PT GGP Menggelar Kick-Off Mandor Parcella dan Sosialisasi Estate

PT GGP Menggelar Kick-Off Mandor Parcella dan Sosialisasi Estate

Great Giant Foods (GGF) Lampung menyelenggarakan serangkaian kegiatan Kick-off Mandor Parcella dan Sosialisasi Estate di Gedung Training Center GGF, Rabu (13/10).

Kick-off Mandor Parcella dan Sosialisasi Estate dimulai dengan serangkaian sambutan dan arahan dari MD FA & Corporate Strategy sekaligus CEO Farmers Empowerment Partnership Jane Fransisca, Director of Agri Plantation Imanudin, Director of HRGA Rina Faqih, dan People Partner Area 1 Division Head Edhy Rumekso. Ceremony kick-off Mandor Parcella ditandai Acara dilanjutkan dengan penyematan tanda dan pemakaian atribut Mandor Parcella, melibatkan rompi dan topi merah bertuliskan “GGF Mandor Parcella” yang dilakukan oleh Jane Fransisca serta Imanudin kepada perwakilan dari 23 Mandor Parcella Banana dan 15 Mandor Parcella Guava. Kick-off Mandor Parcella dihadiri oleh leading sector plantation, antara lain Plantation Asc. Director-Estate PG 4 Supriyono Loekito, Estate PG 1 Sr Manager Aldino, Estate PG 1 Sr Manager Joko Susilo, Estate PG 3 Sr Manager Sugeng Heru, dan Deputy Estate PG 4 Edi Sujono.
Dalam sambutannya, Jane Fransisca menyebutkan latar belakang terbentuknya parcella untuk memungkinkan fokus dan perbaikan yang lebih baik. Manajemen berharap agar rekan-rekan yang masih muda ini tetap semangat dan pasti dapat mengatasi tantangan untuk membuat perusahaan ini lebih maju lagi. “Terima kasih kepada semua tim dan karyawan yang selalu berikan dedikasinya di perusahaan,” ucapnya.

Sementara itu, dalam arahannya, Rina Faqih menjelaskan bahwa adanya Mandor Parcella ini merupakan tindak lanjut dalam mewujudkan operasional yang excellent. “Untuk bisa mewujudkan operasional excellent di perkebunan, salah satunya melalui people and organization, dan bagaimana cara mereka bekerja.” Dengan adanya perubahan organisasi estate yang sudah diluncurkan sejak awal tahun lalu, konsepnya adalah tentang teritori. Parcella ini juga sebuah konsep teritori, yaitu bagaimana orang bisa bertanggung jawab dan accountable terhadap kualitas, hasil, biaya, dan volume di area tersebut agar tanggung jawabnya jelas.

“Konsepnya mirip dengan yang ada di estate; Parcella adalah teritori dengan skala yang lebih kecil dan dipimpin oleh mandor. Awalnya, mandor hanya mengelola satu aktivitas, tetapi dengan konsep Parcella ini, mandor akan mengelola beberapa aktivitas dari plantker hingga fruitker, dan mereka harus dapat melakukannya. Para mandor ini diuji dalam kompetensinya, apakah mereka lulus atau tidak,” terang Rina. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa mereka yang menerima penyematan tanda dan atribut seperti jaket serta topi adalah mereka yang lulus menjadi Mandor Parcella. Bagi yang belum lulus, mereka harus dikembangkan lagi, sehingga ada program pengembangan.

“Ada program pengembangan untuk menyiapkan mandormandor Parcella ini. Pada dasarnya, untuk dapat memimpin sebagai mandor Parcella, diperlukan kemampuan dan keinginan. Keinginan untuk bekerja keras dan menjaga area, serta kemampuan dalam kompetensi teknis, seperti cara merawat tanaman secara teknis, mandor harus bisa,” tambahnya. Konsep Parcella ini, jika disederhanakan, mirip seperti rumah dan kepala keluarganya adalah mandor Parcella. Ini tentang bagaimana mandor dan anggota keluarganya dapat merawat dan menjaga rumah tersebut dengan baik. Jika ada yang rusak, harus diperbaiki agar rumah itu dapat terjaga, terawat, dan dapat memaksimalkan fungsinya.

“Mandor Parcella adalah kepala rumah tangga dalam satu lokasi Banana dan satu lokasi Guava, sehingga hasil produksi di lokasi tersebut memiliki kualitas yang baik dan biayanya rendah, sesuai dengan yang ditargetkan,” ujar Imanudin. Imanudin menekankan bahwa konsepnya tidak mudah karena semua orang di sana dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan. Sementara konsep-konsep ini hanya difokuskan pada bisnis yang ada di kebun sehingga orang-orang yang ada di sana harus dapat melakukan semua aktivitas

Share