Menkop UKM Lepas Ekspor Pisang Mas Perdana ke Singapura

Menkop UKM Lepas Ekspor Pisang Mas Perdana ke Singapura

Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki melakukan peresmian ekspor perdana pisang mas ke Singapura dan penyerahan bantuan sapi kepada petani mitra binaan PT Great Giant Pineapple (GGP) di Tanggamus, Lampung secara virtual pada Kamis, 30 September 2021.

Agenda tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak, serta pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid19. Pelepasan 144 box pisang mas ke Singapura dilaksanakan secara hybrid dan dirangkai bersamaan dengan penyerahan bantuan 10 ekor sapi kepada petani kemitraan yang tergabung dalam Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur, Desa Margodadi, Kecamatan Sumber Rejo, Tanggamus.

Seremonial pelepasan ekspor perdana pisang mas dilakukan oleh Bupati Tanggamus Dewi Handayani, Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, serta Gubernur Lampung yang diwakilkan oleh Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kusnardi. Seremonial tersebut disaksikan pula oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, Ketua Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur Sigit Wicaksono dan para petani binaan yang juga dihadiri Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid, dan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutan melalui virtual mengatakan sangat mengapresiasi setinggitingginya kepada Koperasi Tani Hijau Makmur yang telah melakukan ekspor perdana berupa komoditas pisang mas ke Singapura. Ia mengatakan bahwa melalui kemitraan strategis antara koperasi dengan PT GGP memberikan kepastian ketersediaan bibit pisang, tata kelola yang baik, standar pengemasan, trading kualitas pisang, hingga kepastian pasar.

Sementara itu Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan bahwa dalam rangka menunjang program pemerintah, Kementerian Perekonomian terus melakukan stimulasi dan kegiatan-kegiatan. Hal tersebut terbukti dengan pelepasan ekspor yang dilakukan Koperasi Tani Hijau Makmur di Tanggamus mampu menciptakan petani berdasi korporasi.

Corporate Affairs Director PT GGP Welly Soegiono menjelaskan bahwa pengembangan budidaya pisang mas luasnya sudah mencapai 450 hektar dan petani yang bergabung dalam kemitraan sudah mencapai 850 petani. Welly mengatakan bahwa awalnya petani diberikan bantuan dan bantuan tersebut terus bergulir sehingga bisa menjadi besar. Hal tersebut tidak lepas dari kolaborasi koperasi, pemerintah daerah, dan pemerintah provinsi.

Dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian menyampaikan bahwa pisang merupakan buah-buahan penyumbang devisa terbesar kedua untuk Indonesia dengan nilai 14,6 juta dollar AS (BPS:2018) atau sekitar Rp204 miliar. Pada masa pandemi pun masih bertahan dan produktivitas hasil pertanian yang baik di lampung tidak lepas dari keuletan masyarakat yang menggarap lahan perhutanan sosial dengan optimal.

Share