GGF Volunteer Salurkan Dana Peduli Gempa Sulbar dan Banjir Kalsel

Great Giant Foods (GGF) Volunteer salurkan bantuan untuk korban Gempa Sulawesi Barat (Sulbar) dan Banjir Kalimantan Selatan (Kalsel). Bantuan diserahkan Ketua GGF Volunteer Nanda Dita Syahpradana kepada Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung Dian Eka Darma Wahyuni. Seremonial penyerahan bantuan GGF Volunteer sebesar Rp31 juta dari hasil donasi pekerja GGF tersebut dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Kopkar Dwi Karya, Lempuyang Bandar pada Selasa 9 Maret 2021.

“GGF Volunteer sebagai wadah untuk menyalurkan minat sosial. Di mana penggalangan untuk korban bencana di Sulbar dan Kalsel dilakukan selama 2 minggu, Alhamdulillah hari ini sudah kami serahkan melalui ACT Cabang Lampung,” kata Nanda.

Dalam aksinya, Nanda mengajak seluruh karyawan untuk peduli dan berbagi terhadap korban terdampak bencana alam baik di dalam maupun di luar Provinsi Lampung. Kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana alam bukan kali pertama namun sudah rutin. Terbentuknya GGF Volunteer merupakan hasil inisiasi beberapa Karyawan GGF sejak tahun 2018. Di mana GGF Volunteer merupakan sebuah komunitas yang membuat gerakan sosial di bawah perusahaan.

Dian Eka Darma Wahyuni mengatakan bahwa di tengah potensi bencana alam yang terus meningkat di Indonesia, gerakan kepedulian sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan saat emergency, recovery dan pemulihan perekonomian. Saat ini relawan ACT masih terus bertahan di Sulbar dan Kalsel untuk membantu warga terdampak dengan berbagai program. Di masa recovery, ACT tak henti membangun infrastruktur yang rusak terkena dampak bencana. Bangunan yang menjadi prioritas adalah rumah, tempat ibadah, dan fasilitas umum.

Terima kasih kepada teman-teman di GGF yang telah bersedia berkolaborasi dengan ACT Lampung untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah bencana alam. Di tengah pandemi COVID-19 masih banyak hati yang terketuk untuk membantu saudaranya, tutup Dian.

Share

Kunjungan Rektor IPB di PT GGP Disambut Para Alumni

Rektor Intitut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi kunjungi PT Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada Jumat, 5 Maret 2021. Rektor IPB didampingi Wakil Rektor Bidang Inovasi Bisnis, Kepala Lembaga Kawasan Sain dan Teknologi Prof Dr. Erika Budiarti Laconi, Dekan Sekolah Vokasi Dr. Arief Daryanto, Direktur Kerjasama Himpunan Alumni IPB Dr. Syarifah Iis Aisyah, dan Asisten Rektor IPB Rici diterima hangat oleh segenap alumni IPB yang telah membangun berkarier di GGP.

Hadir bersama Rektor IPB dan rombongan diantaranya Managing Director of Production Wayan Ardana, Head of Corporate Affairs Welly Soegiono, Head of Processed Pineapple Plantation Imanudin, GOFF Plantation Division Head Supriyono Loekito, Sustainability Sub Div Head Arief Fatulah, PG 1 Sub Div Head Ichwan Karim, Quality Assurance Division Head Ketut Isatriyanto, Corporate Affairs Lampung Sub Div Head Hendri Tanujaya, ITN BU Head Kevin Rahardja, Cannery Sub-Division Head Zulfahmi, dan Packing House Plant 1 Dep Head Edwin Bahari.

Pada sambutannya, Arief Satria menyampaikan bahwa IPB sudah lama melakukan kerjasama dengan GGP dalam berbagai hal seperti analisis lahan, analisis lingkungan, dan proses produksi. “IPB akan perluas kerjasama dengan GGP. Prakteknya bisa saling belajar. Teknologi yang sudah sangat maju di GGP
bisa IPB adopsi sebagai masukan dan sebaliknya,” ujar Arief.

IPB mencoba untuk mengimplementasikan kerjasama ini dalam bentuk pendidikan karena IPB memiliki lahan yang perlu segera dimanfaatkan untuk kepentingan riset dan akademik. Selain itu, IPB juga memiliki program Beasiswa Utusan Daerah (BUD), dimana anak-anak karyawan GGP bisa kuliah di IPB dengan berbagai program sarjana. Dalam kunjungan sehari tersebut, rombongan berkesempatan melihat langsung proses pengalengan nanas di Cannery, proses panen nanas di Plantation Group 1, proses di Packing House Banana 14, dan melihat aktivitas breeding sapi PT Great Giant Livestock. Dengan kedatangan Rektor IPB di GGP, diharapkan dapat meningkatkan kerjasama yang sudah berjalan.

Share

Kemitraan Pisang Mas GGP Dikunjungi Dua Kementerian Republik Indonesia

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A. Djalil didampingi oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meninjau pola kemitraan PT Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah dengan Kelompok Petani Pisang Mas Kabupaten Tanggamus pada Minggu, 28 Februari 2021. Rombongan melihat langsung kebun budi daya tanaman Pisang Mas yang berada di Pekon Sumber Rejo dan Packing House 01 Kelompok Tani Arjuna Pekon Sailing yang dikelola Koperasi Tani Hijau Makmur.

Head of Corporate Affairs GGP Welly Sugiono mengatakan bahwa perusahaan sudah bermitra dengan petani pisang di Kabupaten Tanggamus sejak tahun 2017 hanya dengan 5 petani tetapi sekarang sudah mencapai 800 petani dengan lahan kemitraan seluas 400 hektar.

“GGP menerapkan konsep Create Shared Value (CSV) artinya kerjasama ini bukan bagi hasil tetapi bagi value (nilai). Apa nilai buat perusahaan dan nilai buat petani.” ujar Welly.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga mengapresiasi kerjasama petani dengan GGP yang sudah memiliki pangsa pasar luas. Gubernur mendukung dan berharap agar Pisang Mas dan produk pertanian lain bisa ditularkan di seluruh Lampung.

“GGP sudah ada teknologi dan pasar. Lampung potensi pertaniannya luar biasa, masih banyak lahan di Lampung, ada sekitar 35 juta ha saya kira pisang ini dapat dikembangkan merata di seluruh kabupaten di Lampung di masa mendatang,” pinta Arinal.

“Sistem kemitraan ini sangat bagus dan ini menjadi salah satu strategi kami dalam mendorong UMKM naik kelas. Kami juga mempunyai program kehutanan sosial bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di mana setiap KK dapat mengelola lahan 2 ha selama 35 tahun dan membangun corporate farming,”ujar Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki .

“Kedatangan kami sengaja ingin melihat langsung budi daya Pisang Mas kualitas ekspor yang dihasilkan petani melalui kerjasama kemitraan dengan GGP. Ini sangat bagus, Kementerian ATR/BPN dalam hal ini mendukung reforma agraria sehingga konsep ini bisa dikembangkan di daerah lain,” kata Sofyan Djalil.

Suroto, “Tidak Ada Kata Pensiun Bagi Petani”

Diusianya yang tidak muda lagi, Suroto (54) semakin bersemangat menjadi petani. Menjadi salah satu petani kemitraan Pisang Mas yang bermitra dengan PT Great Giant Pineapple (GGP) semakin membulatkan tekadnya untuk terus maju dan berkembang membudidayakan Pisang Mas.

“Kalau kerja seharusnya saya sudah pensiun, tapi saya justru semangat ikut kemitraan Pisang Mas dengan GGP. Semakin giat semakin dapat hasil,” ujar Suroto sambil menunggu kedatangan para Menteri di Pekon Sumber Rejo pada Minggu, 28 Februari 2021.

Suroto mulai bermitra dengan GGP menanam Pisang Mas sejak tahun 2017 dan bergabung dengan Kelompok Tani Arjuna yang mengelola Packing House (PH) 01 di Pekon Sumber Mulyo, Kecamatan Sumber Rejo, Kabupaten Tanggamus. Saat ini, di lahan pribadinya, Ia merawat sebanyak 1.300 batang Pisang Mas. Selain itu Ia juga ikut membina perawatan Pisang Mas sebanyak 5.000 batang milik petani yang ikut bergabung bersamanya.

Sebagai petani, pria humoris ini mengaku sudah melakukan bermacam kegiatan cocok tanam mulai berkebun kopi, kakau, padi, hingga tanaman sayur, tetapi selalu kalah ketika panen karena harga tidak menentu. Bahkan ia mengaku pernah memusnahkan hasil panennya karena harga jual sangat rendah.

“Ikut kemitraan ini rasanya nyaman. Panen dibeli sesuai harga kontrak, kalau mau dapat banyak tinggal memperbanyak saja jumlah tanamannya. Makanya saya tertarik, mau berapa ton hasil panen tetap dibeli makanya petani bisa mengejar target sebanyak mungkin,” ujar Suroto.

Mulai dari bibit, alat kerja, dan penyuluh difasilitasi sama perusahaan, sehingga petani dapat merawat tanaman dengan maksimal. Bibit yang diberikan dari kultur jaringan agar dapat dihitung untuk kejar target dan daya tumbuh baik. Kalau dari bonggol pertumbuhannya tidak seragam dan panen tidak bisa serentak.Suroto sangat berharap mendapatkan kesempatan untuk bisa memiliki PH sendiri untuk mengembangkan kemitraan ini. Menurutnya, dengan adanya PH sangat membantu meyakinkan petani karena wadahnya sudah ada.

Share

Re.juve Pelopori Produk Berkonsep Clean Label di Indonesia

PT Sewu Segar Primatama yang merupakan produsen cold pressed juice dengan merek dagang Re.juve, menjadi pionir penerapan produk berkonsep clean label di Indonesia. Dalam webinar yang bertema “Protecting Your Family with Natural Nutrients from Clean Label Products”, Re.juve menyampaikan konsep clean label yang diadaptasi sejak awal Re.juve berdiri. Kegiatan ini diisi oleh Richard Anthony selaku CEO dan Presiden Direktur Re.juve, dr. Sylvia Irawati, M.Gizi selaku dokter gizi medik, serta Rina Faqih selaku pegiat gaya hidup sehat.

“Clean label menjadi salah satu tren dan komitmen banyak brand makanan serta minuman di berbagai negara seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan pilihan asupan nutrisi alami untuk tubuh. Namun, di Indonesia sendiri belum banyak brand yang mengadopsi prinsip ini,” ujar Richard Anthony.

Re.juve meyakini kriteria utama produk berbasis clean label yaitu honesty and transparency terkait bahan dan proses pembuatan sejalan dengan visi utamanya. Prinsip clean label mensyaratkan suatu produk untuk terbuat dari bahan alami, minim proses, serta transparan dalam proses pengolahannya. Re.juve membuka akses ke konsumen untuk melihat proses pembuatan produk melalui program factory visit maupun secara daring di YouTube.

“Di Re.juve, kami menjunjung tinggi integritas untuk memberikan produk-produk yang lezat, sehat, dan jujur. Salah satunya, melalui penerapan konsep clean label agar konsumen mendapatkan produk berkualitas terbaik sesuai dengan yang tercantum di kemasan. Misi ini tentunya sejalan dengan apa yang dicanangkan Pemerintah melalui penerapan label “Pilihan Lebih Sehat” pada beberapa kelompok produk,” lanjut Richard.

Dokter Sylvia Irawati, M.Gizi turut menyatakan bahwa memenuhi kebutuhan nutrisi alami adalah salah satu kunci utama kesehatan. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dari buah dan sayur segar maupun produk alternatif yang memiliki kualitas nutrisi serupa. Secara umum, kebutuhan nutrisi alami tubuh adalah vitamin C, vitamin D, zinc, selenium, zat besi, dan protein. Bagi yang ingin memenuhi asupan nutrisinya perlu metode yang praktis, produk-produk yang memiliki standar clean label tentunya dapat menjadi alternatif.

Share

Spesial Imlek 2021, GGF Selenggarakan Pameran Produk Berkualitas

Great Giant Foods (GGF) Terbanggi Besar, Lampung Tengah, menyelenggarakan pameran produk spesial menyambut Tahun Baru Imlek 2021 di Chandra Supermarket Tanjung Karang, Bandar Lampung pada Kamis, 10 Februari 2021 hingga 12 Maret 2021.

Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk berkualitas yang dihasilkan GGF mulai dari buah-buahan Sunpride, susu segar Hometown, hingga minuman sari buah nanas dan nanas potong kaleng (koktil) dengan merek DUTA.

“Pameran ini diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang melihat karena banyak promo menarik yang ditawarkan. Namun demikian kami tetap menghimbau kepada pengunjung yang datang tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi ini,” kata Anjani Miranti Marketing Dept Head PT Great Giant Livestock.

Selain mempromosikan produk-produk berkualitas dari pengelolaan perkebunan dan peternakan yang ramah lingkungan, pengunjung yang membeli produk sekaligus juga turut berpartisipasi pada program Great Indonesia yang sedang
dilakukan GGF. Melalui program ini perusahaan berkomitmen untuk menutrisi masyarakat melalui produk yang dihasilkan.

Program ini adalah program kolaborasi antara GGF, pemerintah, dan masyarakat. Diharapkan adanya keterpaduan program dapat menyelesaikan permasalahan stunting yang terjadi di masyarakat terutama dalam menutrisi anak-anak stunting di Lampung Tengah dan Lampung Timur.

“Tujuannya selain mengenalkan produk-produk GGF sekaligus mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat dengan menggonsumsi makanan sehat. Nah pengunjung yang membeli produk-produk pada event ini akan mendapatkan diskon harga spesial juga,” ujar Anjani.

Anjani melanjutkan, kegiatan ini adalah kolaborasi spesial sekaligus memperkenalkan berbagai hasil produk dari unit bisnis yang ada di GGF seperti Duta, Sunpride, dan Hometown Dairy yang diinisiasi oleh Fast Moving Consumer Goods (FMCG) bekerjasama dengan Chandra Supermarket Lampung

“FMCG memberi ruang GGF untuk memperkenalkan produk terbaik di acara spesial Imlek, karena itu barang yang dijual tentunya sangat berkualitas,” kata Anjani.

Bukan hanya berkualitas, produk-produk GGF yang ditawarkan juga sangat sehat untuk dikonsumsi. Hal itu bisa dilihat dari pengolahan lahan dan peternakan yang tetap mengutamakan prinsip-prinsip pertanian lestari yang ramah lingkungan, pungkasnya.

Share

Mahasiswa IPB Adakan Virtual Visit dengan GGF

Corporate Communication Great Giant Foods (GGF) menerima kunjungan Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (Himalogin) IPB secara daring. Sebanyak 84 mahasiswa mengikuti virtual visit dari pukul 09.00 -11.00 WIB pada Kamis, 4 Februari 2021. Virutual visit yang dilakukan berjalan dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti.

Head of Communications & Integration GGF Indra Ardiyanto menyampaikan bahwa acara ini merupakan virtual visit pertama di tahun 2021. Di masa pandemi COVID-19, virtual visit dapat menjadi ruang yang menjembatani mahasiswa untuk tetap belajar dan menerima informasi tentang segala hal termasuk informasi terkait GGF.

Ketua Himalogin IPB, Izdihar A. Yasik, pada sambutannya menyampaikan bahwa corporate visit ini merupakan program kerja departemen humas untuk mengunjungi perusahaan pangan dan agro industri. “Harapannya mahasiswa Himalogin dapat mempelajari ilmu lebih banyak dari perusahaan perkebunan, peternakan, dan industri seperti GGF ini walau dari ruang terbatas melalui daring,” ujar Izdihar.

Head of New Product Development QA, Ajie Pambudi turut bergabung sebagai narasumber pada kegiatan daring tersebut dengan memberikan pemaparan secara luas terkait Corporate Profile GGF dan Proses Pengolahan Nanas Kaleng.

Mahasiswa sebagai peserta daring terlihat antusias mendengarkan paparan tentang apa yang telah dilakukan GGF dalam membangun usahanya. Pertanyaan yang datang dari mahasiswa banyak menyinggung tentang penerapan sistem mutu yang diterapkan perusahaan, salah satunya Line Six Sixma. Selain itu, pertanyaan soal pengolahan limbah GGF, pengendalian kualitas produk, dan proses recruitment pekerja baru juga mengemuka dalam diskusi daring tersebut.

Hanina yang merupakan salah satu mahasiswa mengatakan bahwa Ia sangat senang dengan kunjungan ini dan sangat berhubungan dengan apa yang dipelajari di kampus. “Informasinya dapat menjadi insight baru untuk kita,” katanya

Share

GGF “Great Value”, To be A Great Team to Achieve Great Target

Manajemen Great Giant Foods (GGF) telah merumuskan Great Value GGF yang berisikan lima poin penting yaitu Governance, Reliability, Excellence, Agile dan Teamwork. Lima poin tersebutmerupakan sikap dasar yang harus diterapkan oleh karyawan Great Giant Foods dalam pekerjaan. Jika lima poin ini dilaksanakan dengan baik, akan sangat mudah untuk perusahaan mencapai target-target di masa yang akan datang.

Head of Processed Pine Plantation Directorate Imanudin pada acara General Meeting Plantation mengatakan “Tanpa nilai, seseorang tidak akan ada artinya. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh karyawan untuk menyamakan persepsi tentang bagaimana Great Value GGF ini menjadi modal untuk mencapai sasaran dan target operasional”.

Great Value GGF merupakan dasar dalam mencapai target operasional Plantation. Nilai yang pertama adalah Governance. Nilai Governance diletakan paling awal karena merupakan nilai yang paling mendasar yang terkait dengan integritas dan etika. GGF besar karena dibangun dengan kebersamaan dan kepercayaan, oleh karena itu seluruh karyawan juga harus merasakan kebersamaan dan mengemban kepercayaan.

Nilai yang kedua adalah Reliability atau bisa diandalkan. Processed Plantation harus bisa diandalkan untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik kepada konsumen. Berilah pelayanan yang reliabel kepada Factory sebagai proses lanjutan yang terdekat dengan Plantation berupa produk buah sesuai dengan standar spesifikasi yang ada.

Nilai yang berikutnya adalah Excellence, yaitu Plantation harus memiliki proses yang semakin baik dari waktu ke waktu. Guna mencapai nilai tersebut, harus ada continuous improvement untuk perbaikan proses di Plantation. Fokus di Plantation harus kepada proses terlebih dahulu, setelah itu baru fokus kepada hasil. Dalam fokus kepada proses, perlu upaya memperbaiki cara kerja dari waktu kewaktu (Continuous Improvement), dan hal tersebut akan meminimalisir adanya kesalahan selama produksi berjalan.

Nilai yang keempat adalah Agile, yang artinya responsif dan adaptif terhadap setiap tantangan atau perubahan. Plantation sebagai bagian perusahaan yang berfungsi memproduksi buah, harus turut terlibat dalam kebijakan perusahaan dalam rangka merespon perubahan atau tantangan yang terjadi. Perubahan dan tantangan yang ada dapat berupa perubahan perilaku konsumen, kompetitor, regulasi pemerintah, dan perkembangan teknologi.

Nilai yang terakhir adalah Teamwork yang merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan bersama, terlebih dalam GGF terdapat banyak departemen, bagian, dan divisi yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Dalam pelaksanaan setiap kegiatan operasional, seluruh bagian harus saling mendukung guna mencapai tujuan bersama. Kerjasama tim akan sangat berpengaruh bagi keberhasilan produksi yang memuaskan.

Share

GGF Gelar Webinar “Millennial Eating Decisions”

Terbangi Besar 12 November 2020, Great Giant Foods (GGF) bekerjasama dengan SNV Netherlands Development Organitations  menggelar webinar dengan tema Millennial Eating Decisions pada Kamis, 12 November 2020 secara daring. Isu kesehatan yang terjadi di Indonesia tidak hanya masalah kekurangan gizi (under) tetapi juga kelebihan gizi (over). Kegiatan ini diisi oleh tiga narasumber yaitu Dr.dr. Lucy Widasari, M.Si selaku Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia dan Board Member of Millennials Voice Indonesia, Stella Alinneshia S.Tp,M.Sc selaku Food Security Coordinator at Millennials Voice Indonesia, serta Luthfiany Azwawie selaku Head of Group Product Management and Marketing Department PT Sewu Segar Nusantara. Kegiatan ini dipandu oleh moderator Indra Ardiyanto selaku Head Integration and Communications Great Giant Foods.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat mengalami perubahan-perubahan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Seperti saat ini, pandemi COVID-19 tengah melanda dan membuat masyarakat harus beraktivitas di dalam rumah. Dengan begitu, pola hidup masyarakat juga berubah dan aktivitas fisik jadi berkurang menyebabkan adanya masalah obesitas. Jam kerja yang jadi tidak tentu juga membuat masyarakat lebih mengkonsumsi makanan yang siap saji. Selain obesitas, malnutrisi juga terjadi saat ini karena mayoritas generasi millennial menikah dan hamil di usia muda. Dengan begitu, dengan tidak siapnya fisik, mental, maupun finansial menyebabkan lahirnya anak-anak dengan berat minimal. Pada dasarnya, makanan yang dikonsumsi harusnya sesuai dengan kebutuhan, dan kebutuhan setiap individu berbeda-beda.

Dr.dr. Lucy Widasari, M.Si mengatakan “Kita tidak bisa sama ratakan setiap individu dalam mengkonsumsi sesuatu. Semua makanan yang seharusnya kita konsumsi berdasarkan kebutuhan kita sendiri yang dipertimbangkan dari aktivitas maupun penyakit yang kita miliki”. “Pola makan yang tidak baik mungkin belum terasa saat kita muda, tetapi secara tidak sadar kita sudah menimbun penyakit di masa tua. Makanan yang cantik di tampilan belum tentu baik untuk tubuh” ujar Lucy.

Sementara itu Stella Alinneshia S.Tp,M.Sc pada kesempatan tersebut mengatakan “Dalam memilih makanan yang tepat untuk tubuh, seharusnya memperhatikan food value dan dua faktor di dalamnya yaitu safety factor dan quality factor. Tetapi mayoritas millennial tidak memperhatikan hal tersebut. Bagi sebagian besar millennial, makan adalah suatu pengalaman yang harus diabadikan, ajang interaksi sosial, harus di luar rumah, dan instagramable”. “Persepsi ini yang membentuk pola hidup millennial yang kurang sehat, karena hal ini membuat faktor penting dalam memilih makanan sering dikesampingkan. Pada dasarnya makan adalah kegiatan yang dibutuhkan oleh tubuh, menjaga kesehatan, dan mendapatkan nutrisi. Dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi juga harus memperhatikan keseimbangan nutrisi, sumber yang beragam, makan sesuai porsi yang dibutuhkan, dan keamanan. “Kalau makan kita perlu memperhatikan sumber makanan, memperhatikan kualitas, perhatikan keamanannya, dan perhatikan porsinya” ujar Stella.

Dalam memilih makanan, setiap individu memang yang paling tahu apa yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri, tetapi terkadang lupa bahwa makan adalah kegiatan yang bertujuan untuk melanjutkan hidup. Selain memperhatikan sumber dan nutrisi makanan yang dikonsumsi, perlu juga diperhatikan keamanan makanan. Proses makanan itu dibuat akan berpengaruh pada kualitas dan kandungan gizi yang ada di dalamnya. Setiap individu perlu mengkonsumsi sayur, buah, protein, dan karbohidrat sesuai dengan porsinya, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Dalam diri perlu ditanamkan bahwa makanan yang kita konsumsi akan berdampak bagi diri kita kedepannya.

“Kesehatan adalah harta utama kita sebagai generasi penerus, jadi harus bijak dengan apa yg kita konsumsi. Bukan hanya untuk sekarang, tapi masa depan kita. Makan sehat dan tepat adalah suatu hal yang keren, kita bisa jadi agent of change. Jika mengingatkan orang lain sulit, ayo mulai dari diri sendiri” tutup Luthfiany.

Upaya yang dilakukan GGF dalam memperhatikan kesehatan masyarakat adalah adanya program pemberdayaan masyarakat bernama Great Indonesia (GI), GI Program berfokus pada isu malnutrisi yang terjadi di Indonesia meliputi Stunting, Obesitas dan Gizi Buruk. Beberapa kegiatan yang menjadi fokus utama adalah : Pemenuhan nutrisi anak dengan sarapan sehat, Platform edukasi bagi ibu mengenai nutrisi dan bercocok tanam di pekarangan sebagai pemenuhan bahan pangan. Acara yang berlangsung hampir 4 jam ini diikuti puluhan peserta yang berasal dari seluruh Indonesia mulai dari praktisi kesehatan, karyawan hingga mahasiswa. Dengan kegiatan ini, diharapkan millennial di Indonesia bisa memiliki gaya hidup yang sehat dengan melakukan pemilihan asupan gizi yang tepat dan sehat.

 

Tentang Great Giant Foods

Great Giant Foods (GGF) merupakan salah satu perusahaan agroindustri terintergasi yang ada di Indonesia dimana kegiatan utamanya adalah memproduksi berbagai makanan sehat seperti buah, jus, susu, daging hingga pupuk organic hayati. Kegiatan usaha GGF berdiri diatas lahan perkebunan sebesar kurang lebih 34.000 Ha yang berada di wilayah Lampung dan Jawa Timur. Visi utama kami adalah “Nourishing people’s lives with quality foods produced in sustainable and innovative way”. Seiring dengan berkembangnya perusahaan, GGF merasa perlu untuk kemudian dapat juga berkembang bersama masyarakat di sekitarnya utamanya di bidang kesehatan.

 

Tentang SNV Netherlands Development Organization

SNV adalah sebuah organisasi pembangunan internasional nirlaba. Kami yang terdiri dari tenaga ahli lokal dan internasional telah lama bekerja di lebih dari 25 negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin. SNV memiliki spesialisasi dalam mendukung sumber daya para pelaku pembangunan dengan membangun kapasitas lokal, meningkatkan kinerja dan layanan, memperkuat sistem tata kelola, membantu menciptakan akses bagi kelompok-kelompok yang termarginalkan dan membentuk mekanisme pasar yang bermanfaat bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Share

PT GGP Raih Indonesian CSR Award 2020

PT Great Giant Pineapple (PT GGP) kembali mendapatkan apresiasi atas kinerja sosial masyarakat dengan meraih penghargaan Kategori Emas (Gold) di ajang Indonesian CSR Award (ICA) 2020 yang diadakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD). Acara penganugerahan dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan COVID-19 di Hotel JS Luwansa Jakarta. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Dra. Sarwat Fardaniyah selaku Ketua Steering Committee (SC) CFCD kepada Head Integration And Communication Great Giant Foods (GGF) Indra Ardiyanto. Penghargaan yang diraih oleh PT GGP atas subject Inti Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat dalam Program Great Indonesia Healthy Lifestyle Campaign Program 5 Desa di 5 Kecamatan, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Managing Director PT Great Giant Pineapple Wayan Ardana mengatakan  “Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas semua pencapaian PT GGP. Komitmen dan niat tulus kami dalam melaksanakan dan menjalankan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat khususnya di lingkungan perusahaan kami beroperasi berbuah hasil yang sangat baik dan dapat diterima oleh masyarakat sekitar. Terima kasih kami ucapkan atas dukungan multi pihak, baik internal dan eksternal yang terus bersinergi membangun kebaikan untuk semua. Dimasa pandemi COVID -19 ini kami akan tetap menjalankan kegiatan kegiatan CSR dengan memperhatikan protokol kesehatan”

“Tahun ini PT GGP menjalankan kegiatan CSR dalam satu payung besar bernama Great Indonesia. seperti namanya, Great Indonesia adalah niat tulus kami untuk membangun Indonesia yang lebih baik kedepan melalui berbagai pilar program di bidang peningkatan ekonomi, kesehatan dan pendidikan masyarakat“ ujar Wayan Ardana

Penganugerahan ICA 2020 turut dihadiri oleh Komite CFCD, diantaranya Dra. Sarwat Fardaniyah selaku Ketua Steering Committee (SC), Ir. Thendri Supriyatno MBA selaku Ketua Umum CFCD periode 2020-2023 serta Dr. Ir. Puji Winarni MA selaku Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional (BSN)

Kegiatan penganugerahan Indonesia CSR Award (ICA) 2020 diikuti oleh 39 perusahaan terdiri dari perusahaan swasta dan BUMN, Para peserta mengajukan program dengan total 159 program. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh kategori perorangan.

Indonesian CSR Awards (ICA) 2020 merupakan penghargaan 3 tahunan di bidang CSR yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) dengan Badan Standardisasi Nasional dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Acara ini digelar untuk menilai dampak, keberhasilan dan keberlanjutan program CSR kepada penerima manfaat

Share