinasi rencana exit plan programe stunting 2022-2023 di lokus Kecamatan Terbanggi Besar dan penetapan lokus baru untuk program stunting 2024 serta pembahasan sinergitas program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan Kelompok Wanita Tani (KWT), Rabu (10/1).
Koordinasi pembahasan program stunting dihadiri perwakilan beberapa dinas terkait diantaranya Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan BKKBN, dan PT Great Giant Pineapple (GGP).

Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda, dihadiri oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembagunan Manusia Bapak Dedi Prasetyo, Fungsional Perencana Ahli Muda Ibu Septi Astrinasari, Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Ibu Reni Puspitasari, PIC program penanganan stunting eksternal CRD PT GGP Ibu Weni Puspa beserta tim Ibu Vinka Rilasya dan tim Sustainability PT GGP Bapak Nanda Dita Syahpradana.

Pada keterangannya, Bapak Dedi Prasetyo mengatakan, PT GGP sudah sangat baik dari segi perencanaan strategi dan sudah tersusun secara sistematis untuk penanganan program stunting yang ada di Lampung Tengah. Pemerintah Lampung Tengah mengharapkan PT GGP dapat menjadi pionir untuk perusahaan-perusahaan lain di Lampung Tengah untuk best practices penanganan penurunan angka stunting di lokus-lokus tertentu yang ada di Lampung Tengah.

“Pengkab Lamteng sangat mengapresiasi program CSR yang dijalankan PT GGP, karena program-program CSR yang dilakukan bersifat sustainability. Pemerintah Kabupaten sangat berterimakasih atas kerjasama dan dedikasi kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar Perusahaan,” katanya.

Sementara itu, ditegaskan oleh Ibu Reni Puspitasari, bahwasanya program KWT dan KRPL sangat baik dan sangat bagus untuk menunjang penurunan angka stunting melalui pola hidup sehat yakni dimulai dari tanaman-tanaman sayuran yang dibudidayakan.

“PT GGP sudah berkontribusi cukup besar untuk pembuatan greenhouse dan juga support terkait penanaman bibit dan juga pengembangan masyarakat di bidang pertanian,” ujar Ibu Reni.

Terlepas dari peran dan kerjasama semua untuk menekan dan mencegah stunting di Lampung Tengah terdapat banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah gizi buruk. Program stunting memang perlu dan sangat penting untuk ditangani secara bersama, baik itu dari pemerintah, swasta maupun masyarakat.

“Kami dalam eksekusi dan juga pelaksanaan program penangan stunting berupaya untuk dapat memberikan edukasi, tidak hanya dari segi pola makan saja, tapi juga dari segi pola asuh maupun pola hidup. Sebagai pihak swasta pun berterimakasih juga kepada pihak pemerintah serta masyarakat sekitar yang ikut andil dalam program ini dan telah mendukung program GGF dengan sangat baik,” urai Ibu Weni Puspa.

Melalui rembuk stunting ini, usulan-usulan dari desa lokus berupa usulan Intervensi sensitif berupa sanitasi dan air bersih, peningkatan kesadaran pengasuhan dan akses pangan bergizi, akan
mendapat perhatian khusus, kata Dedi Prasetyo.

Share