PT GGP Sambut Kunjungan Kerja Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

PT GGP Sambut Kunjungan Kerja Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah, menerima kunjungan kerja dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia bidang Agribisnis Hortikultura, dan Delegasi Bank Mandiri Lampung Tengah dan Bandar Lampung, pada Rabu (22/11).

Staf Khusus Presiden RI, Arif Budimanta, dan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Yuli Sri Wilanti, beserta rombongan, diterima oleh Direktur Corporate Affairs Great Giant Foods (GGF), Welly Soegiono, didampingi Corporate Affairs Lampung Subdiv Head Hendri Tanujaya di Gedung Training Center Great Giant Foods (GGF) Lampung. Kunjungan kerja Sekretariat Kabinet RI ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi positif Great Giant Pineapple terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, dalam mendukung perekonomian lokal serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan sektor swasta.

“Pertama, kunjungan ini bersifat silaturahmi dan menjalin komunikasi antara pemerintah, stakeholder, dan juga PT GGP. Pemerintah berharap kedepan bisa melakukan lebih untuk mensupport program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan PT GGP, khususnya pengembangan masyarakat di Kabupaten Lampung Tengah,” kata Arif Budimanta. Dalam kesempatan tersebut, Welly Soegiono menjelaskan bahwa PT GGP sejak tahun 2017 telah memulai mengembangkan program Creating Shared Value (CSV) dengan masyarakat petani pisang Mas di Kabupaten Tanggamus. “Di Tanggamus, per hari ini yang ikut program CSV ada sekitar 1.000 petani dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanggamus dengan lahan seluas 450 hektar,” ujar Welly.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program CSV PT GGP saat ini sudah menyebar di beberapa wilayah provinsi, antara lain Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali. Sebentar lagi kita juga akan masuk di wilayah Sumatera Utara. “Selain memberdayakan petani lokal juga mendekatkan kebun dengan pasar untuk menekan biaya transportasi. Sebelum ada program CSV di Jembrana Bali, PT GGP harus mengirim pisang dari Lampung. Sekarang kebutuhan pisang di Bali bisa dipenuhi dari sana saja,” tandasnya.

Permintaan pisang yang terus meningkat menjadi suatu tantangan, terutama ketika dihadapkan dengan keterbatasan lahan. PT GGP memahami bahwa solusi berkelanjutan tidak hanya dapat dicapai melalui upaya perusahaan semata, melainkan melibatkan secara aktif partisipasi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, perusahaan telah merintis program CSV sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

Dengan pendekatan ini, PT GGP berusaha tidak hanya menjadi produsen pisang yang sukses tetapi juga agen perubahan positif di komunitas tempat operasionalnya. Program CSV yang dimulai sejak tahun 2017 dengan masyarakat petani pisang Mas di Kabupaten Tanggamus telah memberikan dampak positif yang signifikan. Saat ini, sekitar 1.000 petani dari 15 Kecamatan di Kabupaten Tanggamus, dengan luas lahan mencapai 450 hektar, aktif terlibat dalam program ini.

Dalam konteks pertanian, terutama tanaman hortikultura seperti pisang, kolaborasi pentahelix menjadi kunci keberhasilan. Selain membangun kemitraan dengan petani lokal, PT GGP juga telah menjalin kemitraan dalam bidang peternakan sapi Rakyat. Program ini, yang sudah berjalan sejak era tahun 80-an, telah berkembang maju di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, memberikan contoh nyata bagaimana perusahaan dapat berkontribusi dalam sektor yang lebih luas.

Dengan komitmen kuat terhadap creating shared value, PT GGP tidak hanya menjalankan operasional bisnisnya secara berkelanjutan tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Harapannya, model kemitraan ini dapat dijadikan inspirasi bagi perusahaan lainnya untuk mengadopsi praktik bisnis yang berfokus pada penciptaan nilai bersama dan pembangunan berkelanjutan.

Share