GGF Corpcomm

Wantannas RI Sambangi PT GGP

Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia (RI) melakukan kunjungan ke PT Great Giant Pineapple (GGP) pada Senin, 25 Oktober 2021 di Gedung Training Center PT GGP, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Rombongan Wantannas dIterima oleh perwakilan manajemen PT GGP yaitu, Managing Director Wayan Ardana yang didampingi Technical Advisor for Plantation and R&B Fauzan dan Corporate Affairs Sn. Manager Hendri Tanujaya.

Deputi Pengkajian dan Penginderaan Laksda TNI Greg. Agung WD, M.Tr (Han) selaku penanggungjawab Wantannas RI menyampaikan, bahwa tugas pokok Wantannas adalah memberikan kajian dan masukan terkait kebijakan strategis secara langsung kepada Presiden. “Keanggotaan Wantannas melibatkan 13 Kementerian yang tujuannya adalah untuk mendorong perekonomian inklusif dengan model pendekatan ramah lingkungan menggunakan kearifan lokal,” ujar Agung.

Hal tersebut disampaikan karena menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menghadapi situasi-situasi negara. Misalnya kondisi krisis terkait dengan gangguan nasional, sehingga yang dilakukan dapat memantapkan ketahanan nasional negara. Menurut Agung, salah satu agroindustri yang menonjol di Lampung adalah adanya perusahaan PT GGP.

“Wantannas ingin mengetahui apakah di sini ada potensi kerawanan atau hambatan di dalam perusahaan, terutama dalam kerawanan sosial. Jika ada, apa permasalahannya dan bagaimana saran-sarannya agar bisa disampaikan. Kami datang bukan khusus menyelesaikan masalah yang ada di Lampung saja, tetapi hasil kajian ini diharapkan ada output yang bisa diterapkan di provinsi lain secara nasional.”

Technical Advisor for Plantation and R&B Fauzan menyampaikan bahwa PT GGP bisa berkembang karena dari awal telah menerapkan program Creating Shared Value (CSV). “PT GGP menyadari bahwa dari awal program CSV bisa menjadi potensi bagi sosial ekonomi masyarakat. Kemudian salah satu kunci keberhasilan PT GGP ialah dari sisi market, banyak auditor buyer menyarankan untuk mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan usaha,” tutup Fauzan

Share

Hadir di Semarang, Re.juve Buka Gerai di Tentrem Mall

PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve sebagai pemimpin dan pelopor True Cold-Pressed Juice kini mulai hadir di Kota Semarang. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran gerai pertamanya di basement Unit Nomor 16 Tentrem Mall Semarang.

Richard Anthony CEO dan Presiden Direktur Re.juve berharap sebagai True Cold-Pressed Juice yang ultra-premium di Indonesia berharap produk jusnya diminati masyarakat Semarang. “True Cold-Pressed Juice Re.juve yang kian meluas hingga ke Semarang ini menjadi langkah nyata untuk mendukung penerapan gaya hidup sehat dan berkelanjutan di tengah masyarakat,” ungkap Richard Anthony.

Di tengah pandemi Covid-19, Re.juve bisa menjadi solusi dan alternatif untuk mengkonsumsi buah dan sayur segar untuk meningkatkan imunitas tubuh. True Cold-pressed Juice dibuat dengan proses tanpa menghasilkan panas dan oksidasi sehingga kesegaran rasa dan nutrisi didalamnya bisa terjaga.

Asian green Re.juve mengandung serat pangan sebanyak 6gr. Jika dibandingkan dengan beras putih dan merah, Re.juve memiliki kandungan serat pangan lebih tinggi dengan hampir memenuhi seperempat kebutuhan serat pangan. Hal tersebut membuktikan bahwa Re.juve hadir ingin membantu memenuhi kebutuhan orang untuk hidup lebih bahagia.

Melalui pilihan makanan dan minuman yang tidak hanya sehat, Re.juve dibuat dengan menggunakan teknologi bersertifikat dan menggunakan digital control sehingga tanpa menggunakan pengawet mampu bertahan lama. “Sesuai dengan komitmen yang dipegang, kami ingin menolong lebih banyak orang menjalani hidup bahagia dengan gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Hal inilah yang kemudian kami terapkan melalui pemilihan kota Semarang sebagai wilayah ekspansi Re.juve,” tutup Richard Anthony

Share

Wakil Bupati Sumbawa Kunjungan Kerja ke PT GGP

Wakil Bupati Sumbawa Dewy Noviany melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke PT Great Giant Pineapple (GGP) pada Senin, 21 September 2021 di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Kunker tersebut dilakukan dalam rangka melihat langsung proses budidaya tanaman nanas dan pisang secara modern.

Seperti yang diketahui bersama, budidaya tanaman nanas dan pisang PT GGP berada di lahan seluas kurang lebih 32.000 hektar yang terintegrasi dan terbesar di dunia. Melalui proses yang modern, PT GGP dapat menghasilkan produk nanas kaleng sebanyak 1.000 kontainer per bulan dan ekspor ke lebih dari 60 negara.

Dalam kunjungan tersebut, Dewy Noviany juga berkesempatan mengunjungi fasilitas proses packing banana yang merupakan salah satu unit bisnis PT GGP produk buah segar. Produk pisang PT GGP selain memenuhi kebutuhan pasar domestik juga telah di ekspor ke Taiwan dan Timur Tengah.

“Semuanya berkualitas, aktivitas proses nanas maupun pisang dilakukan secara modern dengan penerapan efisiensi dalam proses produksinya. Hal ini menjadi gambaran bahwa proses industrialisasi perkebunan bisa dilakukan secara maksimal dan modern,” ujar Dewy Noviany.

Melihat geografis lokasi perkebunan di sekitar perusahaan PT GGP, Dewy Noviany optimis bahwa wilayah selatan Sumbawa bisa dioptimalkan menjadi lokasi pertanian dan perkebunan terintegrasi. “Pemda Sumbawa akan meyakinkan para investor, bila perlu jemput bola. Kita akan menjajaki kemungkinan kerjasama dengan PT GGP untuk pengembangan food estate,” kata Dewy Noviany.

Dewy mengatakan bahwa hadirnya investasi maka kekayaan alam Sumbawa bisa lebih dikembangkan. Sumber daya harus benar[1]benar dimanfaatkan dengan baik untuk kemaslahatan masyarakat. Hal tersebut pada akhirnya akan dikenal sebagai negeri yang gemilang dan berkeadaban.

Share

Pelindo Dengarkan Masukan dari PT GGP

PT Great Giant Pineapple (GGP) menerima kunjungan General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) Panjang Adi Sugiri pada Rabu, 13 Oktober 2021 di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendengar secara langsung masukan dari pelanggan atas pelayanan aktivitas pelabuhan yang diberikan Pelindo.

Adi Sugiri yang didampingi oleh Deputi General Manager Komersial Pelindo Ivan Zulhifan beserta jajaran diterima oleh Divisi Head of Quality Assurance Ketut Isatriyanto, Factory Divisi Head Halim Sunarto Jaya, Senior Manager Corporate Affairs Hendri Tanujaya di Gedung Training Center.

Adi Sugiri menyampaikan bahwa PT GGP memiliki peningkatan produksi ekspor. Hal tersebut membuat Pelindo sebagai supply chain harus berbenah agar aktivitas ekspor tidak terhambat. Melalui komunikasi yang baik antara PT GGP dan Pelindo, maka akan banyak masukan-masukan dalam upaya meningkatkan kapasitas kinerja.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada PT GGP yang sudah menyambut dan memperkenalkan rombongan untuk melihat proses produksi dan lokasi perkebunan nanas secara langsung. Kami merasa puas dan sangat mengapresiasi, karena selama ini PT GGP merupakan pelanggan premium Pelindo,” ungkap Adi.

Menurut Ketut Isatriyanto, PT GGP akan semakin berkembang. Produksi nanas kaleng tahun 2021 hampir 700 ribu ton, dan kedepannya akan terus meningkat. Selain itu PT GGP juga memiliki nanas dan pisang segar yang juga di ekspor ke beberapa negara.

“Tahun 2020 ada 13.827 Kontainer, tahun ini mungkin akan ada 14 ribu kontainer. Hal itu merupakan sesuatu yang luar biasa dari satu perusahaan, dan ini hanya nanas kaleng dan concentrat belum lagi dengan nanas dan pisang segar. Sebagai gambaran, pada September 2021 bisa memasukan kapal sebesar 1.823 kontainer dalam sebulan,” ungkap Ketut.

PT GGP sangat mengapresiasi rekan-rekan dan kerjasama Pelindo, walaupun di tengah kondisi sulit sekarang ini bisa berjalan baik. Ketut berharap semua pihak dapat membantu dalam hal jarak tempuh yang menjadi tantangan yang luar biasa, karena produk PT GGP sangat freshible.

Di akhir pertemuan, Adi Sugiri menyampaikan bahwa Pelindo akan terus meningkatkan kapasitas nya. Hal tersebut karena kedepannya jika program dari provinsi terkait konektivitas pintu TOL pelabuhan dibuka, maka akan berdampak luar biasa.

Share

PKB GGF dan SPSI Periode 2021-2023 Resmi Ditandatangani

Managing Director GGF Wayan Ardana menghadiri acara penandatangan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2021- 2023 antara Great Giant Foods (GGF) dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PUK GGF pada Rabu, 13 Oktober 2021. Pembubuhan tanda tangan kesepakatan di lembar PKB dari GGF diwakili oleh Head of Processed Pine Plantation Directorate Imanudin dan serikat pekerja oleh Ketua SPSI PUK GGF Ishak Hendra Purnama.

Wayan Ardana mengucapkan terima kasih kepada SPSI PUK GGF dan tim yang telah mewakili sebagian representasi manajemen dalam menyepakati apa yang dituangkan dan diputuskan dalam PKB Periode 2021-2023. “Apa yang sudah disepakati dalam PKB ini bisa dipatuhi dan dijalankan dengan benar, karena pada dasarnya ini merupakan pedoman dan petunjuk kita bersama dalam bekerja sehari-hari,” ungkap Wayan Ardana.

Lebih lanjut Wayan mengatakan, bahwa keharmonisan hubungan kerja yang selama ini terjaga dengan baik harus dipertahankan. Mengingat usia PT Great Giant Pineapple (GGP) yang sudah 37 tahun sejak industri nanas beroperasi belum separuhnya dari usia kompetitor PT GGP yang sedang beroperasi 100 tahun lebih.

Secara pribadi, Wayan Ardana berterimakasih atas kerjasama dari SPSI dan perusahaan karena saat ini proses pineapple PT GGP sudah menjadi nomor 1 di dunia. Hal tersebut bisa terjadi berkat doa dan kerja keras semua karyawan sebagai “Soko Guru” dari perusahaan. “Saya sering sampaikan pesan kepada teman-teman leader, dan Human Resource (HR) bahwa empati terhadap karyawan itu sangatlah penting,” tandas Wayan.

Apa yang sudah disepakati dan dirundingkan bersama dalam PKB adalah murni niatan baik yang berorientasi untuk proses jangka panjang perusahaan yang berkelanjutan dan terus tumbuh dalam kondisi apapun. Maka setelah ditandatangani, PKB akan di sahkan di Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia . Hal tersebut karena PKB berlaku secara nasional, untuk itu mari kita patuhi dan taati.

 

Share

PT GGL dan IPB Implementasikan Program Matching Fund

PT Great Giant Livestock (GGL) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai implementasi dari Program Matching Fund Kedaireka TA. 2021 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk upaya mendorong, memfasilitasi, dan mempercepat perguruan tinggi dalam melaksanakan kebijakan Kampus Merdeka dalam rangka mencapai indikator kinerja utama Perguruan Tinggi di Lingkungan Kemendikbud.

FGD dilaksanakan di Gedung Training Center Great Giant Foods (GGF), Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada Kamis 7 Oktober 2021. Pada FGD tahap pertama mengangkat tema “Manajemen Pakan Sapi, Katuk Depolarisasi sebagai Feed Additive, dan Kelembagaan Peternakan Rakyat (SPR-IPB), serta Supervisi Mahasiswa Magang Penelitian Skripsi di PT GGL”.

Dalam diskusi tersebut hadir mewakili IPB diantaranya Prof. Dr. Drh. Agik Suprayogi, MSc, Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA, IPU, Dr. Ir. Afton Atabani, Dr. Drh. Ronald Tariganj, M.Si, Drh. Riki Sisadi, M.Si, PhD, Dr. Ir. Anggraini Sukmawati,MM, Dr. Ir. Didit Diapari, M.Si, dan Edit Lesa Aditya, S.Pt, MSc.

Tim dari IPB melakukan ujicoba daun Katuk, karena daun Katuk adalah proses teknologi yang sudah dipatenkan untuk kemudian dimasukan dengan teknologi dari PT GGL yang dinamakan pakan komplit untuk asupan pakan ternak baik penggemukan atau sapi perah. “Jika ujicoba ini berhasil akan menjadi industri baru bagi PT GGL, yaitu pakan ternak feed additive yang nantinya juga bisa diselaraskan dengan program kemitraan PIT peternakan rakyat,” ungkap Agik Suprayogi Ketua Peneliti Program Matching Fund.

Program ini diawali dengan inovasi, teknologi baru yang sudah jadi dan disetujui oleh perguruan tinggi sudah diuji di mana-mana. Sementara PT GGL mempunyai inovasi yang disebut dengan pakan komplit, hal ini oleh ahli nutrisi PT GGL tidak mudah untuk mengembangkan komposisinya.

Saat ini, apa yang sudah dimiliki dan di ujicoba dapat menguatkan PT GGL dan IPB. Hal tersebut agar kedepannya bisa melibatkan pemerintah daerah untuk mensosialisasikan teknologi kepada masyarakat. “IPB punya konsep dan ide, kemudian digabungkan dengan PT GGL sebagai pebisnis. Pada akhirnya terjadi simbiosis mutualisme dan akan sampai ke peternak kecil. Kita melihat program ini bagus dan punya tujuan yang mulia,” kata Yuliantoni Queen.

Menurut Yuliantoni Queen, tujuan utama dari ujicoba ini adalah untuk meningkatkan produksi, baik di susu maupun daging. Tujuan akhirnya akan bermuara pada pemberdayaan peternak rakyat yang didanai oleh Dikti dengan program Kedairek.

Share

PT GGP Raih Dua Penghargaan TOP GRC Awards 2021

PT Great Giant Pineapple (GGP) meraih dua penghargaan dalam ajang TOP GRC Awards 2021, yakni TOP GRC 2021 #4 Star dan The Most Committed GRC Leader 2021 untuk Presiden Direktur PT GGP Bapak Iswanto. Penghargaan tersebut diterima oleh Head of Communication PT GGP Indra Ardiyanto pada puncak acara TOP GRC Awards 2021 yang digelar pada Kamis, 7 Oktober 2021 di Hotel Raffles, Jakarta.

Ajang TOP GRC Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business mengusung tema The Strategic Role of GRC for Business Continuity in Pandemic Covid-19. Pada acara puncak TOP GRC Awards 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto tampil secara virtual memberikan keynote speech.

Penghargaan yang diraih oleh PT GGP merupakan hasil dari penilaian yang dilakukan secara objektif dan independen dari tim dewan juri sejak 1 Juni hingga 14 September 2021. Peserta TOP GRC Awards 2021 diikuti oleh 880 perusahaan yang terdiri dari BUMN, perusahaan di pasar modal, dan perusahaan swasta nasional maupun multinasional.

Compliance and Risk Management Department PT GGP Sodugan Manullang mengatakan “Dalam melakukan aktivitas bisnis dan investasi, PT GGP telah menerapkan sistem perencanaan berdasarkan framework manajemen risiko, sehingga kemungkinan risiko menjadi lebih terukur. Begitu juga dalam kegiatan usaha, sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pertanian dan perkebunan terpadu, PT GGP juga telah menerapkan praktik praktik usaha perkebunan yang berkelanjutan,” ujar Sodugan Manullang.

Ketua Dewan Juri TOP GRC Awards 2021 Antonius Alijoyo mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19 peranan GRC semakin penting bagi banyak perusahaan. Dengan implementasi GRC yang baik, perusahaan-perusahaan dapat melalui masa masa sulit. “Ini berarti melalui kegiatan TOP GRC Awards, kita semua ikut berperan aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan membantu perekonomian masyarakat,” ungkap Antonius.

Melalui penerapan prinsip GRC dan praktik keberlanjutan yang dilakukan, PT GGP optimis bisa terus tumbuh dan berkembang dengan tetap melindungi lingkungan, biodiversitas, dan meningkatkan hasil produksi secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

Share

Dirjen Bea Cukai Kunjungi PT GGP

Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani melakukan kunjungan kerja ke PT Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada Selasa, 5 Oktober 2021. Kunjungan ke PT GGP dilakukan untuk memantau proses serta medapatkan feedback terkait pelayanan kepabeanan yang telah diberikan.

Turut mendampingi dalam kunjungan kerja tersebut Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara, Direktur Fasilitas Kepabeanan, Direktur Audit Kepabeanan dan Cukai, Direktur Penindakan dan Penyidikan, Direktur Kepatuhan Internal, Kepala Kantor Wilayah DJBC Banten, dan Kepala Kantor Bea Cukai Bandar Lampung Esti Wiyandari.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Askolani melihat langsung fasilitas kepabeanan dan cukai yang diberikan pemerintah terhadap kegiatan bisnis dan aktivitas usaha PT GGP. “Melalui kunjungan lapangan ini terbukti bahwa PT GGP bisa tetap survive, kegiatan usaha tetap berjalan normal, dan optimis dengan jumlah pekerja yang banyak tidak ada yang di PHK,” ujar Askolani.

Lebih lanjut Askolani mengatakan bahwa kebertahanan usaha PT GGP dalam masa pandemi sangat membantu kegiatan sosial ekonomi di sekitar kawasan industri perkebunan. Hal tersebut akan dipetakan dan dimonitor agar pelaksanaan fasilitas yang diberikan bisa menjadi bahan masukan di tempat lain.

Corporate Affairs Director PT GGP Welly Soegiono menegaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 volume produksi nanas kaleng menunjukan peningkatan, walaupun hilirisasinya tidak berjalan baik. “PT GGP bisa memproduksi kualitas yang bagus dengan kompetitif karena difasilitasi Bea Cukai,” ungkap Welly.

Welly berpendapat bahwa kebijakan bea cukai yang bagus harus didukung dengan kebijakan kementerian yang sama pula. Hal tersebut agar teknis hilirisasinya menjadi baik, sehingga kebijakan yang bagus bisa lebih dimaksimalkan. Selain itu, Welly berharap dengan adanya Authorized Economic Operator (AEO) bisa membantu proses hulu hingga hilir.

Di akhir kunjungan, Dirjen Bea Cukai Askolani beserta jajaran berkesempatan melihat dari dekat proses produksi nanas kaleng di Cannery dam diteruskan dengan meninjau usaha penggemukan sapi di PT Great Giant Livestock (GGL).

Share

Peresmian GGF Football Club : Menuju Profesional dan Meraih Prestasi

Pandemi Covid-19 membawa kebiasaan baru bagi lingkungan Great Giants Foods (GGF). Hal tersebut terlihat dengan menggeliatnya persepakbolaan di lingkungan GGF yang ditandai dengan peresmian GGF Football Club. Peresmian tersebut dilaksanakan di lapangan sepak bola BTN Kopkar Dwi Karya dengan mengusung tema “Membangun Pembinaan Menuju Profesional dan Raihlah Prestasi” pada Selasa, 28 September 2021.

Peresmian GGF Football Club dilakukan dengan pengguntingan pita, pemotongan tumpeng, dan tendangan bola pertama oleh Wakil Manajemen Supriono Loekito dan disaksikan oleh Pembina GGF Football Club Heri Subondo, Manajer Wiryo Saputra, Kadus VII Irsan, para pengurus, dan pemain.

Supriono Loekito dalam sambutannya mengaku bahwa dirinya pecinta sepak bola dan bangga dengan pemain lokal dan tim GGF FC baik senior maupun junior. “Dulu kita memiliki klub legendaris, pasukan inti Persilat di Divisi 3 yang cukup disegani, Lampung Sakti di Liga 2, dan mengakuisisi Badak Lampung. Komitmen manajemen sungguh luar biasa, agar kedepannya bisa lebih solid untuk meraih prestasi di masa depan” ujar Wakil Manajemen Supriono Loekito.

Manajer tim GGF Football Club Wiryo Saputra berharap dengan momentum ini bukan tidak mungkin GGF FC bisa lebih berprestasi. Hal tersebut dengan syarat harus ditekuni, bersungguh-sungguh, dan memiliki motivasi yang tinggi. Dukungan yang cukup dari GGF akan berdampak dengan ketangguhan GGF FC dari generasi ke generasi.

Wiryo juga mengatakan bahwa GGF FC merupakan bagian dari wadah olahraga sepak bola bagi pekerja dan keluarganya di GGF dan masyarakat sekitar pada umumnya. Adanya minat dan antusias yang tinggi pada sepak bola diharapkan mampu mengorbitkan atlet-atlet untuk tingkat nasional.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pembinaan usia dini menjadi fokus jangka pendek dan jangka panjang GGF FC. Hal tersebut akan direalisasikan dengan segera didaftarkannya ke PSSI agar menjadi wadah resmi pembinaan usia dini sepak bola.

Share