superadmin

PT GGP Bantu Apresiasi Rencana Pembuatan Pasar Kuliner di Terbanggi Besar

PT Great Giant Pinepple (GGP) berikan dukungan dan apresiasi kepada Kampung Terbanggi Besar yang berencana mendirikan Pasar Kuliner ‘ Pak Minak ’ yang berada di Dusun 1 Kampung Terbanggi Besar, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah. Dukungan PT GGP diwujudkan dalam bentuk bantuan alat berat ekskavator untuk melakukan pelaksanaan land clearing area di rencana pembangunan. Selain itu, PT GGP juga memberikan bantuan berupa bambu dan ban bekas untuk keperluan pembuatan pasar tersebut.

Lokasi Pasar kuliner berada di jalan lama lintas Sumatera atau tepatnya berada di depan Kantor Kecamatan Terbanggi Besar. Diharapkan menjadi rest area alternatif yang nyaman dan menyenangkan bagi para pengguna jalan yang ingin beristirahat sejenak karena tidak jauh dari pintu Gerbang TOL Terbanggi Besar. Disampaikan Camat Terbanggi Besar Fathol Arifin, bahwa Kampung Terbanggi Besar sendiri sudah dicanangkan Pemerintah Daerah sebagai kampung wisata sejarah dan peradaban budaya yang ada di Lampung Tengah.

Pembangunan pasar kuliner ini dilengkapi dengan wahana bermain anak dan spot foto untuk memancing pengunjung datang. Harapannya juga ibu-ibu yang ada di Kampung Terbanggi Besar yang punya keahlian membuat makanan dapat terlibat langsung untuk menyediakan makanan atau jajanan khas Lampung .

“ Persoalannya, sampai saat ini belum maksimal menarik pengunjung untuk masuk ke Terbanggi Besar. Dengan berbagai alasan seperti belum tersedianya lokasi yang menarik untuk dikunjungi, atau belum ada sesuatu yang bisa meyakinkan bagaimana kenyamanan dan keamanannya,” ucap Fathol.

Pemerintah Kecamatan mencoba memfasilitasi beberapa tokoh masyarakat dan pemuda untuk membuat suatu tempat pemberdayaan masyarakat berupa pasar kuliner dengan nama Pak Minak atau kepanjangan dari Pasar Kuliner Masyarakat Inovatif Anak Kampung. Harapan kedepan, dengan hadirnya pasar kuliner dapat menarik pengunjung untuk masuk Kampung Terbanggi Besar dan tergerak untuk melihat kampung wisata, kebudayaan, dan adat istiadat yang ada di dalamnya.

Share

Great Giant Foods Berpartisipasi di Foodex Japan 2021 untuk Perluas Pasar Ekspor

Great Giant Foods (GGF) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas pasar internasional dengan berpartisipasi pada ajang Foodex Japan 2021, yang berlangsung di Makuhari Messe, Prefektur Chiba, pada 9–12 Maret 2021. Foodex Japan dikenal sebagai pameran makanan dan minuman terkemuka di Jepang dengan sejarah lebih dari 45 tahun, menghadirkan peserta dari lebih dari 90 negara. Tahun ini, pameran diselenggarakan secara hybrid—menggabungkan pertemuan tatap muka dan daring—untuk memaksimalkan peluang bisnis lintas negara.

Atase Pertanian Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Sri Nuryanti, menyampaikan bahwa Foodex Japan merupakan salah satu pameran makanan dan minuman internasional terbesar di dunia, yang tetap berhasil menghadirkan partisipasi luas meski di tengah pandemi COVID-19. Indonesia sendiri berpartisipasi bersama puluhan negara dari Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, Australia, dan Amerika.

Dalam kesempatan ini, PT Great Giant Pineapple (GGP)—perusahaan di bawah GGF—membawa produk unggulan berupa buah segar Oriji (nanas dan pisang) serta produk olahan nanas kaleng dan buah-buahan dalam kaleng. Produk-produk tersebut dipamerkan di Paviliun Indonesia untuk memperkenalkan kualitas hasil pertanian Indonesia kepada konsumen Jepang maupun global.

Managing Director Sales and Marketing GGF, Josep Lay, menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan:

“PT GGP telah lama berkecimpung dalam ekspor nanas kaleng, bahkan saat ini produk kami menguasai hingga 23% pangsa pasar Jepang. Untuk buah segar, kami mulai melakukan ekspor sejak 2015. Melalui keikutsertaan di Foodex Japan, kami berharap produk GGP semakin dikenal luas dan dapat terus berkontribusi membawa devisa bagi Indonesia.”

Partisipasi Indonesia di Foodex Japan 2021 merupakan hasil kolaborasi KBRI Tokyo, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Pertanian RI, Bank Indonesia Tokyo, Indonesia Trade Promotion Center Osaka, serta ASEAN Japan Centre. Dukungan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan daya saing produk pangan Indonesia di pasar global.

Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, dalam sambutannya saat membuka Paviliun Indonesia menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam Foodex 2021 merupakan kesempatan emas untuk memperluas eksposur produk makanan dan minuman Indonesia, menjadikannya alternatif pasokan bagi konsumen Jepang dan mancanegara.

Share

Kunjungan Rektor IPB di PT GGP Disambut Para Alumni

Rektor Intitut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi kunjungi PT Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada Jumat, 5 Maret 2021. Rektor IPB didampingi Wakil Rektor Bidang Inovasi Bisnis, Kepala Lembaga Kawasan Sain dan Teknologi Prof Dr. Erika Budiarti Laconi, Dekan Sekolah Vokasi Dr. Arief Daryanto, Direktur Kerjasama Himpunan Alumni IPB Dr. Syarifah Iis Aisyah, dan Asisten Rektor IPB Rici diterima hangat oleh segenap alumni IPB yang telah membangun berkarier di GGP.

Hadir bersama Rektor IPB dan rombongan diantaranya Managing Director of Production Wayan Ardana, Head of Corporate Affairs Welly Soegiono, Head of Processed Pineapple Plantation Imanudin, GOFF Plantation Division Head Supriyono Loekito, Sustainability Sub Div Head Arief Fatulah, PG 1 Sub Div Head Ichwan Karim, Quality Assurance Division Head Ketut Isatriyanto, Corporate Affairs Lampung Sub Div Head Hendri Tanujaya, ITN BU Head Kevin Rahardja, Cannery Sub-Division Head Zulfahmi, dan Packing House Plant 1 Dep Head Edwin Bahari.

Pada sambutannya, Arief Satria menyampaikan bahwa IPB sudah lama melakukan kerjasama dengan GGP dalam berbagai hal seperti analisis lahan, analisis lingkungan, dan proses produksi. “IPB akan perluas kerjasama dengan GGP. Prakteknya bisa saling belajar. Teknologi yang sudah sangat maju di GGP
bisa IPB adopsi sebagai masukan dan sebaliknya,” ujar Arief.

IPB mencoba untuk mengimplementasikan kerjasama ini dalam bentuk pendidikan karena IPB memiliki lahan yang perlu segera dimanfaatkan untuk kepentingan riset dan akademik. Selain itu, IPB juga memiliki program Beasiswa Utusan Daerah (BUD), dimana anak-anak karyawan GGP bisa kuliah di IPB dengan berbagai program sarjana. Dalam kunjungan sehari tersebut, rombongan berkesempatan melihat langsung proses pengalengan nanas di Cannery, proses panen nanas di Plantation Group 1, proses di Packing House Banana 14, dan melihat aktivitas breeding sapi PT Great Giant Livestock. Dengan kedatangan Rektor IPB di GGP, diharapkan dapat meningkatkan kerjasama yang sudah berjalan.

Share

Kemitraan Pisang Mas GGP Dikunjungi Dua Kementerian Republik Indonesia

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A. Djalil didampingi oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meninjau pola kemitraan PT Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah dengan Kelompok Petani Pisang Mas Kabupaten Tanggamus pada Minggu, 28 Februari 2021. Rombongan melihat langsung kebun budi daya tanaman Pisang Mas yang berada di Pekon Sumber Rejo dan Packing House 01 Kelompok Tani Arjuna Pekon Sailing yang dikelola Koperasi Tani Hijau Makmur.

Head of Corporate Affairs GGP Welly Sugiono mengatakan bahwa perusahaan sudah bermitra dengan petani pisang di Kabupaten Tanggamus sejak tahun 2017 hanya dengan 5 petani tetapi sekarang sudah mencapai 800 petani dengan lahan kemitraan seluas 400 hektar.

“GGP menerapkan konsep Create Shared Value (CSV) artinya kerjasama ini bukan bagi hasil tetapi bagi value (nilai). Apa nilai buat perusahaan dan nilai buat petani.” ujar Welly.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga mengapresiasi kerjasama petani dengan GGP yang sudah memiliki pangsa pasar luas. Gubernur mendukung dan berharap agar Pisang Mas dan produk pertanian lain bisa ditularkan di seluruh Lampung.

“GGP sudah ada teknologi dan pasar. Lampung potensi pertaniannya luar biasa, masih banyak lahan di Lampung, ada sekitar 35 juta ha saya kira pisang ini dapat dikembangkan merata di seluruh kabupaten di Lampung di masa mendatang,” pinta Arinal.

“Sistem kemitraan ini sangat bagus dan ini menjadi salah satu strategi kami dalam mendorong UMKM naik kelas. Kami juga mempunyai program kehutanan sosial bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di mana setiap KK dapat mengelola lahan 2 ha selama 35 tahun dan membangun corporate farming,”ujar Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki .

“Kedatangan kami sengaja ingin melihat langsung budi daya Pisang Mas kualitas ekspor yang dihasilkan petani melalui kerjasama kemitraan dengan GGP. Ini sangat bagus, Kementerian ATR/BPN dalam hal ini mendukung reforma agraria sehingga konsep ini bisa dikembangkan di daerah lain,” kata Sofyan Djalil.

Suroto, “Tidak Ada Kata Pensiun Bagi Petani”

Diusianya yang tidak muda lagi, Suroto (54) semakin bersemangat menjadi petani. Menjadi salah satu petani kemitraan Pisang Mas yang bermitra dengan PT Great Giant Pineapple (GGP) semakin membulatkan tekadnya untuk terus maju dan berkembang membudidayakan Pisang Mas.

“Kalau kerja seharusnya saya sudah pensiun, tapi saya justru semangat ikut kemitraan Pisang Mas dengan GGP. Semakin giat semakin dapat hasil,” ujar Suroto sambil menunggu kedatangan para Menteri di Pekon Sumber Rejo pada Minggu, 28 Februari 2021.

Suroto mulai bermitra dengan GGP menanam Pisang Mas sejak tahun 2017 dan bergabung dengan Kelompok Tani Arjuna yang mengelola Packing House (PH) 01 di Pekon Sumber Mulyo, Kecamatan Sumber Rejo, Kabupaten Tanggamus. Saat ini, di lahan pribadinya, Ia merawat sebanyak 1.300 batang Pisang Mas. Selain itu Ia juga ikut membina perawatan Pisang Mas sebanyak 5.000 batang milik petani yang ikut bergabung bersamanya.

Sebagai petani, pria humoris ini mengaku sudah melakukan bermacam kegiatan cocok tanam mulai berkebun kopi, kakau, padi, hingga tanaman sayur, tetapi selalu kalah ketika panen karena harga tidak menentu. Bahkan ia mengaku pernah memusnahkan hasil panennya karena harga jual sangat rendah.

“Ikut kemitraan ini rasanya nyaman. Panen dibeli sesuai harga kontrak, kalau mau dapat banyak tinggal memperbanyak saja jumlah tanamannya. Makanya saya tertarik, mau berapa ton hasil panen tetap dibeli makanya petani bisa mengejar target sebanyak mungkin,” ujar Suroto.

Mulai dari bibit, alat kerja, dan penyuluh difasilitasi sama perusahaan, sehingga petani dapat merawat tanaman dengan maksimal. Bibit yang diberikan dari kultur jaringan agar dapat dihitung untuk kejar target dan daya tumbuh baik. Kalau dari bonggol pertumbuhannya tidak seragam dan panen tidak bisa serentak.Suroto sangat berharap mendapatkan kesempatan untuk bisa memiliki PH sendiri untuk mengembangkan kemitraan ini. Menurutnya, dengan adanya PH sangat membantu meyakinkan petani karena wadahnya sudah ada.

Share

GGF Gelar Webinar “Millennial Eating Decisions”

Terbangi Besar 12 November 2020, Great Giant Foods (GGF) bekerjasama dengan SNV Netherlands Development Organitations  menggelar webinar dengan tema Millennial Eating Decisions pada Kamis, 12 November 2020 secara daring. Isu kesehatan yang terjadi di Indonesia tidak hanya masalah kekurangan gizi (under) tetapi juga kelebihan gizi (over). Kegiatan ini diisi oleh tiga narasumber yaitu Dr.dr. Lucy Widasari, M.Si selaku Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia dan Board Member of Millennials Voice Indonesia, Stella Alinneshia S.Tp,M.Sc selaku Food Security Coordinator at Millennials Voice Indonesia, serta Luthfiany Azwawie selaku Head of Group Product Management and Marketing Department PT Sewu Segar Nusantara. Kegiatan ini dipandu oleh moderator Indra Ardiyanto selaku Head Integration and Communications Great Giant Foods.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat mengalami perubahan-perubahan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Seperti saat ini, pandemi COVID-19 tengah melanda dan membuat masyarakat harus beraktivitas di dalam rumah. Dengan begitu, pola hidup masyarakat juga berubah dan aktivitas fisik jadi berkurang menyebabkan adanya masalah obesitas. Jam kerja yang jadi tidak tentu juga membuat masyarakat lebih mengkonsumsi makanan yang siap saji. Selain obesitas, malnutrisi juga terjadi saat ini karena mayoritas generasi millennial menikah dan hamil di usia muda. Dengan begitu, dengan tidak siapnya fisik, mental, maupun finansial menyebabkan lahirnya anak-anak dengan berat minimal. Pada dasarnya, makanan yang dikonsumsi harusnya sesuai dengan kebutuhan, dan kebutuhan setiap individu berbeda-beda.

Dr.dr. Lucy Widasari, M.Si mengatakan “Kita tidak bisa sama ratakan setiap individu dalam mengkonsumsi sesuatu. Semua makanan yang seharusnya kita konsumsi berdasarkan kebutuhan kita sendiri yang dipertimbangkan dari aktivitas maupun penyakit yang kita miliki”. “Pola makan yang tidak baik mungkin belum terasa saat kita muda, tetapi secara tidak sadar kita sudah menimbun penyakit di masa tua. Makanan yang cantik di tampilan belum tentu baik untuk tubuh” ujar Lucy.

Sementara itu Stella Alinneshia S.Tp,M.Sc pada kesempatan tersebut mengatakan “Dalam memilih makanan yang tepat untuk tubuh, seharusnya memperhatikan food value dan dua faktor di dalamnya yaitu safety factor dan quality factor. Tetapi mayoritas millennial tidak memperhatikan hal tersebut. Bagi sebagian besar millennial, makan adalah suatu pengalaman yang harus diabadikan, ajang interaksi sosial, harus di luar rumah, dan instagramable”. “Persepsi ini yang membentuk pola hidup millennial yang kurang sehat, karena hal ini membuat faktor penting dalam memilih makanan sering dikesampingkan. Pada dasarnya makan adalah kegiatan yang dibutuhkan oleh tubuh, menjaga kesehatan, dan mendapatkan nutrisi. Dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi juga harus memperhatikan keseimbangan nutrisi, sumber yang beragam, makan sesuai porsi yang dibutuhkan, dan keamanan. “Kalau makan kita perlu memperhatikan sumber makanan, memperhatikan kualitas, perhatikan keamanannya, dan perhatikan porsinya” ujar Stella.

Dalam memilih makanan, setiap individu memang yang paling tahu apa yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri, tetapi terkadang lupa bahwa makan adalah kegiatan yang bertujuan untuk melanjutkan hidup. Selain memperhatikan sumber dan nutrisi makanan yang dikonsumsi, perlu juga diperhatikan keamanan makanan. Proses makanan itu dibuat akan berpengaruh pada kualitas dan kandungan gizi yang ada di dalamnya. Setiap individu perlu mengkonsumsi sayur, buah, protein, dan karbohidrat sesuai dengan porsinya, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Dalam diri perlu ditanamkan bahwa makanan yang kita konsumsi akan berdampak bagi diri kita kedepannya.

“Kesehatan adalah harta utama kita sebagai generasi penerus, jadi harus bijak dengan apa yg kita konsumsi. Bukan hanya untuk sekarang, tapi masa depan kita. Makan sehat dan tepat adalah suatu hal yang keren, kita bisa jadi agent of change. Jika mengingatkan orang lain sulit, ayo mulai dari diri sendiri” tutup Luthfiany.

Upaya yang dilakukan GGF dalam memperhatikan kesehatan masyarakat adalah adanya program pemberdayaan masyarakat bernama Great Indonesia (GI), GI Program berfokus pada isu malnutrisi yang terjadi di Indonesia meliputi Stunting, Obesitas dan Gizi Buruk. Beberapa kegiatan yang menjadi fokus utama adalah : Pemenuhan nutrisi anak dengan sarapan sehat, Platform edukasi bagi ibu mengenai nutrisi dan bercocok tanam di pekarangan sebagai pemenuhan bahan pangan. Acara yang berlangsung hampir 4 jam ini diikuti puluhan peserta yang berasal dari seluruh Indonesia mulai dari praktisi kesehatan, karyawan hingga mahasiswa. Dengan kegiatan ini, diharapkan millennial di Indonesia bisa memiliki gaya hidup yang sehat dengan melakukan pemilihan asupan gizi yang tepat dan sehat.

 

Tentang Great Giant Foods

Great Giant Foods (GGF) merupakan salah satu perusahaan agroindustri terintergasi yang ada di Indonesia dimana kegiatan utamanya adalah memproduksi berbagai makanan sehat seperti buah, jus, susu, daging hingga pupuk organic hayati. Kegiatan usaha GGF berdiri diatas lahan perkebunan sebesar kurang lebih 34.000 Ha yang berada di wilayah Lampung dan Jawa Timur. Visi utama kami adalah “Nourishing people’s lives with quality foods produced in sustainable and innovative way”. Seiring dengan berkembangnya perusahaan, GGF merasa perlu untuk kemudian dapat juga berkembang bersama masyarakat di sekitarnya utamanya di bidang kesehatan.

 

Tentang SNV Netherlands Development Organization

SNV adalah sebuah organisasi pembangunan internasional nirlaba. Kami yang terdiri dari tenaga ahli lokal dan internasional telah lama bekerja di lebih dari 25 negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin. SNV memiliki spesialisasi dalam mendukung sumber daya para pelaku pembangunan dengan membangun kapasitas lokal, meningkatkan kinerja dan layanan, memperkuat sistem tata kelola, membantu menciptakan akses bagi kelompok-kelompok yang termarginalkan dan membentuk mekanisme pasar yang bermanfaat bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Share

PT GGP Raih Indonesian CSR Award 2020

PT Great Giant Pineapple (PT GGP) kembali mendapatkan apresiasi atas kinerja sosial masyarakat dengan meraih penghargaan Kategori Emas (Gold) di ajang Indonesian CSR Award (ICA) 2020 yang diadakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD). Acara penganugerahan dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan COVID-19 di Hotel JS Luwansa Jakarta. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Dra. Sarwat Fardaniyah selaku Ketua Steering Committee (SC) CFCD kepada Head Integration And Communication Great Giant Foods (GGF) Indra Ardiyanto. Penghargaan yang diraih oleh PT GGP atas subject Inti Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat dalam Program Great Indonesia Healthy Lifestyle Campaign Program 5 Desa di 5 Kecamatan, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Managing Director PT Great Giant Pineapple Wayan Ardana mengatakan  “Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas semua pencapaian PT GGP. Komitmen dan niat tulus kami dalam melaksanakan dan menjalankan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat khususnya di lingkungan perusahaan kami beroperasi berbuah hasil yang sangat baik dan dapat diterima oleh masyarakat sekitar. Terima kasih kami ucapkan atas dukungan multi pihak, baik internal dan eksternal yang terus bersinergi membangun kebaikan untuk semua. Dimasa pandemi COVID -19 ini kami akan tetap menjalankan kegiatan kegiatan CSR dengan memperhatikan protokol kesehatan”

“Tahun ini PT GGP menjalankan kegiatan CSR dalam satu payung besar bernama Great Indonesia. seperti namanya, Great Indonesia adalah niat tulus kami untuk membangun Indonesia yang lebih baik kedepan melalui berbagai pilar program di bidang peningkatan ekonomi, kesehatan dan pendidikan masyarakat“ ujar Wayan Ardana

Penganugerahan ICA 2020 turut dihadiri oleh Komite CFCD, diantaranya Dra. Sarwat Fardaniyah selaku Ketua Steering Committee (SC), Ir. Thendri Supriyatno MBA selaku Ketua Umum CFCD periode 2020-2023 serta Dr. Ir. Puji Winarni MA selaku Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional (BSN)

Kegiatan penganugerahan Indonesia CSR Award (ICA) 2020 diikuti oleh 39 perusahaan terdiri dari perusahaan swasta dan BUMN, Para peserta mengajukan program dengan total 159 program. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh kategori perorangan.

Indonesian CSR Awards (ICA) 2020 merupakan penghargaan 3 tahunan di bidang CSR yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) dengan Badan Standardisasi Nasional dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Acara ini digelar untuk menilai dampak, keberhasilan dan keberlanjutan program CSR kepada penerima manfaat

Share

PT Nusantara Segar Abadi (NSA) Panen Pertama Pisang Cavendish Kualitas Ekspor di Kabupaten Jembrana Bali

Pada Jumat (30/10/20) lalu, PT Nusantara Segar Abadi (NSA) yang merupakan anak perusahaan dari PT Great Giant Pineapple (GGP) melakukan panen pertama Pisang Cavendish dengan kualitas ekspor yang ditanam di Perkebunan Pekutatan. Proses pemanenan ini merupakan hasil kerjasama dan sinergi antara PT. NSA dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana Bali, serta petani lokal.

Panen perdana pisang Cavendish ini juga dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud, Bupati Jembrana I Putu Artha, Sekretaris Direktorat Jenderal Holtikutura Kementan, Kepala Kantor Wilayah DJBC Bali Kemenkeu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Plt. Direktur Produk Ekspor Pertanian dan Kehutanan Kemendag, Management in Charge of Sales and Marketing PT. GGP serta Kapolres Jembrana.

Program pengembangan produk hortikultura jenis buah Pisang Cavendish ini akan terus dikembangkan sesuai dengan arahan dan dorongan dari Presiden Joko Widodo dan telah disepakati dengan provinsi Bali menjadi 300 hektar yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah.

“Kerja sama kemitraan antara pemerintah pusat, daerah, swasta dan petani juga diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kontinuitas produk Pisang Cavendish yang dapat memenuhi kebutuhan baik bagi pasar lokal maupun pasar global” ujar Seketaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Kontribusi ekspor khususnya buah-buahan Indonesia pada tahun 2019 telah mencapai 95,98 juta USD dengan total volume 110 ribu ton dimana 11,62% atau 11,15 juta USD merupakan kontribusi dari produk pisang, Mengetahui hal ini, produksi di Jembrana ke depannya akan terus dikembangkan dan telah disepakati dengan provinsi Bali menjadi 300 hektar.

Diharapkan program ini dapat terus dikembangkan sebagai jembatan untuk peningkatan antara jumlah ekspor buah lokal ke mancanegara serta mempercepat pemulihan ekonomi secara nasional di tengah kondisi pandemi saat ini.

Share

GGF Bangun 2 PH Pisang di Kecamatan Ulu Belu

Great Giant Foods (GGF) Terbanggi Besar akan segera mengoperasikan 2 Packing House (PH) baru yang berada di Pekon Datarajan dan Pekon Penantian, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus. PH Datarajan berukuran 10 x 20 m atau seluas 200 meter persegi sedangkan untuk PH Penantian dibangun dengan ukuran 10 x 40 dengan luas 400 meter persegi. Dengan adanya kedua PH tersebut, kedepannya akan menampung semua pisang dari mitra petani program Corporate Share Value (CSV) GGF.

Sebagian tanaman pisang petani di wilayah PH ini sudah mulai panen. Jadi PH disiapkan untuk menyerap proses panen pisang yang mulai tanam di akhir tahun 2019. dan harapannya dari PH ini setiap minggu bisa menyerap panen 4-5 rit colt diesel dan kedepan harapannya bisa 1 container 20 ft ekspor dari lokasi tersebut,” ujar Tanggamus Operation Dept. Head Waliyuddin.

Kedepannya, selain memproses pisang Mas, Cavendis, Rajabulu, dan Barangan, PH ini juga akan memproses komoditas lain seperti

kedepan harapannya bisa 1 container 20 ft ekspor dari lokasi tersebut,” ujar Tanggamus Operation Dept. Head Waliyuddin.

Kedepannya, selain memproses pisang Mas, Cavendis, Rajabulu, dan Barangan, PH ini juga akan memproses komoditas lain seperti pisang Kepok dan Tanduk yang rencananya akan dimitrakan juga dengan petani.

PH Datarajan berfungsi mewadahi tanaman petani di daerah Datarajan, Karang Rejo, Muara Dua, dan Ngarip dengan luas lahan pisang kemitraan sebanyak 100 hektar. Sedangkan PH Penantian akan mewadahi luas lahan kemitraan 100 hektar yang tersebar di Pekon Ngarip, Pekon Penantian, Pekon Tanjung Baru, dan Pekon Sinar Galih.

“Antusias petani sangat tinggi dengan adanya program kemitraan CSV ini. Adanya jaminan harga dan pasar dari perusahaan sehingga membuat petani tidak khawatir tanaman pisang yang ditanam. Selain itu di program ini petani benar-benar didampingi oleh tim CSV untuk teknik budidaya tanaman pisang,” tutupnya.

Share

SUNPRIDE RAIH PENGHARGAAN MARKETEERS OMNI BRANDS OF THE YEAR 2020

Bertempat di Hermawan Kertajaya Town Hall, 88 Office Tower Jakarta (10/09), Sunpride berhasil meraih penghargaan Marketeers Omni Brands of the Year 2020. Kesuksesan Sunpride berangkat dari keberhasilan kami mengoptimalkan teknologi dan mengomunikasikannya melalui omni channel lewat sebuah campaign yang memberikan jaminan kualitas terhadap konsumen. Penghargaan diserahkan langsung oleh Hermawan Kertajaya, selaku Founder & Chairman MarkPlus, Inc. kepada perwakilan dari Sunpride, CEO PT Sewu Segar Nusantara, Cindyanto Kristian. Penghargaan ini melengkapi prestasi Sunpride yang sebelumnya telah meraih penghargaan sebagai “Buah Bermerk Terbaik” dari Indonesia Original Brand (IOB) di bulan Juli 2020.

Di era pandemi seperti saat ini, merupakan suatu keharusan bagi suatu brand untuk menjadikan teknologi sebagai solusi. Pendekatan online dan offline pun digunakan perusahaan agar tetap eksis dan bertahan di tengah kondisi yang tak menentu. Strategi OMNI yang Sunpride terapkan tidak hanya digunakan di level pemasaran, tetapi juga sebagai strategi komunikasi untuk menggaungkan merek Sunpride sebagai merek buah-buahan yang memiliki sertifikat G.A.P. atau Good Agricultural Pratices. Sertifikasi internasional yang menjamin buah Pisang Cavendish, Guava Crystal dan Nanas Honi yang berasal dari perkebunan PT Great Giant Pineapple (GGP) aman untuk dikonsumsi. Karena sertifikasi G.A.P. mengatur 4 (empat) point utama yaitu: Food safety, Eco-friendly, Safety & welfare, serta Traceability. Sehingga buah yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan terjamin kualitasnya.

Melalui strategi OMNI, Sunpride juga membangun kedekatan dengan konsumen. Sunpride semakin aktif memanfaatkan kanal-kanal digital dan membuat konten kreatif yang relevan di media sosial. Secara offline, Sunpride juga menggelar in-store activations untuk mengkampanyekan customer protection melalui sertifikasi G.A.P yang dimiliki.

“Terima kasih kepada Marketeers yang telah mempercayai kami sebagai brand yang berhasil mengoptimalkan teknologi untuk memperkuat brand identity kami. Dan yang utama, melalui penghargaan ini, kami berharap tetap dapat menjaga kepercayaan konsumen dengan menyajikan buah-buahan berkualitas yang aman untuk dikonsumsi”, pungkas Cindyanto.

Share