superadmin

Ekspor PT GGP Pecahkan Rekor Shipment di Masa Pandemi

PT Great Giant Pineapple (GGP) memecahkan rekor aktivitas ekspor hingga 1.423 Fcl dibanding tahun 2017 sebesar 1.417 Fcl. Harapannya ini bisa terus terjadi untuk tahun-tahun berikutnya sehingga target-target yang lain bisa terpenuhi.

“Rekor tertingggi September 2017 1.417 Fcl tahun ini September 2020 ekspor mencapai 1.423 Fcl. Ini patut kita apresiasi karena di tengah gempuran masa pandemi covid-19 tim kerja perusaan masih bisa memberikan performance maksimal,” terang Ketua ERT GGF Lampung Arief Fatullah.

Di masa pendemi Covid-19, pada prinsipnya manajemen perusahaan berharap kegiatan operasional bisnis bisa tetap berjalan, tidak ada alasan untuk menghentikan produksi. Guna memenuhi itu tentu ada beberapa prasarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah karyawan dan tim kerja ini dalam kondisi sehat.

Di tengah tingginya produksi yang dilakukan saat ini, diharapkan semua karyawan memiliki pemikiran yang sama terhadap pandemi covid-19, sehingga meminimalisir adanya gangguan terkait covid-19. perusahaan berharap agar karyawan tidak menganggap remeh pandemi covid-19 yang terjadi saat ini dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Arief menjelaskan bahwa kondisi ini menjadi challenge tersendiri untuk bisnis perusahaan menginggat produksi sedang tinggi dan kita berharap dapat terus menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan peraturan yang ada.

“Ini menjadi challenge tersendiri untuk bisnis perusahaan mengingat produksi lagi tinggi, kita tidak berharap bahwa pemikiran-pemikiran ini justru yang akan menghambat proses bisnis Great Giant Foods secara umum,” tandas Arief.

Selain itu, perusahaan juga berharap karyawan tetap waspada dengan banyaknya orang tanpa gejala (OTG) sebagai pasien COVID-19. hal tersebut akan berdampak besar bagi perusahaan jika ada karyawan yang terkonfirmasi COVID-19. Manajemen telah menyampaikan dan memutuskan terkait dengan sangsi bahwa untuk pelanggaran protokol kesehatan, terutama untuk yang terkait pelaksanaan kampanye. Jika ada karyawan yang menjadi tim sukses di masa kampanye dan melakukan pelanggaran protokol kesehatan dikhawatirkan ini akan berpotensi besar menjadi klaster baru.

Share

Sunpride Sajikan Buah Terbaik untuk Indonesia

“Indonesia Maju” merupakan representasi dari Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang direaliasikan salah satunya adalah melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia. Gerakan ini menjadi dasar untuk menumbuhkan kecintaan akan produk lokal yang turut berkontribusi dalam memajukan dan menyetarakan perekonomian. Sejalan dengan gerakan tersebut, Sunpride selalu berkomitmen untuk memberikan buah 100% Nusantara dengan kualitas terbaik yang tidak kalah dengan buah impor. Konsistensi kualitas buah berkualitas baik Sunpride dihasilkan melalui proses produksi dengan kontrol kualitas dan seleksi yang ketat.

Pada tahun ini, sebagai buah dari komitmen kami tersebut, Sunpride kembali mendapatkan kesempatan untuk menyajikan buah 100% Nusantara kebanggaan Indonesia ke Istana Negara bergandengan bersama Paskomnas Indonesia. Tentunya hal ini menjadi sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi Sunpride untuk kembali mendapatkan kepercayaan besar. Pencapaian ini tidak berhenti sampai disini, tetapi menjadi motivasi dan dorongan untuk kami dapat terus memberikan yang terbaik guna membangun Indonesia yang lebih maju.

Yuk cintai dan konsumsi buah Sunpride, buah lokal 100% nusantara berkualitas yang siap memenuhi kebutuhan nutrisi kamu setiap harinya!

Share

Gunakan Konsep CSV, Great Giant Foods akan Ekspansi ke Bali, Aceh dan Sumut

Program Cooporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Namun berbeda dengan bisnis makanan dan minuman grup Gunung Sewu, Great Giant Foods (GGF) melakukan integrasi secara berkelanjutan yang tidak hanya menjadikan CSR menjadi filantropi atau dana bantuan saja melainkan dapat membantu masyarakat yang mandiri dengan pola-pola kemitraan. Hal tersebut disampaikan oleh Junior Manager Sustainability GGF, Gilang M Nughara dalam webinar dengan tema “GGF Membangun Sosial Ekonomi Masyarakat melalui Program Kemitraan Perusahaan”, Rabu,(12/08/2020).

“Kita ingin menghasilkan produk yang sehat bagi masyarakat disamping berkomitmen untuk bertanggungjawab menjamin kesejahteraan karyawan dan juga bagi masyarakat di sekitar. Pada kemitraan di bidang ekonomi, kami melibatkan masyarakat lokal untuk berpartisipasi secara aktif membuat produk olahan seperti kue pisang, kripik pisang, selai nanas, wajik dan dodol menggunakan produk pisang underspecsebanyak 8.000 kg / bulan dengan peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 300% atas 41 penerima manfaat,”pungkas Gilang.

Gilang menambahkan program kemitraan lainnya yakni pada bidang kesehatan, dalam rangka memperjuangkan dan menginternalisasi visi GGF 2020 yaitu menutrisi kehidupan masyarakat dengan makanan berkualitas yang diproduksi dengan cara yang berkelanjutan dan inovatif. GGF meluncurkan Great Indonesia untuk menyelaraskan upaya dalam memberi makan dan memperkaya kehidupan dan mata pencaharian masyarakat. Program berbasis komunitas ini bertujuan untuk intervensi gizi pada masyarakat sebagai akselerator pencegahan Stunting dan Obesitas.

“Pada program ini GGF telah menjangkau 700 anak untuk memberikan sarapan sehat, memberikan sosialisasi kepada 2.100 ibu mengenai gizi, dan membina 200 rumah tangga untuk menerapkan kebun sayur di pekarangan rumah. Selain itu, ada Great Giant Livestock (GGL) yang turut membantu program pemberdayaan petani dalam mempertahankan ketahanan pangan dan meningkatkan mata pencaharian petani. Program ini telah mencapai lebih dari 400 petani lokal dan meningkat secara bertahap selama bertahun-tahun untuk membantu petani lokal menjadi lebih baik,”kata Gilang.

Selanjutnya, Head of Local Sourcing Sewu Segar Nusantara, Vera Monika turut menjelaskan keuntungan baik bagi petani lokal maupun GGF itu sendiri. Menurutnya pola kemitraan tersebut mengusung konsep Creating Shared Value (CSV) disamping petani mendapatkan pembinaan di bidang perkebunan buah-buahan, dapat memiliki akses ke pasar global dan dihubungkan dengan mitra menguntungkan (Bank, Pemerintah, dll). Perusahaan sendiri dapat mengamankan pasokan lokal, menjalin hubungan jangka panjang dengan petani dan memenuhi permintaan pasar nasional maupun internasional.

“Kami melihat petani lokal masih terbatas dengan kemampuan, pasar dan keterbatasan pembiayaan. Oleh karena itu, GGF memiliki kapabilitas dalam membantu permasalahan di lapangan mulai dari memberikan pembinaan hingga panen, membantu menjual hasil budi daya dan membantu petani mendapatkan pembiayaan bank. Kami berharap petani lokal dapat meningkatkan kesempatan bisnis dengan memperluas ekspansi pemasaran hingga ke kancah Internasional. Nantinya kami juga akan melakukan ekspansi ke wilayah Bali, Aceh dan Sumatera Utara,”ungkap Monika.

Hal tersebut dirasakan oleh salah satu mitra CSV Sapi Swadana GGL, Sarjono mengungkapkan bahwa program ini dapat menciptakan bisnis yang saling menguntungkan yakni dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus menciptakan lapangan kerja di wilayah tersebut.

“Saya berterima kasih kepada Great Giant Livestock telah memberikan ilmu dan keahlian dalam usaha ternak sapi secara berkelanjutan. Harapan kita bersama insya allah akan tercipta harmoni sebagai bentuk pengabdian kepada negeri tercinta,”tutup Sarjono.

Share

Sunpride Mendapatkan Penghargaan “Buah Bermerek Terbaik” dari IOB

Komitmen Sunpride Berhasil Membawa Penghargaan Manis “Buah Bermerek Terbaik” dari IOB (Indonesia Original Brand) 2020

Pada tanggal 13 Juli 2020 kemarin, Sunpride berhasil menerima penghargaan dari – IOB (Indonesia Original Brand) 2020 kembali untuk kategori “Buah Bermerek Terbaik” yang ke-3 kalinya dimana penghargaan yang sama telah didapatkan pada tahun 2016 dan 2017. Malam penghargaan IOB 2020 terasa berbeda namun tidak mengurangi esensi dari penghargaan tersebut, karena yang biasanya diselenggarakan secara meriah, namun di masa pandemi ini penganugerahaan dilakukan secara daring.

Survey penghargaan yang diselenggarakan oleh majalah SWA ini dilaksanakan secara kuantitatif melalui wawancara terhadap para pengguna merek – merek asli Indonesia dengan teknik Multistage Random Sampling dari sekitar 108 kategori, yang dilakukan di 6 kota besar antara lain Medan, Bandung, Jabodetabek, Semarang, Surabaya dan Makassar. Survey ini juga dilakukan kurang lebih terhadap 5000 responden setiap tahun selama periode Februari sampai Maret.

Pada penghargaan IOB ini ada 4 parameter yang diukur, yaitu:

  1. Kepuasan (Satisfaction)
  2. Loyalitas (Loyalty)
  3. Adokasi,

Perbandingan Merk Lokal – AsingSuatu kebanggan bagi Sunpride untuk dapat mempertahankan IOB 2020 untuk kategori Buah Bermerk di tengah pandemi COVID-19 ini. Hal ini selaras dengan komitmen kami untuk selalu menyediakan buah yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Buah berkualitas tersebut berasal dari konsistensi kami dalam memastikan setiap buah yang diproduksi selalu terjaga dalam hal kehigienisan, keamanan dan kualitas dari mulai proses produksi di kebun, hingga sampai ke customer.

Luthfiany Azwawie selaku Head of PM & Marketing Sunpride menambahkan, “Suatu kebanggan bagi Sunpride sebagai merek Indonesia dapat bersaing dengan merek buah dari luar negeri. Kiranya dengan penghargaan dan dari hasil survey yang kami dapatkan ini, konsumen akan terus setia mendukung setiap langkah dan komitmen Sunpride untuk selalu memberikan yang terbaik. Semoga cita-cita dan harapan kami untuk terus mendukung dan berkontribusi positif bagi kemajuan produksi dan pemasaran buah Indonesia juga dapat terus tercapai!”

Share

GGF Kembali Mendonasikan 25.000 Porsi Makanan

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, membuat banyak masyarakat tidak bisa hidup dengan layak. Hal ini bisa terjadi karena masih banyak masyarakat yang bekerja sebagai pekerja harian. Pekerjaan yang terhambat, membuat pendapatan juga terhambat. Sebelumnya, donasi serupa sudah dilakukan Great Giant Foods (GGF) sebelum lebaran dengan membagikan makanan sebanyak 25.000 porsi. Donasi fase kedua ini dilakukan setelah lebaran, sehingga GGF sudah mendonasikan makanan sebanyak 50.000 porsi.

GGF melakukan donasi ke 15 komunitas di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Cikarang. Komunitas itu adalah masyarakat kerja lepas dan pedagang di Cipinang, masyarakat buruh dan pedagang di Cempaka Putih, Kampung Bulak di Pondok Gede, S3 (Sedekah Seribu Hati) di Jakarta Utara, Bina Insan Kamil di Jakarta Timur, Panti Jompo Al-Madiniyah di Cengkareng, dll.

Kegiatan ini disambut dengan sangat baik oleh komunitas dan masyarakat. Yayasan Al-Madiniyah mengatakan, “Saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada rekan-rekan dari GGF Group yang mana telah memberikan makan siang bagi nenek-nenek lansia binaan kami”.

Bantuan ini diberikan langsung oleh rekan-rekan dari GGF kepada masyarakat dari rumah kerumah. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku demi menjaga keselamatan bersama.

Share

Sunpride Serahkan Donasi 1,3 Ton Pisang kepada Dirlantas Polda Metro Jaya

Sunpride sebagai merek lokal unggulan PT Sewu Segar Nusantara (SSN) menyerahkan bantuan 1,3 ton buah pisang kepada Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya.
“Kami berkomitmen mendukung para petugas kepolisian agar tetap tercukupi nutrisinya khususnya buah-buahan segar,” kata Head of PM and Marketing Dept. PT SSN Luthfiany Azwawie, Rabu (20/5/20).

Dia melanjutkan bahwa bantuan ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan asupan gizi para petugas kepolisian yang bertugas di jalan raya selama pandemi covid-19 sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh para petugas kepolisian yang sedang bertugas di lapangan.

“Buah pisang Sunpride ditanam di Indonesia, selain rasanya yang enak dan bernutrisi juga berkualitas premium. Buah kami ini juga kebunnya telah tersertifikasi GAP dan non GMO serta bebas dari residu pestisida,” kata Dia.

Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Hari Purnomo sebagai bagian dari institusi Polri mendukung penuh dalam menegakan peraturan pemerintah sesuai dengan tugas pokoknya.
Polri selalu menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya sehingga dalam pelaksanaan tugas tersebut harus senantiasa menjaga kesehatan dan keselamatan.

“Maka diperlukan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai serta kondisi fisik yang prima. Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi terhadap perusahaan. Bantuan ini nantinya kami kirimkan ke petugas-petugas di pos penjagaan,” katanya.

Selain pihak kepolisian, sejak akhir Maret 2020 secara konsisten Sunpride telah mendukung lebih dari 60 rumah sakit serta beberapa institusi diantaranya BNPB, TNI, instansi pemerintah tingkat daerah, organisasi kemanusiaan, kampus maupun tempat menginap paramedis di enam kota yakni Jakarta, Lampung, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, dan Bali.

Share

PT GGP Serahkan Donasi 32.900 APD ke Gugus Tugas Lampung Tengah

PT Great Giant Pineapple (GGP), perusahaan pengekspor nanas terbesar di dunia yang berbasis di Lampung Tengah menyerahkan donasi alat pelindung diri (APD) kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lampung Tengah. Bantuan diserahkan langsung oleh Senior Manager Corporate Affair PT GGP, Hendri Tanujaya kepada Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto di Sekretariat Posko Gugus Tugas Kopiah Emas Lampung Tengah, Kamis, 14 Mei 2020.

Dalam hal ini, Manajemen PT Great Giant Pineapple memberikan bantuan alat pelindung diri kepada pemkab Lampung Tengah sebanyak 32.900 unit APD. Bantuan APD yang diimpor dari Tiongkok tersebut terdiri dari berbagai tipe, yaitu 200 APD Spundbond, 200 APD Microfiber, 5.000 Masker 3 Ply, 250 Med Stril Pro Suite, 250 Med Stril Pro Shoe, 1.000 Med Goggle, 25.000 Dis Cvl Mask, dan 1.000 KN95 Mask.

Hendri Tanujaya berharap bantuan APD yang diberikan melalui Pemkab Lampung Tengah tersebut dapat digunakan oleh para medis rumah sakit dan unit kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Kabupaten Lampung Tengah. “Tujuan diberikan bantuan APD ini adalah sebagai bentuk kepedulian perusahaan GGP di tengah pandemi wabah covid-19, peralatan APD saat ini sangat diperlukan oleh tim medis yang bertugas sebagai garda terdepan yang secara langsung berhubungan dengan pasien. Semoga bantuan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan perlengkapan para medis,” ujar Hendri Tanujaya.

Sebelumnya, di Kantor Gubenur Lampung pada Senin 11 Mei 2020 lalu manajemen PT GGP telah menyerahkan bantuan APD kepada pemerintah Provinsi Lampung sebanyak 131.000 unit APD meliputi: APD Spundbond 500 pcs, APD Microfiber 500 pcs, Med Stril Pro Suite 8.000 pcs, Med Stril Pro Shoe 8.000 pcs, Med Goggle 4.000 pcs, Dis Cvl Mask 100.000 pcs, dan KN95 Mask 10.000 pcs.
Sejak diumumkan wabah COVID-19 sebagai wabah pandemik nasional dan penyebarannya telah sampai di Lampung Tengah, penanganan kesehatan di setiap daerah tidak dapat dilakukan secara mandiri namun harus dilakukan bersama sama lintas sektoral serta membutuhkan dukungan dari beberapa pihak baik pemerintah maupun swasta.

Atas dasar itulah, PT GGP sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Lampung Tengah turut berpartisipasi dalam memberikan dukungan dan bantuan alat pendukung kesehatan dan keselamatan kerja para medis yang bertugas sebagai garda terdepan berjuang menanggulangi wabah COVID-19.

Bupati Lampung Tengah menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas kepedulian manajemen PT GGP yang telah turut berpartisipasi dalam membantu APD untuk para tenaga medis, “Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi tenaga medis penanganan Covid-19 pada khususnya dan masyarakat yang ada di Lampung Tengah secara luas,” kata Loekman Djoyosoemarto.

Share

PT GGP Serahkan Donasi 131 ribu APD ke Pemprov Lampung

PT Great Giant Pineapple memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 131 ribu potong kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.

Bantuan yang diberikan di Kantor Pemprov Lampung diserahkan langsung oleh Managing Director of Production GGF Lampung, Wayan Ardana dan SN Manager Legal & CR, Hendri Tanujaya kepada Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.

“Bantuan APD ini diharapkan dapat digunakan oleh para medis rumah sakit dan unit kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Pemprov Lampung,” kata Managing Director of Production GGF Lampung, Wayan Ardana, Senin (11/5/20).

Dia melanjutkan tujuan diberikan bantuan APD ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan GGP di tengah pandemi wabah COVID-19. Peralatan APD saat ini sangat diperlukan oleh tim medis yang bertugas sebagai garda terdepan yang secara langsung berhubungan dengan pasien.

Bantuan yang diberikan merupakan APD Spundbond 500 pcs, APD Microfiber 500 pcs, Med Stril Pro Suite 8.000 pcs, Med Stril Pro Shoe 8.000 pcs, Med Goggle 4.000 pcs, Dis Cvl Mask 100.000 pcs, dan KN95 Mask 10.000 pcs.

“Semoga bantuan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan perlengkapan para medis,” kata dia.

Dia menambahkan sebelumnya PT GGP telah menyerahkan donasi APD ke Pemprov Lampung sebanyak 33.400 pcs berupa Masker 2 Ply Pan Brother UKM.

Sejak diumumkan wabah COVID-19 sebagai wabah pandemi nasional dan penyebaran nya telah sampai di Provinsi Lampung sehingga PT GGP sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Pemprov Lampung turut berpartisipasi dalam memberikan dukungan dan bantuan alat pendukung kesehatan dan keselamatan kerja kepada para medis yang bertugas sebagai garda terdepan.

“Kita tahu APD saat ini sangat dibutuhkan oleh tenaga medis, namun ketersediaannya cukup langka, seperti hazmat dan masker KN95. sebagai perusahaan dengan skala besar kami mengimpor 131.000 tersebut dari China,” ujar Wayan.

Wayan mengatakan PT GGP fokus dalam upaya menanggulangan covid-19, tidak hanya memperketat protokol pencegahan di lingkungan perusahaan, tapi juga di masyarakat. Total anggaran yang dikeluarkan perusahaan mencapai Rp7 milyar.

PT GGP telah membentuk emergency response team (ERT) dengan wilayah tugas Jakarta dan Lampung untuk memantau penyebaran dan mengevaluasi penanggulangan Covid-19. disediakan pula 34 kamar yang difungsikan sebagi ruang isolasi para ODP di Kabupaten Lampung Tengah.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi kontribusi PT GGP dan perusahaan lainnya di Lampung dalam menanggulangi covid-19. menurutnya keterlibatan pihak swasta sangat diperlukan mengingat anggaran pemerintah daerah yang terbatas.

Arinal juga berharap GGP fokus pada pengendalian seluruh karyawannya sesuai dengan protokol kesehatan.

“Ini perusahaan klas dunia yang harus dijaga, jangan sampai berhenti, ekonomi harus jalan, tenaga kerja harus diawasi supaya tetap optimal. Mudah-mudahan pandemi ini tidak terlalu lama dan segera berakhir,” harapnya.

Share

Petani Pisang Mitra GGF, Berdialog dengan Menko Perekonomian


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melakukan kunjungan kerja ke Great Giant Foods (GGF), Lampung Tengah, Lampung, Jum’at (26/7/19). Dalam kunjungan tersebut, Menko Darmin mendengarkan cerita dari para petani pisang mas Kabupaten Tanggamus.

Para petani tersebut bermitra dengan GGF, produsen sekaligus eksportir nanas dan pisang terbesar di Indonesia. Dari dialog langsung dengan petani, terungkap pola kemitraan petani dengan perusahaan membawa perubahan signifikan bagi kehidupan ekonomi para petani.

Acara berlangsung di gedung Training Center GGF. Rombongan Menko disambut oleh Komisaris GGF Setiawan Achmad, Managing Director GGF Wayan Ardana, Managing Director PT GGL Dayu Ariasintawati, Goverment Relatiaon and External Affair Director Welly Soegiono dan beberapa jajaran senior manager.

“Kami datang ke sini untuk mendengarkan seperti apa praktik budidaya kebun yang baik sehingga daerah-daerah lain bisa mencontoh keberhasilan bapak-bapak sekalian,” ujar Menko Darmin mengawali percakapan.

Menyikapi keluhan permasalah pupuk dari petani, Menko Darmin pun, menerangkan bahwa pemerintah juga menaruh perhatian pada persoalan pupuk. “Kita sedang mencari cara untuk mengatasi persoalan pupuk agar tidak terlalu mahal untuk petani. Sementara juga harus ditingkatkan pengembangan pupuk organik terutama dari pemanfaatan limbah,” ucapnya.

Darmin pun menggarisbawahi bahwa petani Tanggamus tak perlu khawatir jika daerah lain mengupayakan hal serupa. Pasalnya, Indonesia masih sangat perlu menggenjot ekspor untuk menutupi defisit neraca perdagangan.

“Tak perlu khawatir bersaing dengan daerah lain karena pasarnya masih sangat luas. Kita harus meningkatkan ekpor. Kita tidak ingin defisit berkepanjangan,” terang Darmin meyakinkan para petani Tanggamus.

“Proses belajar dari petani tradisonal menjadi petani modern itu butuh waktu dan tidak mudah. Namun, dari tahun ke tahun kami selalu didampingi dan dibina oleh perusahaan,” tutur Ketua Koperasi Tani HIjau Makmur Tanggamus M. Nur Soleh.

Perusahaan mengembangkan sistem aplikasi e-Grower, yang berfungsi untuk mempermudah komunikasi antara perusahaan dengan koperasi, kelompok tani, dan para petani yang tergabung dalam kerjasama melalui para supervisor lapangan.

Menko Darmin Nasution mengapresiasi pola kemitraan yang dibangun oleh GGF dan petani. Kedepan, pemerintah pun ingin menggenjot pembangunan infrastruktur dan logistik desa. “Petani memang akan lebih sejahtera jika ada yang mengajarkan budidaya tanam yang baik dan ada yang membeli dengan harga yang jelas. Kami juga ingin ada logistik yang baik dari desa dan pasar pengumpul,” jelas Darmin.

Kelompok tani pisang mas di Tanggamus ini juga menjadi kelompok tani pertama di Indonesia yang menerima manfaat fasilitas subkontrak kawasan berikat yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, lanjutnya.

Tadinya, Tanggamus merupakan daerah perkebunan kopi. Namun, para petani di kabupaten ini beralih menanam pisang karena mampu memberikan hasil produksi dan harga yang lebih baik.

“Dulunya basis kopi, tapi petani kan butuh uang. Kalau kopi itu harus menunggu 12 bulan baru dapat hasil sekitar 20 juta untuk 1 ha per tahun. Sedangkan kita dapat penghasilan per minggu dari pisang. Rata-rata 3/4 ha saja bis menghasilkan minimal 1,4 juta per minggu,” tandas Soleh.

Soleh menerangkan, awal mulanya petani diminta menanam jenis pisang mas, dengan pendampingan dari GGF, mulai dari penyediaan bibit dan pupuk, cara tanam, penanggulangan hama dan penyakit, panen, hingga pengemasan dengan bantuan teknologi.

“Kami pun dilatih untuk bisa melakukan ekspor dari rumah sendiri. Kualitas tanaman kami itu sudah kualitas ekspor, sudah pernah ke Singapura, China, dan lain-lain. Syukurlah kehidupan ekonomi kami membaik dan bisa mengantar anak-anak sampai sarjana,” ujar Budi Santoso salah satu ketua kelompok tani Arjuna dengan membawahi kebun pisang seluas 26 hektar..

Mereka juga diajarkan untuk memilah hasil panen sesuai standar masing-masing mualai dari grade A hingga D. Bahkan, ada juga kompetisi untuk memperebutkan juara hasil panen terbaik sehingga bisa menyemangati para petani.

Manager In Charge Sales and Marketing Great Giant Foods (GGF) Josef Lay mengatakan, China lebih menyukai pisang asal Lampung dibanding pisang asal Ekuador yang selama ini mengisi pasar negera itu.

Menurutnya, kemitraan petani dan perusahaan saling menguntungkan kedua pihak. Kerjasama ini memberikan kepastian terhadap kebutuhan pabrik dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Kami memang hanya memproduksi pisang standar ekspor untuk pasar internasional. Pisang hasil produksi petani Tanggamus ini sudah diekspor ke Singapura dan China, khususnya Shanghai,” tutup Josef Lay.

Selain berdiskusi dengan para petani pisang, dalam kunjungan kerja ke Lampung ini Menko Perekonomian juga mengunjungi pabrik industri nanas kaleng, Packing House Jambu, dan usaha penggemukan Sapi GGF.

Share